http://meciko.blogspot.co.id/2016/10/wisata-belanja-batu-permata-dan-pernak_12.html
Setelah
makan siang kami melanjutkan perjalanan menuju suatu kampong tempat penghasil
kain tenun Tradisional Sasirangan…Kampung Sasirangan.
Salah
satu kerajinan kain tenun khas suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan
adalah Kain batik sasirangan.Mungkin banyak yang bertanya Sasirangan itu
artinya apa. Kata Sirang artinya dijahit/ diikat menggunakan tangan serta
ditarik benangnya (dijelujur).
Beragam
motif Batik dengan pola dan variasi warna yang semakin cerah membuat Kain
Sasirangan diminati bukan saja oleh penduduk local tetapi masyarakat di luar
Banjar serta Turis Manca Negara.
Beberapa
motif Batik Sasirangan yang dikenal al: Iris Pudak,Kambang raja,Bayam
Raja,Kulit Kurikit,Kulit Kayu,Bintang Bahambur,Sari gading,Jajumputan,Turun
Dayang,Daun jaruju .Wah betapa kaya dan beragamnya motif yang ditemukan di
Banjarmasin.
Berada
di Pusat perkampungan Kerajinan Batik khas Banjarmasin Kampung Sasirangan yang
berada di Jalan Seberang Masjid Kelurahan Kampung Melayu Banjar dimana sejak th
2010 berubah menjadi salah satu destinasi objek wisata untuk kerajinan Kain
Tenun Tradisional Banjar.
Beruntung
sekali kami bisa mampir untuk ke-2 kalinya dan sempat melihat proses pembuatan Kain batik dengan
berbagai warna dan beberapa kain terlihat diikat ikat untuk memunculkan efek
motif yang berbeda masing masing kain.
Kain
batik tersebut sekarang sudah berkembang menjadi kain batik untuk baju,
kebaya,Selendang,sapu tangan,gordyn ,sprei,Sajadah .
Untuk
harga batik Sasirangan berkisar dari puluhan ribu sampai ratusan ribu
tergantung jenis kain yang digunakan dari katun,semi sutera,ATBm atau
Sutera.Semakin bagus jenis kainnya maka Batik sasirangan juga akan semakin
mahal.
Perjalanan
panjang hari pertama berakhir saat Makan malam di sebuah Restorant “WAROENG PONDOK BAHARI”
Berada
di Jl Simpang Kapten Piere Tendean No 108 RT 40 Banjarmasin.Kami menuju ke sana
nyaris sudah lewat magrib terlihat bangunan seperti rumah adat Banjar dengan
bentuk bangunan tempo dulu dari kayu dan masih terawat.Ternyata rumah makan ini
buka 24 jam lho..seperti mini market aja..
Kami
memasuki pintu dengan tangga kayu dan yang unik di depan pintu tangga kami
harus melepas sepatu/ sandal seperti layaknya kita masuk ke sebuah rumah.
Didalam
meja meja panjang berjejer dengan tempat duduk lesehan.Sementara di central
rumah ad ataman bunga dengan gemericik air mancur di kolam kecil membuat suasana nyaman terasa
saat memasuki rumah makan.
Beberapa
lukisan terlihat dipajang di dinding nya dan juga beberapa keramik keramik
tempo dulu ikut menghiasi dinding rumah makan ini.
Menu
andalan disini salah satunya Sop Buntut dengan kuah yang cukup kental dan
terasa sekali segarnya sop buntut di malam ini.Selain itu bebek goreng cabe
hijau, Ketupat kandang haruan, Lontong Haruan,Nasi Sop ,Soto Daging, Gado gado
Bahari,Roti Bakar,Es Cendol,Pecel es kelapa dan banyak lagi yang lain.
Pantas
saja team BRI membawa kami ke sini ternyata menunya variatif rasanya enak dan
harganya juga terjangkau.
Saatnya
kami harus mampir ke Toko Oleh Oleh untuk mencari Baju kaos Banjar. yang akan
dipakai besok pagi ke Pasar Terapung .
To be
continued
Thanks alot....
BalasHapus