Setelah dari Jungfraujoch saatnya kita meneruskan sisa perjalanan kami sore ini ke salah satu wisata terkenal di Swiss yaitu : LAUTERBRUNNEN VALLEY.
LAUTERBRUNNEN VALLEY terletak di sebuah lembah pergunungan di Kawasan Jungfraujoch yang dari Ibukota Switzerland Bern berjarak 70 km.Lembah indah ini dikelilingi oleh tebing tebing terjal yang menjadi bahagian dari Gunung Jungfau (4158 km),Gunung Eiger (3970 km) dan Gunung Monch (4099).Begitu indahnya lembah ini dijuluki Lembah terindah di Eropa dengan panjang 1 km tetapi mempunyai 72 Mata air terjun yang menyembur dari puncak tebing menuju kedalamam Lembah.Lembah yang dikeliling air terjun,danau ,gunung serta pemandangan indah yang spektakuler dengan hamparan padang rumput yangmasih menghijau di saat kami datang menuju winter.


Kami sampai di Kawasan Lauterbrunnen sudah sore nyaris Jam 16.30an .Kita harus berjalan kaki mendekat kawasan wisata tersebut dengan mendaki jalanan yang sedikit menanjak.Beberapa teman memutuskan untuk tidak ikut jalan ke lembah karena kondisi saat di Jungfraujoch dengan ketinggian menyebabkan pusing,lemas kurang oksigen dan bahkan ada yang lemas.Istirahat dan menikmati keindahan Desa di Lauterbrunen saja.
Lauterbrunen sebuah Kota kecil di Switzerland dengan pesona dan keindahan Valley (Lembah)nya yang kerap dijadikan destinasi favorite saat berada di negara indah ini.Desa kecil nan cantik molek ini berada di wilayah Kota Tua Bern dan dapat dicapai dengan jarak 70 km dari Ibukota Negara Swiss (BERN).
Setelaah kita beranjak dari Jungfraujoch salah satu puncak tertinggi Gunung Alpen dan Lauterbrunen dan berada di kawasan areal puncak Jungfraujoch.Kita masih ingat beberpapa desa desa indah di Lembah Jungfrau seperti : Grindelwald,Jungfraujoch,Murren, Interlaken dan Schilthorn.Saat melihat Lauterbrunen pasti saya,Hanif akan lansung teringat Kampung Nenek di Harau Valley West Sumateraa yang juga memiliki tebing tebing kokoh nan terjal .Bahkan kita seperti Pulkam ke Harau...mencari rumah Nenek kalau saja ada dikawasan indah ini.Jiaahh..
 |
Image Source :unsplash.com/@timtrad |
Foto diatas menggambarkan betapa miripnya 2 valey di 2 benua yang berbeda ini.Satu berada di Kampung Halaman Harau Valley West Sumatera .Sayang kondisi Harau tidak seperti foto ini lagi dengan begitu banyaknya berdiri bangunan" Villa,Objek wisata yang menjadi hilangnya keindahan Harau Valley seperti foto yang saya ambil saat di kampung halaman 5-6 th yang lalu #sedih
Saat kami jalan menanjak tetiba kami melewati jalan buntu di antara rumah rumah warga desa.Uppst ternyata itu nyasar..huha..bukan 1-2 orang tapi beberapa orang yang mengikuti kami ikut nyasar.Kami balik ke jalan utama untuk menuju tanjakan jalanan mendekati Lauterbrunnen Valley.Tuch khan niatnya mau cari rumah Nenek Hanif sich..Nyasar dech..
Lauterbrunnen dengan tebing tebing kokoh terjal dengan ketinggian sekitar 300 m.Nyaris seperti di Harau..Colek #papaHanif nich.Pantes bilang sama aja seperti di Kampuang hihi..
Hari makin sore dan sudah makin gelap kita tidak mungkin mendekat karena waktu kita sudah hampir selesai di kawasan ini akhirnya kami kembali jalan menuruni jalanan ke tempat parkiran Bus kami.Kita melewati kawasan kuburan desa dan juga sebuah gereja indah nan cantik di tengah Lembah Lauterbrunen.Bahkan ada teman group yang sempat ibadah di gereja saat kami mendekat ke Lembah Lauterbrunnen.
Walaupun kita menikmati Lauterbrunnen Valley hanya sepintas dan tidak mungkin berlama lama karena waktu kita sudah semakin senja dan malam mulai merambat .Tetapi kami sudah melihat keindahan Lauterbrunnen Valley dengan keindahannya dan menjadi memory di saat kami nyasar dan menemui jalan buntu.Berdalih untuk mencari Rumah Nenek Hanif di Harau Valleynya Swiss.Olala....seru....
Ada 1 destinasi yang kita akan datangi yaitu Lake Blause akhirnya kita sepakat untuk di kip saja karena sudah terlalu malam untuk sampai di Hotel.
to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar