Halaman

Sabtu, 12 Desember 2015

SENSASI RASA EMPAL GENTONG MANG AFUD KULINER TOP CIREBON..EDITION 9



 
Setelah menyusuri beberapa destinasi wisata sejarah Cirebon siang semakin terik saatnya kami mampir di sebuah tempat kuliner yang paling diminati wisatawan Cirebon.Rumah makan Empal Gentong Mang Afud..
Tempat ini sudah duluan di reservasi panitia.Bila tidak reservasi untuk jumlah 1 bus besar bakal akan menunggu lama untuk bisa duduk dan order makan di Warung Mang Afud ini yang
Rumah Makan Empal Gentong H. Apud
Alamat Jl. Raya Ir. H. Djuanda No.24
Battembat - Tengah Tani Cirebon
Phone : 0231 - 211 055
Ibu Eroh : 087728773322
http://empalgentonghajiapud.blogspot.co.id


MECIKO66
Berada tidak jauh dari Kampung Batik Trusmi di Jln Raya Juanda.Selain empal gentong Mang Afud ada juga empal gentong yang cukup melegenda Mang Darma yang berjualan di Jl Slamet Riyadi.Empal Gentong ini ternyata sudah ada sejak th 1948 lho..tetapi karena tempatnya cukup jauh dari Trusmi makanya panitia memilih mang Afud yang tidak kalah ngetopnya dari Mang Darma..
Istilah empal di Cirebon itu ternyata gulai bukan daging atau dendeng lho…jangan salah .Nach yang bikin menarik ternyata gulai ini dimasak dalam sebuah gentong atau kuali tanah liat besar dengan menggunakan kayu bakar dari pohon asam.Dimasak dalam waktu 5 jam sampai tercipta rasa dan kualitas empuknya daging.Wah nyaris masaknya seperti rendang Padang nic yang butuh waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan cita rasa yang melegenda.
Kemudian Gulai atau empal gentong ini disajikan menggunakan daun  “Kucai” yang diiris iris halus yang berfungsi sebagai penyedap dan juga penetralisir lemak dari daging sapinya. dan memakai cabai kering giling.Dijamin sambalnya sangat pedas karena berasal dari sari pati cabe yang sudah dikeringkan.Darimanakah asal Empal Gentong ini ternyata berasal dari desa Battembat Kecamatan Tengah Tani,Kabupaten Cirebon.
Semakin mak nyus bila diselingi dengan kerupuk rambat (kerbau)..

Kami mengambil posisi meja 2 deret panjang yang memang sudah di revervasi.Pilihan Empal Gentong dengan kuah santan atau empal Asem dengan kuah bening dengan campuran tomat membuat rasa kuahnya menjadi asam,segar .Semakin pas rasanya bila dibarengai dengan sate kambing muda dengan sambal kecap bercampur kacang.sedapnyaaa...
Udara panas membuat semua kami berkeringat melahap empal gentong dengan sate kambing sambil ditemani kerupuk .Nikmatnya….
Siang makin larut saatnya kami melanjutkan destinasi terakhir ke Kampung Batik Trusmi yang hanya berjarak sekitar 3 km dari Mang Afud…Saatnya ibu ibu gerilya borong batik Cirebonan...
 Nach bila kembali ke Cirebon lagi masih banyak kuliner Cirebon yang perlu dicoba sebut saja Nasi Lengko, Tahu Gejrot, Syrup Tjampolai,Nasi Jamlang,Kerupuk Melarat...Wah wah...sangat banyak sementara waktu kami hanya tinggal beberapa jam lagi di Cirebon.
Perlu balik dan balik lagi ke Cirebon.....

to be continued


Selasa, 08 Desember 2015

JEJAK KAKI DI WISATA SEJARAH KASEPUHAN KERATON CIREBON..EDITION 8


Sejak dibukanya Toll Cipali..Kota Cirebon saat ini sangat diminati kaum wisatawan Lokal khususnya masyarakat cukup antusias mengunjungi salah satu Wisata Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon ini.
Peminat menuju Cirebon tidak saja dapat mencicipi Kuliner khas Cirebon, Batik Cirebon dan juga berbagai wisata Sejarah dan situs situs peninggalan zaman dahulu terdapat banyak sekali di Kota udang ini.
Salah Satunya Keraton Kasepuhan Cirbon yang beralamat Jalan Kasepuhan No 43 Kampung Mandalangan  ,Kelurahan Kasepuhan ,Kecamatan Lemah Wungkuk,Cirebon ,Jawa Barat.
Setelah kami Group ISTHI Harapan indah beranjak dari Goa Sunyaragi.Perjalanan dilanjutkan ke Wisata Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon.
Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada masa perkembangan islam atau sekitar tahun 1529. Pada awal dibangunnya Keraton Kasepuhan merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang merupakan keraton tertua di Cirebon. Keraton Pakungwati yang terletak di sebalah timur Keraton Kasepuhan, dibangun oleh Pangeran Cakrabuana (Putera Raja Pajajaran) pada tahun 1452, bersamaan dengan pembangunan Tajug Pejlagrahan yang berada di sebelah timurnya.
Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri.
Pada tahun 1969, karena konflik internal Kesultanan Cirebon dibagi dua menjadi Kesultanan Kanoman dan Kasepuhan. Kesultanan Kanoman dipimpin oleh Pangeran Kartawijaya dan bergelar Sultan Anom I, sementara Kesultanan Kasepuhan dipimpin oleh Pangeran Martawijaya yang bergelar Sultan Sepuh I. Kedua sultan ini kakak beradik, dan masing-masing menempati Keraton sendiri.
(wwwseputar-cirebon.com)
Selain  Keraton Kasepuhan Cirebon beberapa Peninggalan Kesultanan Cirebon terdapat di Kota ini al:
1.Keraton Kasepuhan Cirebon
2.Kereta Singa Barong Kasepuhan
3. Keraton kanoman
4. Kereta Paksi Naga Lima
5. Kereta Kacirebonan
6. Mesjid Sang Cipta Rasa
7. Makan Sunan Gunung Jati.
Terlihat Silsilah Raja Kesultanan Cirebon di dinding Keraton dimana:
1.   Pangeran Cakrabuana /Sultan Cirebon I(1445-1479)
2.   Sunan Gunung Jati/Sultan Cirebon II (1479-1568)
3.   Fatahillah /Sultan Cirebon III (1568-1570)
4.   Panembahan Ratu I/Sultan Cirebon IV (1570-1649)
5.   Panembahan Ratu II/Sultan Cirebon V (1649-1677)
Kemudian Sultan Ageng Tirtayasa Kesultanan Cirebon pada th 1677 dibagi 2:
1.   Kasepuhan  diangkat Pangeran Martawijaya (Sultan Keraton Kasepuhan sd th 1703)
2.   Kanoman diangkat Pangeran Kartawijaya (Sultan Keraton Kanoman sd th 1723)
Nach setelah Indonesia merdeka,Kesultanan Cirebon masih ada tetapi menjadi bagian dari Kabupaten Cirebon.Sehingga Cirebon tidak memegang tampuk pemerintahan Kesultanan.Tetapi peninggalan Kesultanan seperti keratin” dan Mesjid masih dijaga dan dapat digunakan saat upacara keagamaan.
MECIKOBLOGSPOT
Saat memasuki keratin yang diselimuti bangunan warna putih nan kokoh terdapat 2 patung macan putih di gerbangnya.Perlambang Kesultanan Cirebon merupakan penerus kerajaan Padjajaran dan terlihat pengaruh Hindu sebagai agaram resmi9 Kerajaan Padjajaran.

Sayang kami hanya bisa sampai di pintu masuk utama saja tanpa bisa memasuki Keratonnya.Tetapi samping kanan terdapat Museum Kereta Singa Barong yang terdapat ratusan peninggalan kuno bersejarah Kasepuhan Cirebon.
Yang sangat menarik Lukisan Prabu Siliwangi dimana mata dan kakinya bisa mengikuti ke arah dimana kita berdiri.Karena 3 dimensi tetapi menurut pemandu keraton ada mistiknya di dalam lukisan ini..entahlah...
Ada yang berbeda jika kita membandingkan bila masuk ke Keraton Ngajogyakarta yang lebih apik,bersih,terawat.
Memasuki areal Keraton Cirebon ini setiap sudut kami disuruh memberikan tips yang disediakan petugas di setiap benda peninggalan ,pintu masuk.Sehingga kelihatan tidak professional.Bila tujuannya untuk kebersihan dan operasional Keraton.Mungkin perlu Tarif Masuknya dinaikan tanpa ada lagi permintaan tip/recehan di setiap sudut ruang.Sayang peninggalan bersejarah dihargai dengan recehan .Apalagi bagi turis manca Negara menjadi kurang enak dipandang mata.

 Puas berkeliling menikmati benda benda kuno museum .kami meninggalkan keraton untuk makan siang di Empal Gentong salah satu kuliner terkenal asli Cirebon...

To be continued
http://meciko.blogspot.co.id/2015/12/sensasi-rasa-empal-gentong-mang-afud.html

Minggu, 06 Desember 2015

KECANTIKAN TERSELUBUNG TAMAN SARI GOA SUNYARAGI ..EDISI 7



Cirebon Selain terkenal dengan Kota Udang..Cirebon juga terkenal dengan  peninggalan dan sejarah Para Walinya.Salah satu peninggalan bersejarah dari Kasepuhan Cirebon.
Sebuah sejarah peninggalan zaman dahulu yang berada di kelurahan Sunyaragi ,daerah Kesambi Cirebon.Jarang terdengan destinasi yang satu ini apa kurang publikasi dari Pemda Cirebon atau destinasi ini tergeser pamor dibandingkan Kasepuhan Cirebon. Walaupun sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.
Berada Jl Bypass Brigjen Dharsono dengan luas sekitar 1,5 Ha..cukup luas .Dulunya Kompleks Taman Sari ini dikelilingi oleh danau Jati yang sekarang airnya sudah mengering.


Taman Sari Goa Sunyaragi atau dikenal juga dengan Taman Air Sunyaragi.Berasal dari Bahasa Sansekerta” Sunya Ragi”..sunya berarti sunyi,sepi sementara Ragi artinya Raga.Ternyata tempat ini ditujukan untuk beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon.
Kompleks Taman sari dibagi jadi 2 bagian yaitu Pesangrahan dan Bangunan Goa.Pesangrahan dilengkapi dengan Serambi,Ruang tidur,Kamar mandi,kamar rias, ruang ibadah/meditasi .Sementara Bangunan Goa berbentuk gunung-gunungan yang mempunyai terowongan yang menghubungakn saluran air dan bawah tanah.


Kami sampai di destinasi ini menjelang siang .matahari bersinar terik beberapa ibu ibu.Bagi yang membawa topi dan paying sangat cocok untuk digunakan di areal yang sangat luas ini.Cuma turun dan tidak masuk ke area Taman sari Goa Sunyaragi ini.Sepintas terligat seperti bangunan candi dengan bebatuan dan gunungan.Tetapi setelah dimasuki dan ditelusuri bangunan dalamnya betapa cantik dan indahnya komplek peristirahatan dan meditasi Para Sultan Cirebon ini.

Bagaimana tidak cantik bila luar kompleks bebatuan ini dihiasi motif batu karang dan awan.Pintu Gerbang depan berbentuk Candi Bentar dan pintu dalamnya berbentuk Paduraksa…
Menurut info dari Wikipedia Sejarah pembangunan Goa Sunyaragi ada 2 versi ..Versi Carub Kanda dan Versi Purwaka Caruban Nagari .Versi Caruban nagari lebih popular dimana Goa ini didirikan th 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen ,salah satu cicit Sunan gunung jati .
Gara arsitektur Goa Sunyaragi berupa perpaduan gaya arsitektur Indonesia Klasik/Hindu, Gaya Cina(Tiongkok Kuno) ,Gaya Timur Tengah (islam) dan Gaya Eropa.
Berbagai style goad an bebatuan terlihat dilokasi ini dari arsitektur gaya Hindu,Gaya Islam Timur Tengah,Cina bahkan Gara Eropa berpadu satu menjadikan bangunan bersejarah ini sangat cantik dan unik.

Rombongan akan dipandu oleh salah seorang pemandu wisata dari Kompleks Taman sari ini.baynyak informasi yang kami dapat dari pemandu sejarah dan nama nama Goa yang berada dalam komplek Taman ini.Sebut saja bagian bagian Taman Sari al:
1.   Gua Pengawal(berkumpulnya para pengawal)
2.   Gua Pandekemasang ( tempat buat senjata tajam)
3.   Gua Simanyang (Pos Penjagaan)
4.   Gua Langse (Tempat bersantai)
5.   Gua Peteng (Tempat nyepi untuk kekebalan tubuh)
6.   Gua arga Jumud (tempat orang  penting keratin)
7.   Gua Padang ati) tempat semedi)
8.   Gua Kelanggengan (tempat semedi agar langgeng)
9.   Gua Lawa (khusus kelelawar) 
    .Gua pawon (Dapur penyimpan makanan).
 
Walaupun kawasan ini berada di pinggir jalan raya yang cukup besar tapi bila berada di areal dalam komplek serasa berada di pedalamam bukit dan pergunungan yang jauh dari keramaian dan kebisingan .
Sayang bangunan nan cantik terlihat sepi pemeliharaan dan identitas nama” Goa di setiap arealnya.
Sayangnya pengelolaan area cagar Budaya ini diambil alih oleh Keraton Kasepuhan tahun 1997 .Berharap pemerintah daerah kembali bersemangat untuk mengambil alih salah satu situs budaya Kasepuhan Cirebon ini.Sayang bangunan cantik,indah dan penuh sejarah makin lama makin pudar ditelan masa.
To be continued..
http://meciko.blogspot.co.id/2015/12/jejak-kaki-di-wsata-sejarah-kasepuhan.html