Hari ke-2 Sabtu setelah sholat subuh dan sebahagian belum mandi habis ngupi ngupi cantik kami jam 6 siap untuk menelusuri Pasar terapung (Floating Market) Lok Bintan.Pasar Terapung ini berada agak pedalaman dengan menyusuri aliran sungai atau bisa juga dengan lewat darat.Berada di daerah administrasi Kabupaten Banjar dan bukan masuk wilayah Banjarmasin.
Hanya
30 menit dari Rumah dinas Om Afid kita menuju sebuah Rumah makan Soto Banjar Bang
Amat yang sangat legendaris itu.
Rumah
makan Soto Banjar ini berdiri sejak tahun 2002. Jam buka dari jam 07.00- 17.00
khusus Hari Jumat TUTUP.Sayang sekali saat kami sampai kami menemukan
pengumuman kalo Soto bang Amat tutup 1 minggu karena mereka ada hajatan..duh
duh sayang..tidak sempat mencicipi Soto yang paling tersohor..Walau soto yang
lain sempat kami nikmati akhirnya.
Ternyata
aliran sungai Martapura persis di
belakang warung soto ini salah satu jalan alternative menuju Floating Market Lok Baintan.
Awalnya
rencana kami mau pakai seragam kaos berlogo Banjar.Ternyata tidak semuanya ada
ukurannya sehingga sebahagian pakai baju Kaos yang lain.
Perahu
Motor alias Klotok sudah disewa oleh Mas Wawan jadi kami tinggal naik saja
lagi.Udara mendung saat kami memulai perjalanan menyusuri aliran sungai
Martapura menuju ke Pasar Terapung Lok Baintan.
Team
BRI sudah menyiapkan minuman ,air mineral dan Roti untuk pengganjal perut di
pagi hari.
Perahu
Motor atau Klotok yang sudah disewa ternyata cukup luas dengan kapasitas bisa
20 orang beralaskan tikar kami bisa menikmati suasana kampong di tepi sungai
Martapura.Melihat aktifitas penduduk Banjar di pagi hari setelah Subuh dan
matahari belum memperlihatkan sinarnya.Udara segar dan sedikit mendung.
Perahu
motor juga mempunyai de katas sehingga bila ingin mendapatkan view yang seru
dan fantastis maka kita harus membungkukan badan untuk naik ke dek atas perahu.
Terlihat
view kiri kanan sungai pemandangan keseharian masyarakat Banjar di Pagi hari
.Belum terlihat banyak aktifitas di pagi menjelang siang apalagi udara terlihat
mendung dan hanya beberapa ibu ibu terlihat mencuci.Setelah menempuh perjalan
sekitar ½-1 jam sampailah kami di Pasar
Terapung Lok Baintan.Terlihat banyak sekali Klotok klotok mendekati perahu
kami.Sayang saat sampai hujan deras mengguyur Bumi Banjar sehingga transaksi
dilakukan ditengah derasnya hujan .Begitu banyak pedagang wanita dengan topi
lebarnya menawarkan dagangan beragam hasil bumi,buah”an.Buah’an dari pisang,mangga,buah
seperti mangga mini serta jeruk Banjar.
Kami
menawar jeruk 1 keranjang besar untuk dimakan rame rame serta buah mangga mini alias Kasturi (Mangifera Kasturi) sejenis mangga yang sudah hampir punah dan hanya tumbuh di hutan dan hanya berasal dari Kalimantan Selatan buah yang khas yang ternyata rasanya manisss sekali padahal kulitnya masih hijau dan masih ada terlihat getahnya di panggal
buahnya.
Begitu
banyak hasil bumi yang ditawarkan lansung pedagang atau mungkin juga hasil
panen mereka di lading sendiri.Termasuk Jerum Siam Banjar (Citrus Suhuensis) yang sering juga dikenal dengan nama Jeruk Madang (dari Barito Kuala) atau Jeruk Mahang dari Hulu Sungai tengah Kalimantan Selatan).Jeruknya sangat manis tidak peduli warna kulitanya masih hijau atau hijau kekuningan tetapi warna isi dalamnya orange matang..slruuup manisnyaaa..
Sayang hujan lebat membuat kami tidak leluasa
berinteraksi dengan pedagang di sepanjang aliran sungai pasar Terapun gini.
Terlihat
begitu sigap dan semangat umumnya ibu”
yang tanpa lelah mencari nafkah untuk membantu suami dan anak anaknya di rumah…hebat
ya kaum perempuan Indonesia…
Perjalanan
kami lanjutkan kembali kearah kami tadi naik perahu.hujan mulai reda terlihat
aktifitas penduduk mulai menggeliat .Hanya butuh waktu ½ jam kami sudah sampai
di pinggiran warung Soto Banjaar Mang Amat.Lebih cepat ya dibanding berangkat tadi karena tadi kita sambil lihat" kiri kanan dan jalan klotok juga pelan.
Meskipun
warung tutup.Tapi kami masih sempat mejeng mejeng manja di tepi sungai sambil
memegang “Kambuik” yang unik bikin yang melihat foto kami jadi naksir dan
minta dibelikan..jiaaahh..
Berhubung
kami batal sarapan pagi di soto Banjar Bang Amat akhirnya pilihan jatuh ke Nasi
Kuning Banjar dengan lauk bebek dan Lontong Banjar.Sayang saya sudah lupa nama daerah dan lokasi
kedainya.Tetapi sarapan yang enak.
Setelah kenyang baru kami kembali ke Rumah Dinas om Afid untuk siap siap mandi dan ganti Kostum Merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar