Purple ‘nd Spiritual You..
before travelling :
http://meciko.blogspot.com/2014/05/special-dinner-ala-priyayi-jawa-di.html
before travelling :
http://meciko.blogspot.com/2014/05/special-dinner-ala-priyayi-jawa-di.html
Day 4 /Sunday - 4 May'14.
CANDI MENDUT-KAWASAN WISATA DIENG PLATEAU -KAWAH SIKIDANG-TELAGA WARNA-CANDI GATOT KACA-KULINER BAKMI GODOK JAWA(traditional)
Hari ini Minggu yang sudah kami lewati hari ke 4
travelling kami di Ngajogyakarta ,Central Java dan sekitarnya.Setelah Sholat ,mandi
dan sarapan.Mba Evie bawa bahan batik dari batik tulis,semi ,ATBM dengan warna" khas Ngajogyakarta .Rencananya
kami akan bikin baju disini karena tukang jahit langganan beliau selain harga
murah dibandingkan Jakarta ,jahitannya
rapi.
Setelah pilih pilih
bahan rencananya nanti malam kita akan ukur badan di penjahit langganan beliau.Tak lupa pilh
bahan” untuk kemeja doi karena tiap
Jumat sekarang pada pake Batik..
Pas milih yang keren” di
sini.
Destinasi hari ini full
untuk menuju Kawasan Wisata Dieng yang diperkirakan menempuh waktu hampir 3,5
jam. Berangkat Jam 7.30 menuju Kawasan Dieng Plateau.
Kawasan Dieng Plateau
atau Dataran tinggi Dieng berada pada 2.093 m dpl yang terletak antara 2
Kabupaten (Banjarnegara dan Wonosobo) yaitu Desa Dieng Kulon dan Dieng Wetan.
Dari Jogya melewati
Jalur (Jogya-Sleman-Tempel-Muntilan-Magelang-Woosobo –Dieng). Dengan jarak
sekitar 120 km (hampir 3,5 jam).
CANDI MENDUT
Candi Mendut terletak di
Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid Kab MagelangBerada sekitar 3 km dari Candi
Borobudur.Melewati Candi ini kami sepakat untuk mampir biasa target travelling
ke Borobudur tapi karena sudah standar kami akhirnya berhenti di Candi mungil
ini.
Simak yukk (Wikipedia..)
Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari
dinasti Syailendra. Di dalam prasasti
Karangtengah yang
bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra
telah membangun bangunan suci bernamawenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh
seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan
Candi Mendut.Bahan bangunan candi sebenarnya adalah batu bata yang ditutupi
dengan batu alam. Bangunan ini terletak pada sebuah basement yang tinggi, sehingga tampak lebih
anggun dan kokoh. Tangga naik dan pintu masuk menghadap ke barat-daya. Di atas basement terdapat lorong yang mengelilingi
tubuh candi. Atapnya bertingkat tiga dan dihiasi dengan stupa-stupa
kecil. Jumlah stupa-stupa kecil yang terpasang sekarang adalah 48 buah.Tinggi
bangunan adalah 26,4 meter.Tiga arca di dalam candi Mendut, arca Dhyani Buddha Wairocana
diapit Boddhisatwa Awalokiteswara dan Wajrapani.
Hiasan yang terdapat pada candi Mendut berupa hiasan yang
berselang-seling. Dihiasi dengan ukiran makhluk-makhluk kahyangan berupa dewata gandarwa dan apsara atau bidadari,
dua ekor kera dan seekor garuda.Pada kedua tepi tangga terdapat relief-relief
cerita Pancatantra dan jataka.
Dinding candi dihiasi relief Boddhisatwa di antaranya
Awalokiteśwara, Maitreya, Wajrapāṇi dan Manjuśri. Pada dinding tubuh candi
terdapat relief kalpataru, dua bidadari, Harītī (seorang yaksi yang bertobat dan lalu mengikuti
Buddha) dan Āţawaka.Buddha dalam posisidharmacakramudra.Di dalam
induk candi terdapat arca Buddha besar berjumlah tiga: yaitu Dhyani Buddha Wairocana dengan sikap tangan (mudra) dharmacakramudra.
Di depan arca Buddha terdapat relief berbentuk roda dan diapit sepasang rusa,
lambang Buddha. Di sebelah kiri terdapat arca Awalokiteśwara (Padmapāņi) dan
sebelah kanan arca Wajrapāņi.
Karena masih suasana
pagi maka pengunjung belum ramai terlihat di situs bersejarah ini.Candi ini
merupakan Candi Budha dengan ketinggian hanya 3.70 m berdiri tegak dengan kokoh
dan anggun.
mecikoblogspot |
mecikoblogspot |
mecikoblogspot |
mecikoblogspot |
Berada dipelataran
lantai 1 Mendut terlihat relief” yang mengisahkan tentang hewan” dan juga
pahatan Brahmana dll.
Mecikoblogspot |
Sempat melirik dalam
ruang mendut terlihat beberapa penganut Budha sedang beribadah dengan bunga”
dan hio yang cukup menyengat baunya..Terlihat 3 arca mengitari ruang dalam
Mendut.
Setelah puas kami
melanjutkan perjalanan menuju Wonosobo.
Kami mampir di sebuah
warung kampung karena Kris belum sarapan tadi pagi.
KAWASAN WISATA DIENG PLATEAU
Lanjut ke Dieng Plateau ..kawasan ini sudah pernah saya datangi
bertiga dengan doi dan Hanif.
Dan juga sudah pernah
saya tulis tentang kawasan wisata yang sejuk dan indah ini( Nov’2013)
Simak yaa...
Pegunungan Dieng merupakan kawasan vulkanik yang
masih aktif hingga sekarang. Tidak heran jika banyak ditemukan kawah-kawah yang
diantaranya masih menunjukan aktivitasnya seperti salah satu diantaranya Kawah
SiKidang, Kawah Sileri dan Kawah Candradimuka.
Jika anda berkunjung ke telaga warna, Lewat Jalur
setapak ke jalur kiri, anda juga akan menemukan sisa-sisa aktifitas kawah
sikidang yang meski sudah tidak menunjukan gelegaknya namun tanda tandanya
masih terlihat pada permukaan kawah yang didominasi endapan belerang, serta
buih-buih air yang merembes lewat rekahan-rekahan tanahnya jika disentuh masih
terasa hangat.
Aktivitas Vulkanik yang masih terlihat jelas bisa anda
temukan di Kawah Sikidang. Berbeda dengan kondisi hamparan tanah di Dataran
Tinggi Dieng yang cenderung subur dipenuhi hijau rerumputan, ilalang
atau ladang pertanian - Memasuki areal kawah sikidang anda akan disuguhi
pemandangan tidak biasa dimana tanah dan perbukitan didominasi warna putih
endapan sulfur
Dari Parkiran Kawah Sikidang, jika anda berjalan
menuruni tebing landai menuju areal perbukitan disebelah barat, akan terlihat
Kolam-kolam kawah denganlumpur mendidih meloncat-loncat dipagari bambu
yang merupakan Obyek Wisata utama di Kawasan Kawah Sikidang ini.
Yang unik dari Kawah Sikidang adalah rekahan kolam
kawah yang selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Tidak heran
jika di areal tersebut banyak terlihat bekas-bekas kawah yang sudah mati namun
masih tampak buih-buih dari permukaan lumpurnya.
Bagi anda yang berniat berkunjung ke Kawah Sikidang,
disarankan agar berhati-hati saat berjalan disekitar areal Kawah, pilihlah
tanah kering untuk berpijak, serta kenakan masker yang bisa dibeli disekitaran
kawah untuk menghindari aroma sulfur yang menyengat.
Peta Objek Wisata Dieng antaralain:
Komplek
Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Dieng Plateau Teathre, Bukit
Sikunir, Telaga Cebong,Musium Kailasa, Telaga Merdada, Kawah sileri , Sumur
jalatunda, Kawah Candradimuka, Telaga Dringo , Tuk Bima Lukar, telaga pengolin,
komplek goa alam, gunung prau, bukit semurup pangonan, Air terjun sirawe, air terjun
sikarim, air panas pulosari, perkebunan teh tambi, serta beberapa objek wisata
alam bagi wisatawan minat khusus: Arung jeram serayu, hiking bukit semurup,
trekking gunung prau dieng, dan wisata adventure lainnya.
KAWAH SIKIDANG
Ternyata ada legendanya
lho terjadinya kawah Sikidang ini.Dilatar belakangi kisah cinta seoang
rajansakti,kaya raya dan bertubuh tinggi besar yang bernama Raja Kidang
Garungan .Tragisnya pinangan raja ditolak halus oleh Ratu Sintha Dewi yang
cantik dan terkenal.Karena Raja berkepala kijang ( jawa: Kidang) .Dengan
memasukkan Raja ke sumur yang dia buat sendiri dan ditimbun oleh Ratu dan
tentaranya.Akibatnya Raja marah dan dengan kesaktiannya permukaan bumi bergetar
dan ledakan berbentuk kawah.Makanya kawahnya disebut Kawah Sikidang (Sikijang).
Salah satu kutukan Raja
bahwa turunan Ratu akan berambut Gembel (gimbal).Katanya masih banyak anak”
yang berambut Gimbal di wilayah ini..
Tapi saat kami ke situ
tak satupun ditemukan si anak gimbal... sayang yaaa...pada kemana yaa..
Saat kami ke sini cuaca
cukup panas dan sejuk jadi tidak perlu menggunakan jacket tebal seperti saat
kami ke sini Bulan Nov.
Kami mampir di kawasan
warung” istirahat minum kopi dan makan Mie rebus.Tak lupa makan kentang goreng
yang siap dicocol dengan sambel .
Terlihat hasil panen
pertanian Dieng antara lain, Kentang merah, wortel dan juga buah khas dieng
Carica..Carica jenis pepaya gunung khas
Dieng yang dijadikan manisan,
Komoditas utama nya
kentang selain wortel,kubis, bawang” dan juga Jamur.
Perjalanan dilanjutkan
setelah kenyang makan dan ngopi di sini.
TELAGA WARNA
Telaga warna berada tidak jauh dari Kawah Sikidang.saat kami mampir ke sini dieng tersiram hujan yang cukup lebat.
Sayang juga kalau tidak
mampir dan menikmati telaganya yang warna warni memunculkan nuansa warna
merah,hijau,biru ,putih dan lembayung seperti pelangi.
Walaupun hujan dan
menggunakan payung kami tidak surut untuk mendekati Telaga yang bernuansa
pelangi ini.Walau sebentar di sini paing tidak sudah menikmati suasana
dankesejukan telaganya..
CANDI GATOT KACA
Wikipedia infonya:
Candi Gatotkaca adalah salah satu candi Hindu yang berada di Dataran Tinggi Dieng, di wilayah KabupatenBanjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Candi ini terletak di sebelah barat Kompleks Percandian Arjuna, di tepi jalan ke arah Candi Bima, di seberang Museum Dieng Kailasa. Nama Gatotkaca sendiri diberikan oleh penduduk dengan mengambil nama tokoh wayang dari cerita Mahabarata.Dahulu terdapat beberapa bangunan candi yang membentuk Kelompok Gatutkaca, yaitu Candi Gatutkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk, dan Candi GarengSaat ini, selain Candi Gatutkaca, Candi Setyaki juga telah dipugar.Candi Gatotkaca berdenah bujursangkar dengan pintu berada pada dinding sisi barat. Pada ketiga sisi dinding yang lain terdapat relung berhias kala-makara.
Karena masih gerimis kita mampir sebentar untuk foto shop aja.Sayang juga sudah ke sini tidak mampir dan menikmati keindahan candi mungil ini.
Masih banyak lho sebenarnya tempat” yang akan
kami kunjungi berhubung hujan deras dan mwmbuat kondisi yang nyaman untuk jalan”.Makanya
kami putuskan untuk kembali ke Jogya karena malam ini ada rencana janjian
dengan penjahit langganan Mba Evie.
KULINER BAKMI GODOG JOGYA
Pulang ke Jogya kembali
tak lupa .mampir ke Bakmi Jawa Godoq d dekat rumah almarhumah Ibunya Mba Tutun.Rumah
kuno kayu jawa tapi dipenuhi oleh penikmat kuliner Jogya.Terlihat saat kami
masuk antrian masak Bakminya sudah sekitar 30an porsi.Wow secara bikinnya satu persatu
dan digodoq di atas tunggu arang traditional,
Bakminya dimasak di atas
tunggu api dari arang dengan wajan besi. Panasnya tunggu sampai ke meja lesehan
kami.
Akhirnya jatah orderan
kami dibikin juga sambil difoto sana sini sama kris membuat ,bak yuk yang
bikinnya jadi grogi hehe..
Bakmi rebus dengan kuah
kekuningan dengan suwiran ayam kampung,telur,rajangan kol ,tomat ,daun bawang
dan seledri.Kalo mau pedes bisa ditambahkan cabe rawit...
Tak lupa saya dari
kemaren juga minta dipanggilkan tukang pijit langganan keluarga ini.Capee mulai
terasa di hari ke4 selama kami travelling ke Jogya .Ngukur badan duluan karena
sudah siap untuk pijitan dengan mbok yang sudah datang dari tadi.
Mandi air panas setelah
dipijit dan pilih: Tas batik yang sudah dibawa Mba evie dari kenalannya.
Leyeh leyeh sampai jam
23.00 untuk segera ke peraduan..capee pool...
To be continued
http://meciko.blogspot.com/2014/05/memacu-adrenalin-saat-adventure-merapi.html
Suasana dieng dng ciri khas makanannya yg bikin pengen balik..... Masalahnya carica yg khas minuman sana ga ada di bogor..... Ayo siapa yg bakal kesana lagi. Titip carica ya
BalasHapusWah wah Mom Tatu inget Carica yaa..padahal ada manisan nya yg tahan lama lho..Denger" nic banyak temen" dgn group kecil mau dolanan ke Jogya...Moga" cerita travelling kita memotivasi mereka buat pergi k sini....ya gaaak....
BalasHapus