Kami meninggalkan Kota Bukittinggi setelah check out dari Novotel untuk menuju Kota Padang dengan memilih Route perjalanan mampir di sebuah Negeri di atas Awan sebelum kita sampai di Tepian Danau Maninjau.Saat Bulan Ramadhan dan pemudik belum memasuki Ranah Minang kami sangat leluasa untuk berkeliling tanpa khawatir padat dan macet seperti saat lebaran nanti.
Jalur yang kami ambil dari Bukittinggi ke Maninjau sejarak 84 km.Dari Maninjau menuju Kota Pariaman jarak 52 km.Kota Pariaman menuju Kota Padang dengan jarak 70 km.Total jarak yang kami tempuh 206 km untuk sampai di Kota Padang.
Saat azan Zuhur kami berhenti untuk sholat Jamak di sebuah Surau Al Imamah di Koto Tuo IV Koto.Air dingin sejuk terasa mengalir saat mengambil wudhu semakin terasa udara pergunungan Kabupaten Agam.Surau khas dengan udara sejuk serta rapi dan bersihnya surau membuat kami nyaman sholat di kampuang ini.
Kita menuju Negeri Matur Agam yang berada di atas ketinggian 1250 mdpl dengan cuaca yang cerah tidak terlalu terik hanya ditempuh dalam waktu 1 jam kurang dengan jarak 30 km.Lawang Adventure Park Agam dikenal dengan Lawang Park merupakan Taman Wisata di dataran Tinggi di atas 1000 mdpl di Sumatera Barat persisnya di Nagari Matua Hilia ,Desa Nagari Lawang ,Kecamatan Matur,Kabupaten Agam ,Sumbar .Destinasi wisata ini yang merupakan salah satu list piknik untuk menikmati keindahan alam di dataran tinggi dengan penyuguhan alam dengan di latar belakangi Danau Maninjau dengan udara suhu berkisar 16-25 der C.
Menikmati liburan di suasana sepi semakin menyenangkan tanpa banyak kegaduhan jalanan dan bisa menikmati areal destinasi dengan puas.Pemandangan alam yang sangat spektakuler.Masya Allah indahnya ciptaanMU Ya Robb.
Dari Lawang Park kita melewati sebuah jalan yang sangat terkenal dengan spot spot landscape Maninjau yaitu Kelok 44 merupakan jalanan dengan belokan berjumlah 44 sepanjang 7,8 km .Setiap tikungan selalu dipampangkan No kelokan sehingga kita yang melintas jalanan tersebut bisa menghitung belokan ke berapa untuk sampai di Tepian Danau Maninjau. Beberapa papan No kelokan sudah mulai tua dan terlihat pudar dan hilang catnya butuh untuk pembenahan kembali.
Kelokan demi kelokan kami lalui dengan memiliki sudut sekitar 45-60 derajat begitu tajamnya.Pemandangan indah terlihat di perbukitan cantik dipenuhi sawah sawah menguning dengan dikelilingi pohon pohon rindang dan masih lebat .Kelok 44 ini merupakan jalan terindah yang di punyai ranah Minang dengan tikungan tikungan yang tajam dan sempit hanya bisa dilalui 2 kendaraan sehingga membuat adrenalin terpacu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar