Pada edisi ke-2 saya sengaja membahas lebih duluan wisata cantik dengan menaiki Melacca River Cruise.
Barangkali inilah destinasi yang sangat populer di Melaka.Berkunjung ke Melaka tanpa menyusuri wisata unggulan Melacca River Cruise
Selamat datang di Bandar Raya Melaka Bersejarah demikian tulisan besar terpampang ditengah alun alun Kota Melaka.
1. WINDMILL DUTCH SQUARE
Bila Kolonial Belanda pernah menjajah di Melaka sekitar Th 1641 barangkali kawasan ini dibangunan sekitar tahun diatas.Kami menemukan antara Gereja Christ Church dengan Menara Jam kami bertemu sebuah air mancur dengan desain bergaya Victoria karena Air mancur itu bernama Air Mancur Ratu Victoria yang ternyata juga tidak begitu jauh dari tulisan raksasa "I Love Melaka"..
Karena wisata Melaca River Cruise sudah kita bahas special di edisi ke2.
Maka kita lanjutkan perjalanan di kanan jalan menyebrangi Jembatan Sungai Melaka.
Kanan jalan seberang jembatan Sungai Melaka terdapat bangunan Cafe yang selalu diincar wisatawan setiap berada di suatu Kota yaitu Hard Rock.Tetapi tumben amai amai kece ini tidak ada yang tertarik masuk ke dalam Cafe.Kami hanya berfoto di depan saja untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke sebuah kawasan Pecinan Melaka yaitu:
Kawasan Jonker Street Melaka.
2.KAWASAN JONKER STREET MELAKA
Kawasan Jonker Street ini merupakan kawasan Pecinan yang dipenuhi toko toko dalam bentuk ruko ,cafe cafe,warung makan,toko souvenir,barang merchandise ,dan aneka kuliner tumpah ruah di kawasan ini.Kami memasuki Kawasan Jonker Street masih siang menjelang sore sehingga keramaian Jonker street belum terasa.Jalanan panjang ini menawarkan beragam pilihan baik kuliner tempoe doeloe Melaka atau mencari barang barang antik juga bisa disini.
Setelah berjalan hampir ke ujung jalan kawasan Jonker berhubung kita sudah makan maka kami mampir di sebuah warung kuliner kecil yang berjualan cemilan tradisional yang kalau kita di indo namanya Kue Putu.Ternyata disini nama jajanan khas ini Putu piring.Bila dinegeri kita Kue Putu ini dibuat dalam bentuk bambu bulat kecil yang ditaruh diatas tempat dengan air mendidih dibawahnya.Tetapi disini berbentuk Piring bulat karena cetakannya bulat seperti piring mangkok.Rasanya sama kok seperti putu Bambu dinegeri kita.Kemudian juga ada ondeh -ondeh seperti juga nama onde onde di Minang tetapi kalau di Jawa namanya Klepon.
3.Mesjid Terapung Selat Melaka
Salah satu wisata Religi yang kami datangi yaitu Mesjid Terapung Selat Melaka.Mesjid Selat Melaka berada di Banda Hilir yang secara lansung berada di Selat Melaka dan berada ditepian pantai Pulau buatan yaitu Melaka.
Mesjid terapung ini berada di lahan seluas 1,8 Ha pada tahun 2006 yang bisa diisi oleh jemaah hampir 2000 jemaah.
Saat kita ke sini warna busana Biru putih sangat serasi dengan dominan putih mesjid terapung ini.
Kami ke sini menjelang dhuha sehingga kami bisa sholat tahiyatul Mesjid dan Dhuha di sini.
Kami terpesona saat memasuki area tempat wudhu ,toiletnya yang sangat resik,bersih dan indah.Bahkan disediakan air mineral cuma cuma dan juga pojok mini aneka minuman seperti di mini market.
Setelah kita masuk ke dalam Mesjid terlihat interior mesjid di dominasi warna putih dengan karpet biru. Wah serasi sekali dengan Dress Code kami Blue White.Kipas angin berada dimana mana tersebar di tengah tengah mesjid yang cukup banyak.
Kami menemukan beberapa fasilitas al:
1.Parkir yang sangat luas
2.Area Toilet dan wudhu yang resik dan bersih
3.Tersedia minuman mineral cuma cuma
4.Mini Market di tepi mesjid
5.Bangku bangku santai ditepian Selat Melaka.
Saat kami keluar dari mesjid terlihat rombongan penganten Pria dan wanita memasuki mesjid.Ternyata hari itu ada akad nikah yang dilansungkan di Mesjid ini.Setelah kami sempat ngobrol dengan rombongan ternyata Calon Penganten Wanita berasal dari Indo persisnya Jawa Timur.Wah pernikahan Jawa-Malay ternyata.
4. WATER FRONT PARK DICKSON
Saat kami melakukan perjalanan menuju Melaka kita mampir disebuah kawasan wisata Park Dickson.Kawasan Park Dickson berada di dekat Selat Melaka yang dahulunya terkenal sebagai Pusat Perdagangan.Pantai Park Dickson berada sekitar 90 km dari Kuala Lumpur didaerah Negeri Sembilan Malaysia.
Negeri Sembilan identik dengan negeri tempat perantau Minangkabau bermukim.Malah Negeri Sembilan ini banyak bangunannya yang mirip dengan rumah gadang Minangkabau.Beberapa museumnya dibangun memang seperti bangunan Rumah Gadang.
Nach kami diberi kesempatan mampir di salah satu Pantai Park Dickson yaitu Water Front.Selain Pantai Water Front terdapat Pantai Teluk kemang,Pantai Saujana,Pantai Tanjung Biru Park Dickson(Blue Lagoon), Pantai Tanjung Tuan Park Dickson,Pantai Cahaya Negeri PD.
Inilah Pantai Park Dickson yang sangat indah.Walaupun pantainya tidak landai karena ditepi pantai terdapat batuan batuan.Terdapat kapal dan perahu sedang berlayar di perairan dekat selat melaka ini.
Sambil menikmati keindahan Park Dickson menjelang siang yang sudah terik kami melihat beberapa anak muda sedang menikmati memancing di tepi laut.Tak lupa kita ikut ikutan pamit menikmati memancing di sana.#styleaja.
Walau cukup sebentar kami rehat disana meninggalkan memori nan indah di tepi Pantai Park Dickson.
5.Menara Taming Sari Melaka
Salah lagi wisata yang kami datangi setelah senja datang yaitu Menara Taming Sari Melaka.Inilah tempat terelok untuk menikmati suasana Melaka dari ketinggian 80 m.
Menara ini berada di Jalan Merdeka,Bandar Hilir,75000 Melaka,Malaysia.Menara dibuka pada tanggal 18 April 2008 dengan menara observasi 110 m.
Senja itu kami menaiki Menara Taming Sari ini dengan struktur yang bisa berputar sampai 360' .Menara dilengkapi dengan AC pendingin serta dinding kaca sekelilingnya. Desain menara ini terinspirasi dari bentuk keris Taming Sari yang legendaris itu.Keren ya.Keindahan Kota Melaka terpampang nyata di depan mata malam ini .Walau kita sempat deg degan juga saat berada diatas ketinggian tetapi menara ini cukup bagus dalam safetynya.Sehingga walau kami hanya duduk di atas bangku di depan dinding kaca tidak perlu menggunakan safety belt.Menara ini dapat menampung sekitar 66 orang pengunjung.
menaratamingsari.com |
6.Musium Maritime
Wisata terakhir yang kami datangi setelah menjelajah Wisata Melaka River Cruise yaitu Kapal Flor De La Mar yang berada di sisi Sungai Melaka.Kapal layar ini cukup besar yang sekarang menjadi Musium Samudera atau Museum Maritim Melaka.
Usut punya usut kita kudu tahu sejarah Musium Maritim ini merupakan Replika Kapal Flor De La Mar yang merupakan Kapal Portugal yang berada saat Kesultanan Melayu Melaka.Kapal ini ternyata tenggelam di selat Melaka saat perjalanannya kembali ke negerinya Portugal.Kapal dengan tinggi 34 m dan lebar 8 meter membuat isi Kapal dipenuhi dengan sejarah Kelautan Melaka dan Kejayaan Kesultanan Melaka Melayu di zamannya.
Sayang saat kami sampai disini menjelang senja Musiumnya sudah tutup.Kami hanya bisa menikmati dari spot spot luar saja.
Walau kami tidak dapat masuk menyusuri tepian Musium Maritim ini kami dapat menikmati Kuliner Melaka Es Cendol Duren dan laksa persis di tepian Sungai Melaka.Nikmat manakah lagi yang kamu dustakan.Alhamdulillah.
to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar