PADANG-HARAU-BUKITTINGGI-MANINJAU
Sabtu 22 Dec’12
Long wikend 4 hari dari tgl 22-25 Dec’12 membuat kami sudah mempunyai Planning kembali untuk balik lagi dan lagi ke Kampung Halaman.
Berawal niat Nenek Hanif untuk mengadakan Syukuran kepulangan Haji kami dari Tanah Suci Medio Nov ‘12 dan juga selamatan untuk Hanif setelah melakukan Sunat di Jakarta(14 Dec’12).
Semula akan dibarengi saat habis Pesta Pernikahan Viona tgl 19 Nov’12 tapi waktu yang mepet dan kami sudah tidak mungkin memperpanjang cuti sehingga ada waktu long wikend saat Natal ini.Kebetulan juga 24 Dec cuti massalnya JHHP..Klop deh…
Ada saja alasan untuk kembali menikmati udara dan sejuknya Kampung Harau..Alhamdullilah.
Berangkat dengan Pesawat Garuda Subuh dari JKT tanpa delay dan on time..Tiba di Bandara Minangkabau Jam 8 pagi hanya b3 saja dengan Hanif.Karena Faras sedang acara Daki Gunung Rinjani ke Lombok.Dijemput oleh D’Rib dan Nied..kami meluncur ke rumah Tabing yang sudah di tunggu Mama.Suguhan Kopi special pasti deh….
Berhubung ada Keluarga Tabing yang Pesta Pernikahan (anak Ni Ep Kayah)..maka kami sempatkan dulu untuk mampir sejenak alias setor muka urang rantau yang sempat pulang.Masih pagi dan baru ketemu Anak Daro saja dan belum siap”.Kami pamit buru “ dengan alasan secepatnya ke Kampung Pikumbuah…
Kebetulan Dr Titi (adek) sedang tugas di RSUD Sei .Dareh..berniat mau makan siang di Pasir Jambak.Pas diajak dia gak menolak walaupun pasien banyak..pasti dia ada dokter jaga yg lain.Jemput dia ke RSUD dan meluncur ke Pasie Jambak Muaro Penjalinan.
Wisata Kuliner Pasir jambak…Lapau Nasi Basamo…berada di samping Lapau Mak Apuak langganan kami juga . Lapau Basamo ini menyediakan “Gulai Lauak Pukek,Cumi Gulai, Ikan baka, Ikan Goreng, Karupak jariang”…Kedainya sederhana dan cukup lapang. Terbuat dari pondok kayu dengan jejeran meja dan kursi.Serta Tulisan Lapau Nasinya yang eye catching….
Udara yang cukup cerah dan langit yang bersih .Serta angin pantai yang sepoi-sepoi menambah suasana nyaman Pantai Pasie Jambak.
Pantai pasir putih ini berada di Daerah Muaro Penjalinan Tabing.tidak berapa jauh dari rumah mama.Sekitar 20 km dari pusat Kota Padang dan sedikit terpisah dari Jalan Raya Lintas Sumatera masuk melewati Simpang Muaro Penjalinan Tabing.Pantai pasir putih yang banyak ditumbuhi Pohon kelapa yang rindang . Pantainya sangat cocok untuk berenang,main layangan dan juga mencicipi kuliner khas pantai…
Pantainya yang landai dan lumayan bersih.Belum begitu siang sekitar Jam 11.masih banyak Bagan pulang mamukek..Bagan (PerahuNelayan) yang baru kembali dari laut .Membawa hasil tangkapan ikannya untuk segera dijual di pasar atau masyarakat sekeliling pantai.masih sempat kami melihat bagan selepas melaut ditarik ke darat ramai-ramai dengan teriakan bersama cukup gaduh suasana pantai siang ini.Siang itu juga terlihat anak-anak kecil bermain ombak.Cuaca yang bersahabat dan awan yang biru menambah semangatnya kami untuk mencoba kuliner Lauk Pukek ini.
Makan 7 orang dengan menu Lauak Pukek+ Cumi Gulai, Ikan Baka, Karupuak jariang, Samba Lado dan Sayur Urap serta Minum Teeh Es (pasti pake Gula kalau di Padang hehe…) hanya kena Rp 150 rb itupun sudah dibungkus untuk lauknya mama. Murah meriah…dan lamak bana…selalu saja disempatkan ke sini setiap pulang kampuang..
Berhubung sudah siang setelah mampir antar Mama ke rumah kami b3 siap menuju Harau Payakumbuh .Rencananya Mama ,Nied dan D’Rib akan pergi ke Harau besok Minggu.
Sepanjang jalan hujan gerimis..Sholat dulu di Mesjid Kandang Ampek yang melimpah air wudhu lansung dari aliran sungai kecil yang bening dan dingin brrr…....
Mampir di Kuliner Sate Danguang –Dangung Koto Nan Ampek Payakumbuh sebelum ke Harau.Karena sudah sore dan hujan yang cukup lebat .Gak mungkin ke kampung asalnya yang terkenal dengan Sate Malin Dangung-Dangung…ngarepsiccc….
Menikmati Sate Dangung-Dangung di Kota Gelamai.Salah satu Kuliner yang wajib di datangi setiap kami pulang kampung.
Sampai di rumah sudah hampir magrib.Ternyata rumah nenek sudah dipasang tenda di depan rumahnya. Dan kerabat sudah banyak yang masak di belakang rumah.Tradisi setiap ada kenduri di kampung selalu masak bersama setiap personnel punya tanggung jawab masing” untuk masak apa dari awal sampai selesai…begitulah suasana kampung penuh dengan rasa persaudaraan dan kerjasama yang cukup tinggi..Kalau di Kota seperti Padang malah kondisi seperti ini sudah punah.Karena orang” terbiasa dengan “Sistim Catering” dan semua sudah diorder ,bayar.rapi dan selesai.Jiwa gotong royongnya di Kota sudah terkikis oleh zaman…
Habis Magrib rencananya akan potong kambing 1 Ekor.Karena niat kami untuk Syukuran selepas Pulang Haji dan sudah selamat,sehat dan tidak ada halangan apapun selama Ibadah di sana.Berikut niat Syukuran Hanif setelah dia Sunat.Permintaan Ninik Mamak dan Datuk di kampung maunya Hanif sunat di kampung terus habis sunat di arak/ keliling kampung naik kuda diiringi music Talempong rame”…seruuu harusnya ..dengan memakai pakaian adat seperti datuk”..Tapi mana mungkin Hanif mau dengan ritual adat seperti ini..Makanya acara disederhanakan saja..doa syukuran dan manggil orang kampung makan dan kasi selamat. Itu pun hasil bujukan kami tidak pakai Baju Adat..
Ternyata sampai di rumah sudah disiapkan Pelaminan kecil walaupun sederhana tapi Hanif harus memakai baju adat duduk manis di pelaminan dan menerima ucapan selamat dari keluarga,kaum kerabat dan orang kampung….
Sempat sic mencoba Baju buat besok sambil mukanya bête…kesel….hihihi..Tapi dipaksa sama etek”nya membuat dia pasrah…
Menyiapkan kue” kecil(paniaram,kue ikan Loyang dll) yang sudah dibungkus kotak kecil buat pengisi Tas anyaman /Kambuik yang berisi beras/ telur saat kaum kerabat datang ke acara syukuran kami besok.itulah tradisi kampung yang bikin unik dan rindu untuk kembali lagi ke sana.
Sementara acara masak memasak ini dikerjakan sampai pagi malah disambut Azan Subuh baru selesai….Weleh..weleh untung gak kebagian jadi orang dapur…..
MINGGU/23 DEC’12
Pagi” Ni Ed,Da Rib dan mama sudah sampai sekitar Jam 10an.Rencana mereka nginap di Harau di rumah Kak Epi(sudah kayak Villa nic…).Acara biasanya ramainya selepas Zhuhur.Biasanya orang kampung setelah pulang dari Sawah,ladang/bukik atau bekerja baru datang ke kenduri.hampir rata” ramai sore sampai malamnya.Awalnya Hanif tidak mau pakai baju Adat .Pakai acara nangis dulu dan setelah dibujuk ber2 dengan Fadhil (sepupunya) ditemani baru dia bersedia duduk di pelaminan .Itupun dengan syarat hanya 2 jam…Ampuun deh bocahhh…
Ternyata sangat ramai kerabat,handai tolan dan orang kampung yang datang ke rumah.Alhamdullilah banyak yang mendoakan .Semoga doa” kami juga dikabulkan Allah SWT.
Sampai malam hujan deras mengguyur Harau.Tapi gak menyurutkan kerabat yang datang.Wajar aja Hanif protes..Cuma 2 jam duduk manis di pelaminan habis itu dia sudah kabur kemana”,main game dll.
Rencananya besok pagi jam 10an kami akan kembali ke PDG atau jalan dulu seperti rencana hari ini untuk ke Maninjau Kelok 44.
SENEN/24 Dec’12
Setelah sarapan pagi..dan siap” dengan ole” yang sudah dibungkus sama Nenek.berupa Gelamai, Bareh barandang, Kerupuk ,Pisang..wah banyak deh..kecuali beras bw Hanif yang cukup banyak terkumpul untuk dikirimkan ke JKT via Bus…
Pamit ke keluarga besar menuju Bukittinggi..Kami menggunakan 2 mobil kebetulan Mama bawa Mobil Uda dengan sopirnya.
Antara Payakumbuh dan Bukittinggi di daerah Piladang lagi musim duren nic…
Kebenaran bisa mampir dan mencicipi mumpung musim Duren…
Sebelum menuju Bukittinggi kami sempat cek Hotel Nuansa Maninjau ternyata penuh.Niat awal Hanif pengen melihat kelok 44 Maninjau.Kemungkinan Hotel penuh sudah kita prediksikan.Karena Long wikend dan banyak orang Pekan baru yang liburan ke Bukittinggi.Sehingga selama di jalan kami sempat telp dan reservasi di beberapa Hotel sekitar Jam Gadang Bukittinggi…ternyata semua full booked…
Setelah booking dan sholat sebentar di Hotel kami segera menuju Maninjau.Niat awal Hanif untuk menikmati Kelok 44 Maninjau yang terkenal itu.
Walaupun sebenarnya dia dulu beberapa kali pernah ke sini tapi masih kecil jadi sudah tidak ingat lagi.
Mampir makan siang di “Restoran Simpang Raya”… Kuliner berikutnya…..Teringat kisah 15 th yang silam saat Naufal & Faras masih kecil kami mampir berbuka Puasa Ramadhan terakhir sebelum pulang ke Harau.Ditolak sama pelayan restorannya dengan ucapan: “ Maaf Pak Buk khusus untuk orang yang berbuka puasa”…ck ck…saat itu saya belum berjilbab dan muka kami berdua memang ada style sipit etnis Tionghoa…hihihi….dikira Non muslim apa ya ..gak bole berbuka puasa…
WISATA KELOK 44 DANAU MANINJAU
Danau Maninjau berada sekitar 140 km dari Kota Padang dan sekitar 36 km dari Kota Wisata Bukittinggi.Posisi kami berada dari Bukittinggi sehingga tidak begitu jauh sekitar 1,5 jam dengan kecepatan santai .
Danau Maninjau merupakan Salah satu Danau Indah di Sumatera Barat yang berada di Daerah Kecamatan Tanjung Raya Kab Agam…
Untuk mencapai Danau Maninjau dari Bukittinggi kita melewati kelok 44 yang terkenal dengan kelokan yang tajam dan pendek dan meliuk-liuk tersebut.Tidak salah banyak penggemar fotografi berdecak kagum akan keindahan Danau Maninjau dan kelok 44 ini.
Begitu juga dengan fotografer pemula Hanif untuk menghitung kelokan demi kelokan walau sudah mulai ada tanda/plang No Kelokan di setiap tikungannya.Karena kami memulai dari atas jadi kelokan yang muncul awal Kelok teratas 44 sampai menuju ke bawah kelokan No 1.
Kita disuguhi pemandangan yang luar biasa indahnya.Berada disekeliling Bukit Barisan yang berliku-liku..Hijaunya Ranah Agam dan beberapa sawah yang menguning dikiri kanan jalan terhampar….Danau yang biru seluas 99 km persegi sangat indah diselimuti kabut saat ini.
Awalnya udara cukup cerah tapi mulai berkabut tebal dan hujan sehingga tidak begitu jelas pemandangan air danau dari atas Bukit…
Sampai yang motret” kecapekan tertidur akibat udara dingin dan berkabut…
Sampailah kami di Kelokan 1 sudah berada di tepian Danau Maninjau.
Kami mampir persis di Resto & Wisata” WATER FRONT ZALINO BAR & RESTAURANT”
SPECIALIS SATE RUSA…
Mampir di resto ini yang juga menyediakan kolam renang kecil buat anak” dan juga Saung di tengah Danau..Berhubung cukup rame dan hujan jadi banyak wisatawan local mampir dan melepas penat disini.
Suasana tepi danaunya bagus dan indah pemandangan danaunya.Sayang air danaunya kurang jernih akibat hujan yang cukup deras.terlihat juga tambak ikan dan perahu kayu untuk pesiar sekeliling danau..sayang tidak dapat kami nikmati karena hujan cukup deras.Langit terlihat hitam pekat sehingga membuat suasana kurang pas untuk dinikmati…
Kami baru menyadarinya ternyata resto ini terpilih karena Unik.Menyediakan menu special “Sate Rusa”. Kami sempat ngobrol dengan pemilik resto yang juga punya hobi berburu rusa/menjangan yang cukup banyak disekitar Daerah Maninjau ini.Penampilan beliau seperti Koboi lengkap dengan topi Koboi yang lebar..cerita kalau restonya sudah pernah dikunjungi penikmat kuliner Mak Nyusss Bondan Winarno .… terlihat dari foto-fotonya di dinding resto..
Gak mau kalah sempat mencicipi Sate Daging Rusa..cukup empuk dan manis…Tapi terkadang dalam hati terbersit juga sayang binatang yang hampir langka dijadikan santapan special…tapi kapan lagi nyoba ya gaak…
Menunya lumayan komplit Cuma tarifnya cukup mahal untuk kantong orang desa seperti daerah Maninjau ini….Mungkin kelas Bar dan restaurant kali yaa..
Hujan dingin…cocok dengan ngopi panas”..,menu sate ayam,kentang goreng dan sate rusa tentunya…
Setelah lepas penat dan santai sejenak melihat keindahan danau di tengah hujan yang mendera.Setelah sholat kami segera kembali ke Bukittinggi dengan guyuran hujan deras.
Awalnya Mama yang mau segera kembali ke Padang dengan sopir kami tahan untuk menginap semalam di kota wisata ini..Dingin dan sejuk pastinya.
WISATA KULINER ‘RUMAH SOTO”
Malamnya kami mampir mencicipi resto baru yang belum pernah kami coba.Berada dijalan utama Jam Gadang .Hujan-hujan dan dingin memang cocok diisi dengan Soto Padang yang panas.Rumah Soto padang menyediakan Menu berbagai soto: soto dendeng, soto paru,soto daging.Sop Buntut.
Ternayat Rumah soto ini baru buka karena belum ada yang kenal resto ini.
Mencoba beberapa menu soto dendeng,paru dan daging dan sopnya.rasanya lumayan enaak..Apalagi ditambah dengan kerupuk jangek dan kerupuk Ubi balado…hmmmm.
Kenyang dengan kuliner ini kami kembali ke Hotel.Tak lupa sempat skype Naufal di berlin kangen dengan Omanya.
Meskipun mala mini Malam Natal tapi tidak terlihat kesibukan orang” di kota ini.Walaupun ada beberapa rumah Ibadah Kristen tapi tidak terlihat kesibukan polisi mengatur arus lalin…Masih normal-normal saja.
Istirahat karena hujan masih mengguyur Kota Bukittinggi .
Selasa/ 25 Dec 2012
Sholat dan nyantai” sambil siap” Sarapan pagi di resto Royal denai.
Menu yang cukup lengkap dan hampir semuanya “lamak bana”..
Menu masakan variatif dan rasa minangnya sangat kental..
Habis sarapan Hanif niat berenang hujan-hujan gerimis.
Tapi kami b3 dengan Oma jalan-jalan ke pasa Aur Kuning dengan sopir Da Des..Cek dan ricek..biasa Ibuk”…
Sempat liat” kerudung dan selendang Koto Gadang..
Lanjut ke Pasar Ateh Bukittinggi…
Mencoba Kuliner Khas Bukik:….Es Cindua Durian…Pisanng kapik…kacang rebus..
Dan beli ole” berupa kerupuk jangek(kulit sapi), Kopi Bukik Apik,Ikan Bilih titipan teman dan beberapa snack” khas bukittinggi.
Janjian di depan Jam gadang dan persis di depan Istana Bung Hatta Bukittinggi dengan sopir.Untuk kembali ke Hotel dan siap” check out..Sudah mulai hujan lebat Bukittinggi.Rencananya kita mau makan siang di kuliner Resto Aie badarun..
Ternyata perjalanan Bukittinggi-PDG maceeet di Lembah Anai jd kita putuskan untuk Makan telat di “Resto Dilamun Ombak Sicincin”..Sebelum ke Airport..
Kuliner terakhir resto dilamun ombak…
Walaupun sudah cukup siang jam 3..kami makan lahap dan lapar sekali sambil sholat jamak.Karena Jam 5 sudah harus di Airport…
Berhubung harus ke Airport BIM dan gak mungkin nerus ke Rumah Mama..Jadi kita pisah di resto ini.
Alhamdullilah sampai BIM dan istirahat untuk menunggu Pesawat Garuda Jam 6 sore.
Berakhir sudah liburan kami untuk syukuran sehabis haji dan juga Syukuran Sunatan Hanif…
Sampai ketemu lagi kampuang nan jauah dimato….
Meciko
jadi teringat tempatkerja dulu di payakumbuh thn 93 s/d 97 di Kantor pos ...terima kasih ulasannya
BalasHapus