Walau kejadian itu telah berlalu 2 bulan yang lalu,tetapi jemari ini masih belum siap untuk menorehkan kisah nyata kami.Kisah sedih bercampur aduk yang menimpa keluarga kami .Tetapi banyak sekali di sekeliling kami keluarga dekat,saudara,sahabat dan orang orang sekeliling kompleks yang juga terpapar setelah kami sembuh total.Sehingga saya mencoba menulis lagi hampir 1 thn absen di blog.Semoga pengalaman kami ini bisa untuk berbagi sharing dan sedikit ilmu tentang Covid-19 yang sudah menimpa kami.Bisa menjadi pelajaran kalau kita berada di kondisi yang sewaktu waktu bisa menghadang kita dan harus kita terima dengan ikhlas dan sabar.
Saya sempat drop ,shock,sedih dan kesal gak jelas marah serta mau nangis sejadi jadinya saat kami di vonis "POSITIVE" terpapar Covid- 19 dimana 4 orang termasuk driver dan hanya Naufal dan Faras yang negatif.Ya Allah..
Awalnya Senen 9 Nov20 Hanif putra bungsu kami demam dan sedikit batuk badannya panas .Saya sempat beri obat penurun panas (Parasetamol ) ke dia dan suruh istirahat .Sempat berpikir mungkin dia habis Olah Raga sepeda dan Main Badminton di minggu"sebelumnya dia capek dan drop.Tetapi setelah 3 hari panasnya naik turun dan batuk kecil mulai muncul.
Tetiba terlintas dipikiran Hanif untuk Swap PCR dan bilang ke papanya karena dia merasakan badan dia ada yang tidak beres dan mencurigakan.Akhirnya Hanif Swap PCR di Klinik Kyoai Cikarang tgl 13 Nov yang memang ditunjuk oleh perusahaan doi untuk pemeriksaan Swap.Ternyata Hanif divonis "Positif "terpapar Virus Corona.
Ya Allah kami se keluarga harus Swap juga besok harinya dan kami memutuskan untuk Swap PCR di Kyoai Medical Service Care di Wisma KEIAI Sudirman Jakarta.Hasil Swap malamnya dinyatakan Doi,Saya,Naufal dan Faras dinyatakan "NEGATIVE'.Alhamdulillah
Hanif kemudian kita Isolasi Mandiri di kamarnya dan mulai menyiapkan obat obatan Vitamin .Seminggu (tgl 20 Nov) Hanif Swap ulang ditemani Papanya dan Dendy Driver karena untuk memastikan kondisi sehat sebelum masuk Kantor.Ternyata Hasil Swap PCR doi dan driver dinyatakan Positif.Persis 7 hari setelah Hanif terpapar.Kemungkinan bisa terpapar dari Hanif saat bareng Swap naik Mobil yang sama.Waalahu Allam.
Berhubung Hanif dan Papanya Positif kemudian mereka memutuskan untuk pindah ke Rumah Isolasi SN di Cluster Veranda Cikarang agar kami yang di rumah tidak ikut terpapar.Doi hanya info Pak RT saja kalau beliau berdua terpapar dan isolasi di Cluster Veranda agar tetangga disekitar rumah tidak parno.Sementara saat Hanif Positif Faras kk ke-2nya sudah pindah ke Rumahnya di Lavesh karena memang sudah persiapan untuk menikah medio Desember 2020.
Berarti tinggal Saya dan Abang Naufal tinggal di rumah Anggur dan kami harus berdua gotong royong untuk cleaning rumah dan kamar kamar ex Doi dan Hanif disemprot desinfectan dan berbenah semua .Berdasarkan saran dan petunjuk adik Dr Titi di PKU kami harus membongkar semua kamar ,selimut,bed cover yang sudah bekas penderita yang terpapar Covit.Berbekal full mask,baju panjang ,celana panjang ,sarung tangan kita goro berdua sampai capek harus berbenah rumah berdua saja.
Untung beberapa saudara sudah pernah terpapar Covid-19 seperti NiEd dan Da Karib di Padang serta Adinda dr Yef dan dr Titi di PKU yang merupakan NakesG Garda Depan setiap hari menangani pasien terpapar.Sehingga banyak ilmu pengalaman yang didapat dari mereka .Mereka tiap saat memantau kondisi kami.
Kami memutuskan untuk SWAP PCR senen tgl 30 Nov yang persis saat ultah Faras.Sementara kami sekeluarga terpisah di 3 rumah yang berbeda.Sedih...tapi harus dijalani.
Saya harus menggunakan Grab dengan Protokoler Kesehatan drivernya di beri pembatas dengan penumpang.Sementara Naufal bawa mobil sendiri dan Faras nyetir mobil dari rumah dia lansung.Walau di tempat yang sama tapi kami berangkat dan pulang terpisah untuk menjaga agar tidak saling terpapar.
Lewat WA Family kita mengucapkan Selamat Ultah sama Faras.Persis 2 minggu sebelum Pesta Akad Nikahnya Faras.Malamnya kami mendapat info hampir jam 22 an kalau Naufal Faras Negatif sementara saya terpapar "Positif " dengan CT 31,77 .
Innalillahi .Qadarullah.Teringat Kata Filosofi,Ilmuwan dan Dokter Modern Ibnu Sina:
KEPANIKAN ADALAH SEPARUH PENYAKIT
KETENANGAN ADALAH SEPARUH OBAT
DAN KESABARAN ADALAH PERMULAAN KESEMBUHAN.
Sementara sehari sebelumnya Faras ,Annisa dan keluarga Besan sudah memutuskan untuk mengundurkan acara Pernikahan nya tgl 13 Desember .Faras info yang penting sekarang fokus dulu sama kesehatan tentang Acara pernikahan jangan jadi beban.Ini semua diluar kemampuan kita.Qodarullah kita terima Takdir Allah dengan Ikhlas dan Sabar ya.Insya Allah ke depannya semoga lebih baik.
Ini hasil keputusan mereka sehari sebelum Mamanya Positif terpapar Covid-19 juga.Berbagai rasa dan ragam perasaan bercampur aduk saat saya divonis Positif di saat Hari Ultah Faras dan tinggal 2 minggu sebelum Hari Pernikahan mereka.Bahkan keluarga dari Harau,Padang,Pekanbaru sudah siap siap untuk berangkat ke Jakarta persiapan acara pernikahan Faras .Mental semakin drop semua rasa berkecamuk bercampur menjadi satu.Tetapi harus kuat kuat,Ikhlas dan sabar itu kuncinya.
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman. Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).
Keluhan saat si bungsu Hanif Positif demam,batuk kecil dan sempat mukanya ruam ruam merah seperti kena alergi.
Sementara Papanya Hanif sempat perutnya gak enak panas.Tetapi kita menyangka karena asam lambungnya lagi naik.Sementara nafsu makan stabil tidak demam dan batuk .Semua normal.
Driver Dendy juga tidak merasakan gejala apa apa jadi OTG (orang tanpa gejala ) yang kemudian di isolasi di Kamar kostannya sementara kita drop Vitamin dan Obat obat.
Kami membeli Termometer dan Alat Oximeter untuk memantau kondisi suhu badan dan kadar Saturasi Oksigen dalam darah.Kalau bisa masing masing punya sepasang alat ini agar tidak berganti pemakaiannya dan tidak saling menularkan.Kami diberi kemudahan dengan bantuan dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Siloam Cikarang yang nota bene istri dari sejawat doi di Kantor.Beliau memberi resep obat obatan dan vitamin yang harus di supply .Apalagi dari Management SNova memberikan Obat obatan dan Vit setiap orang baik Positif atau negatif .Bahkan saat kami membutuhkan Obat Avigan 200 mg Tablet yang harus dibeli di apotek menggunakan resep dokter dan obat ini tergolong cukup mahal
Saat saya divonis Positif terpapar Covid- 19 malam ini juga Hanif dan Papanya kembali memutuskan pulang ke rumah untuk kumpul 3 orang sesama Positif.Sementara Naufal malam itu harus beberes untuk pindah ke rumah Faras karena sehat dan tidak terpapar.Jam 22an malam Hanif kembali ke rumah dari Veranda Cikarang setelah 2 malam menikmati Villa mewah untuk Isolasi Mandiri.(baru merasakan kayak liburan eh disuruh pulang ke rumah dech katanya..hiks)
Gejala yang saya rasakan saat kena pertama tidak ada keluhan tetapi Hari 1 besoknya Demam Tinggi suhu badan 38,5 menggigil dan sakit kepala.Minum obat pusing dan sakit kepala besok paginya sudah mendingan .Suhu tubuh normal selama 2 minggu berkisar35-36 dan Saturasi Oksigen darah berkisar 98-99.
Tetapi yang drop hanya selera makan karena lidah tidak bisa merasakan perbedaan rasa masakan semua hambar dan seperti saat kita kalau demam panas.
Kami juga harus CT Scan dan cek Darah (dilakukan di dalam mobil) di RS Siloam untuk mengetahui kondisi Paru paru kami dan kadar Darah dalam tubuh.Alhamdulilah Paru paru kami bersih dan kita juga tidak sesak nafas.Kondisi darah kami juga normal .
Saya mengutip tulisan Dr Kevin Adrian Ilmu tentang perbedaan antara Rapid Antibodi,Swab antigen dan Swab PCR agar ada ilmu untuk mengenali beda 3 pemeriksaan ini
Bila Anda memerlukan pemeriksaan COVID-19, di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat:
- Rapid Test Antibodi
- Swab Antigen (Rapid Test Antigen)
- PCR
Di rumah sakit, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menelusuri apakah Anda pernah kontak dengan pasien COVID-19 dalam jangka waktu 2 minggu terakhir. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa rapid test dan PCR untuk mendiagnosis COVID-19.
Seputar Tes PCR dan Rapid Test
Tes PCR dan rapid test digunakan sebagai cara untuk mendeteksi virus Corona di dalam tubuh. Bagi Anda yang belum tahu mengenai tes PCR dan rapid test, berikut ini adalah penjelasan singkatnya:
Tes Polymerase Chain Reaction (PCR)
Tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus Corona (SARS-CoV-2). Hingga saat ini, tes PCR merupakan tes yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis COVID-19.
Tingkat akurasi tes PCR cukup tinggi, tetapi pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama hingga hasilnya keluar, yaitu sekitar 1–7 hari.
Tes PCR umumnya perlu dilakukan pada orang yang mengalami gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, demam, terganggunya indra penciuman, serta sesak napas, khususnya jika orang tersebut memiliki riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.
Rapid test
Selain tes PCR, rapid test juga kerap digunakan sebagai pemeriksaan awal atau skrining COVID-19. Sesuai namanya, hasil rapid test bisa langsung diketahui dalam waktu yang singkat, biasanya hanya sekitar beberapa menit atau paling lama 1 jam untuk menunggu hasil pemeriksaan keluar.
Hingga saat ini, terdapat dua jenis rapid test yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus Corona di dalam tubuh pasien, yaitu:
Rapid test antigen
Antigen merupakan suatu zat atau benda asing, misalnya racun, kuman, atau virus, yang dapat masuk ke dalam tubuh. Sebagian antigen dapat dianggap berbahaya oleh tubuh, sehingga memicu sistem imunitas untuk membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi). Reaksi ini merupakan bentuk pertahanan alami tubuh untuk mencegah terjadinya penyakit.
Virus Corona yang masuk ke dalam tubuh akan terdeteksi sebagai antigen oleh sistem imunitas. Antigen ini juga dapat dideteksi melalui pemeriksaan rapid test antigen.
Rapid test antigen untuk virus Corona dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab. Untuk memberikan hasil yang lebih akurat, pemeriksaan rapid test antigen perlu dilakukan paling lambat 5 hari setelah munculnya gejala COVID-19.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan rapid test antigen virus Corona memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan rapid test antibodi. Akan tetapi, pemeriksaan rapid test antigen dinilai belum seakurat tes PCR untuk mendiagnosis COVID-19.
Rapid test antibodi
Antigen, termasuk virus Corona, yang masuk ke dalam tubuh dapat terdeteksi oleh sistem imunitas tubuh. Setelah antigen terdeteksi, sistem imun akan memproduksi antibodi untuk memusnahkannya. Keberadaan antibodi untuk membasmi virus Corona bisa dideteksi melalui rapid test antibodi.
Jenis rapid test untuk COVID-19 ini merupakan jenis rapid test yang paling awal muncul. Sayangnya, tes ini memiliki tingkat akurasi yang rendah dalam mendeteksi keberadaan virus Corona di dalam tubuh. Inilah sebabnya rapid test antibodi tidak layak digunakan sebagai metode pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19.
Hasil pemeriksaan rapid test antibodi untuk COVID-19 dibaca sebagai reaktif (positif) dan nonreaktif (negatif).
Saat ini, rapid test antigen dan antibodi sudah tersedia di Indonesia. Berdasarkan tingkat ketepatan pemeriksaan, metode pemeriksaan yang dinilai paling akurat untuk mendeteksi keberadaan virus Corona di dalam tubuh adalah rapid test antigen dan tes PCR.
Perbedaan Tes PCR, Rapid Test Antigen, dan Rapid Test Antibodi
Meski saling terkait, pemeriksaan rapid test dan tes PCR merupakan jenis pemeriksaan yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara tes PCR, rapid test antigen, dan rapid test antibodi untuk mendeteksi virus Corona:
1. Lama waktu pemeriksaan
Hasil pemeriksaan rapid test, baik jenis antigen maupun antibodi, membutuhkan waktu yang cukup singkat, yaitu sekitar 30–60 menit. Sementara itu, prosedur tes PCR membutuhkan waktu paling cepat sekitar 1 hari.
Namun, karena begitu banyaknya sampel yang harus diperiksa sementara ketersediaan alat ini terbatas, kadang dibutuhkan waktu hingga sekitar 1 minggu.
2. Tingkat akurasi
Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan virus Corona yang paling akurat adalah tes PCR dengan tingkat akurasi mencapai 80–90%, sedangkan rapid test antigen memiliki tingkat akurasi sedikit di bawah tes PCR.
Rapid test antibodi merupakan pemeriksaan dengan tingkat akurasi paling rendah, yaitu hanya sekitar 18%. Oleh karena itu, diagnosis COVID-19 umumnya baru dapat dipastikan melalui pemeriksaan fisik dan PCR dari dokter. Sementara itu, rapid test dinilai belum layak dilakukan sebagai metode pemeriksaan COVID-19.
3. Sampel yang digunakan
Tes PCR dan rapid test antigen menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan yang diambil melalui proses swab. Sementara itu, pemeriksaan rapid test antibodi menggunakan sampel darah yang diambil dari ujung jari atau pembuluh darah.
4. Tarif pemeriksaan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan batas tarif rapid test, yaitu maksimal Rp150.000 untuk rapid test antibodi dan maksimal Rp 275.000 untuk rapid test antigen.
Sementara itu, harga tes PCR masih bervariasi, tetapi pemerintah telah menetapkan batas maksimal harga tes PCR di rumah sakit atau laboratorium klinik sebesar kurang lebih Rp900.000.
Terakhir diperbarui: 21 Desember 2020 (Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian)
Walau kami tidak memberitahu tetangga sampai nyaris 4 minggu Isolasi Mandiri kami tetapi saya tetap info teman teman terdekat dan keluarga pastinya sehingga kami cukup banyak diberi asupan makanan,buah buahan bahkan Susu kaleng dari Sahabat Kimia85.
Bahkan doa doa dari orang orang tersayang mengalir buat kami.Kalau saja Penderita covid-19 bisa dijenguk mungkin mereka sudah berada di sekeliling kami.Tapi doa doa buat sehat,semangat,spirit membuat kami semakin bertambah imun tubuhnya.Jazakumullahu khairan atas semuanya tanpa menyebut satu per satu.Hanya Allah yang akan membalas semua perbuatan baiknya.Aamiin.
Setelah kami sehat baru tetangga tahu kalau kita di Isolasi Mandiri selama 1 bulan.Sehingga mereka sudah tidak parno lagi.Thanks alot atas perhatian keluarga,saudara,sahabat sahabat dan tetangga yang mensuport kami saat sakit dan dalam kondisi berat.Saat sakit inilah kita akan tahu siapa orang terdekat kita yang care dan peduli dengan kondisi saat kita butuh bantuan bail secara moril maupun materil Hanya Allahlah yang akan membalas niat baik semuanya.
.Aaamin Ya Rob.
Mungkin setiap orang punya asupan Vitamin yang berbeda beda tetapi keluarga kami sejak Pandemik mengkonsumsi Vitamin C,D,E 1000 mg dari merek ini(takut iklan nich).Saat 2 minggu pertama kami juga mengkonsumsi Obat Herbal China Lianhua Qingwen yang banyak dianjurkan sesama penderita Covid tetapi bukan dari resep dokter.Jadi obat herbal ini bebas di pasaran bisa mengatasi pneumonia Virus Corona dan meredakan gejala penyakit di organ paru,meredakan gejala panas dalam seperti batuk dan tenggorokan kering.Ada juga yang menganjurkan membersihkan hidung dengan cairan NaCl atau Air Garam Himalaya 3-5 kali semprotan .Berkumur dengan Betadine Mouthwash setiap habis mandi atau wuduk.Selalu menggunakan Masker dimana di dalamnya ditaruh tissue yang diberi 3-4 tetes minyak kayu putih jadi kita selalu menghirup bau minyak kayu putih.Bila sudah kering ganti dengan yang baru.Berbagai cara dan anjuran dari keluarga yang sudah sehat dan dokter kita ikuti semua pasti ada manfaatnya.
Sementara di rumah tinggal saya dan doi berdua di kamar terpisah sambil tetap menjalankan Isolasi.Tetapi setelah CT kami diatas 30 Dr Titi dan Nied bilang kita boleh pergi makan keluar dengan tetap menjalankan Protokol 3 M karena sudah tidak menginfeksi lagi.Apalagi Nied bisa diskusi dengan ahli Covid-19 Indonesia DR dr Andani yang juga kolega di RS Unand Padang.Kami menerima info sangat akurat dari ahlinya.
Akhirnya tiap hari kami kuliner dan mencari makanan yang enak di lidah.Dari Ujung Jakarta Timur (Cimanggis ) sampai Pantai Indah Kapuk,Pluit kita datangi berbagai restoran dengan tetap makan jauh dari keramaian/mojok gitu.Efeknya kami berdua naik BB 4 kg..Terbayang gak ya kena Covid tetapi sehat dengan pola asupan sehat bergizi dan sangat sempurna.
Alhamdullilah doi negatif pada hari ke -24 setelah sempat positif lagi karena Swapnya terlalu cepat hari selang 1 hari.
Saya masih melanjutkan Isolasi dengan tetap menggunakan masker ,rajin pakai Minyak kayu putih,berkumur dengan Betadine Mouthwash dan tetap jaga makanan,buah dan berjemur di jam 9-10 pagi.Lakukan olah raga ringan yang tidak memforsir tubuh.
Alhamdulillah pas tgl 31 Dec 2020 di Hari ke 31 saat suhu tubuh 36,6 dan Saturasi Oksigen Darah 98 saya dinyatakan "NEGATIF".Setelah Swap PCR sebanyak 6 kali
14 Nov Negatif
30 Nov Positif CT 31,77
12 Dec Positif CT 32,95
18 Dec Positif CT 34,42
26 Dec Positif CT 34,82
31 Dec Negatif ....Alhamdulillah
Apa sich CT atau "Cycle Treshold" artinya pada perputaran ke berapa DNA Virus mulai terdeteksi..semakin sedikit putaran yang sudah terdeteksi virus covid berarti nilai CT rendah..dan nilai CT yang rendah menunjukan jumlah virus yang banyak.Semakin banyak putaran baru terdeteksi DNA Vocid berarti CT besar dan menunjukan Virus jumlahnya sedikit.Dalam Swap PCR ditentukan CT yang kurang dari 40 dinyatakan POSITIF.
Alhamdulillah wasyukurillah Kado terindah awal tahun juga sekalian Kado Ulang Tahhun perkawinan kami yang ke 29 th di 2 Jan 2021.
Setelah kami semua sehat barulah Faras Anisa dan kita kembali mengatur Acara Akah Nikah mereka.
Banyak hikmah yang kami petik saat kami 4 orang harus menerima vonis terpapar Covid- 19 .Belajar Ikhlas ,sabar,Pasrah dengan Qadarullah.Semuanya sudah tertulis di Lauhul Mahfudz .
3 Hal penting yang sudah digariskan Allah SWT:
1.Rizki
2.Jodoh
3 Kematian.
Selama 31 hari semuanya berubah menjadi ujian bahwa virus kecil tanpa kita tahu kondisinya dimana terpapar dimana bisa membolak balikan semua rencana manusia.Ujian ini bisa saja "Giliran".Siapapun bisa mendapatkannya.Ujian diberikan sesuai dengan kesanggupan seorang HambaNYA.Butuh sabar,ikhlas terhadap Qadarullah yang menimpa kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar