Setelah dari Bandung De Nyonyah perdana menginap di luar Kota .Terbersit untuk dolanan ke kampung Enin Tini di Sukabumi.Gayung bersambut tgl 20-21 September18 kami diberi waktu luang, kesempatan main ke Sukabumi.Sengaja dipilih waktu hari kerja sehingga jalanan ke Sukabumi tidak macet seperti week end.
Awalnya Nyah Trisna dan Nyah Budi gak ikut akibat rayuan akhirnya mereka jadi joint sehingga hanya Nyah Yulinar yang gak bisa joint karena dempet dengan acara reuni SMA beliau.
Berangkat dari HI jam 5.30 sehabis Subuh kami menggunakan 2 mobil untuk 9 orang sehingga nyaman dan leluasa.
Planning pertama untuk lansung menuju sebuah destinasi baru yang baru saja diresmikan di Sukabumi.
Kita mampir untuk makan Bubur Ayam kuliner khas Cianjur dulu.Agar perut terisi sebelum meneruskan perjalanan ke Situ Gunung.Karena kami berangkat di hari biasa jalanan lancar dan hanya sedikit tersendat di pasar pagi saja.Karena kita pakai driver Enin Tini yang memang orang Sukabumi jadi beliau tahu jalanan pintas yang membuat kami lebih cepat sampai di Situ Gunung.
Lokasi Destinasi ini berada di Cisaat yang tidak jauh dari Kota Sukabumi.Alun alun Cisaat tepatnya pertigaan Polsek Cisaat lurus menuju Gunung Gede Pangrango sekitar 10 km sampailah di tujuan wisata.Kalau dari Jakarta -Situ Gunung berjarak 113 km atau ditempuh 3 jam 30 min.
Jam 9.30 sudah memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Terlihat Gerbang utama bertuliskan KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN.DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATIDAN EKOSISTIM.BALAI BESAR TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO.
Wilujeng Sumping Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi-Indonesia
Enin Tini dengan sigapnya sudah beli tiket masuk Suspension Bridge dengan harga Tiket Rp 50.000.Anak" Rp 25 .000 .Free untuk Lansia.
Saat tiket dibeli juga diberi Card untuk memasuki pintu gerbangnya beserta lembaran mungil Guiding Suspension Bridge.
SUSPENSION BRIDGE SITU GUNUNG PANGRANGO SUKABUMI
Kami menuju Kawasan Wisata Alam Situ Gunung yang berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).Berada di Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Wisata ini lagi hits dan baru saja diresmikan yang dikenal dengan nama SUSPENSION BRIDGE SITU GUNUNG .Malah saat ini Jembatan ini terpanjang di Indonesia dengan panjang 250 m dengan ketinggian 150 m lebar 2 m.Jembatan gantung terbuat dari material baja dengan pijakan kayu jenis Merbau yang tahan dan awet yang berasal dari Papua lho.
Jembatan ini dibuat atas kerjasama Balai Besar TNGGP yang dinaungi oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan PT Fontis Aqua Vivam.Hingga terciptalah Jembatan yang membelah Hutan Nasional Pangrango.Entah bagaimana proses pembuatan ditengah hutan lebat dengan sungai deras dibawahnya...Subhanalloh..
Saat kami masuk lansung Guide memberikan informasi dan kami juga diberikan selembaran mungil.
GUIDING PHOTO SPOT BALCONE SUSPENSION BRIDGE
1. Kapasitas penyebrangan di atur oleh Guide
2.Dilarang berlari selama di jembatan
3.Dilarang loncat loncat selama di jembatan,balcone,photo spot
4.Dilarang menggoyang goyang jembatan ,Balcone
5.Dilarang memanjat pagar jembatan.
6.Dilarang memberiatau melemparkan makanan/minuman pada hewan
7.Dilarang membuang benda dalam bentuk apapun di jembatan dan keluar jembatan,balkon
8Bersedia menerima panduan guide/petugas selama berada dalam Kawasan Wisata (Penyebrangan Jembatan,Balcone dll)
Kami diberikan informasi tentang jembatan gantung yang boleh memuat hanya 40-50 orang yang melintas di jembatan jadi kami perlu diatur petugas untuk masuk ke jembatan.
Saat menggunakan Body Safety terlihat Wiewiek mulai ngeper.Mukanya sudah mulai pucat ternyata dia Phobia ketinggian..olala...si Hello Kitty..
Jembatan berada diantara Hutan Tropis alam Gunung Gede Pangrango.Masih alami diantara rimbunan hutan dingin dan sejuk alami berjuta juta Oksigen kami hirup dikawasan ini.
Instagram Situgunung suspensionbridge |
Awalnya jantung memang berdegub kencang saat kami sudah mulai memasuki tengah jembatan karena bila dilewati beberapa orang jembatan sedikit bergoyang.Wajah wajah sedikit ciut terbayar dengan terpampang indah panorama memukau di depan mata kami.Walaupun sedikit takut takut melihat ke bawah jembatan kami masih sempat mengabadikan moment moment indah di tengah jembatan.
Awalnya kami mau balik lagi akhirnya sepakat harus meneruskan sampai di ujung jembatan karena di sana ada Curug Sawer yang tak kalah indah panoramanya.
Jembatan dengan panjang 250 m bila jalan pelan dan terus mungkin hanya membutuhkan waktu 10-15 menit diatasnya.Tetapi karena kami foto foto maka waktu dihabiskan 30-45 m diatas jembatan.Akhirnya kami menyelesaikan perjalanan melintas jembatan sampai di ujung .Jembatan gantung ini merupakan salah satu akses tercepat untuk menuju Curug Sawer selain kita harus naik turun bukit bila mencapai destinasi Curug Sawer.
Perjalanan menuju Curug Sawer kami tempuh dengan menurun dengan turunan yang sudah rapi di beri bebatuan.Terlihat beberapa area kami menemukan perlintasan aliran air yang membelah Situ Gunung.Hanya sekitar 20-30 menit jalan santai akhirnya kami melihat Curug Sawer di depan mata.
Terlihat ada bangunan yang masih terbengkalai yang menurut informasi akan dibuat restoran kemudian di pending.Mungkin belum ada ijin dari KLHnya karena berada di Hutan Lindung Taman Nasional.
AIR TERJUN CURUG SAWER
Taman Nasiona Gunung Gede Pangrango mempunyai 2 curug yaitu Curug Cimana racun serta Curug Sawer.Salah satunya Curug Sawer yang mempunyai air terjun terbesar di TNGGP ini kami datangi.Kami sudah di wanti wanti untuk tidak memberi makan hewan yang masih berkeliaran di taman Nasional ini .Masih terdengar bunyi bunyi hewan saling sahut sahutan.Udara bersih sejuk dan jutaan Oksigen mengiringi perjalanan kami sampai di curug Sawer
Setelah puas bermain main di tepi curug Sawer untuk kembali pulang ke parkiran mobil ada 2 jalan.
1.Kembali melewati Jembatan gantung berarti harus menaiki tangga demi tangga bukit menuju jalan ke arah Jembatan Gantung.
2. Naik ojek penduduk kampung yang sudah dari awal kami datang di curug Sawer sudah menawarkan diri untuk diantar balik.Kami memilih untuk kembali naik ojek sementara 2 driver memutuskan kembali jalan kaki ke arah jembatan gantung.
Hasil tawar menawar 1 ojek dr Rp 35 rb per motor akhirnya disepakati Rp 20 rb per motor.
Satu per satu menaiki motor penduduk tanpa helm tanpa jacket mereka dengan sigap 9 motor siap mengantarkan kami menuju Parkir pintu gerbang Suspension Bridge.
Awalnya kami hanya melewati rimbunnya hutan dengan jalannya kecil sempit tanpa aspal.Ditengah perjalanan mamang ojeknya sudah bilang nanti disuruh berhenti untuk jalan kaki karena jalannya menanjak tajam.Benar saja ternyata kami menemukan jalanan sangat menanjak dengan permukaan tanah gembur ...waduhhh...Sesak nafas kami sampai di atas bukit untuk kembali menaiki motor satu per satu.Ditengah perjalanan hujan lebat membasahi hutan Taman Nasional Situ Gunung.Jalanan di kanan dipenuhi dengan jurang jurang yang dalam..Seremmm bangets..
Dada berdegub kencang melihat pemandangan ditepi jalanan sempit motor kami meliuk liuk kencang menaiki jalanan berbukit.duhh ngeri abiezzzz..
Saat berhenti berteduh wajah wajah takut dan capek terlihat dimuka De Nyonyah.Bayangkan saja Enin Tini,Nyah Endang dan Nyah Corina menaiki ojek dengan jalanan yang berliku liku dan melewati tepi tepi jurang..Ya Allah.Bahkan sampai ketakutan ada yang salah naik motor.Motor teman malah dinaikin..hayuuu ngaku dech....
Apalagi ojek saya sampai minta ijin ambil Helm dulu ke rumah dia.Untung berada tidak jauh dari jalanan besar.Hujan lebat semakin menjadi jadi ada untungnya juga kami naik motor daripada kembali ke Jembatan Gantung makin ciut dengan hujan deras.Pasti akan menunggu lama melewati jembatan.Bila hujan deras jembatan tidak boleh dilewati sampai hujan reda.
Dari awal kami sudah sepakat untuk mampir ke Danau Situ gunung baru kembali ke parkiran.Dalam derasnya hujan yang sebahagian pakai jas hujan dan jas plastik meneruskan perjalanan naik motor ke Danau Situ Gunung.Badan sekujur tubuh sudah basah sepatu ,baju bahagian punggung bahkan celana basah semua .Kami sampai di warung kecil di tepi Danau Situ Gunung untuk istirahat melepas lelah.Mamang yang punya warung sedang goreng bala bala dan pisang ludes beberapa kali goreng karena begitu lapar dan muka capek kami terbayar dengan gorengan panas warung kecil .Sambil istirahat minum,ngeteh kami sibuk membahas liku liku jalanan yang kami lewati barusan.Alhamdullilah sampai dengan selamat 9 motor.Walau mereka terlatih dan terbiasa dijalanan kampung mereka tapi muka ciut kami tidak bisa ditutupi mengingat kembali jurang jurang dalam berada persis di tepi jalan sempit kampung..Ya Allah benar benar off the road.
DANAU SITU GUNUNG
Sambil istirahat dan menanti hujan reda ternyata awan gelap masih terlihat di atas Danau Situ Gunung.Sepertinya hujan masih bertahan mengucuri bumi Sukabumi.Apalagi menurut mereka hari ini baru hujan turun berarti barokah bagi kami sampai di Sukabumi hujan perdana membasahi bumi.Sambil hujan kami terpaksa harus berfoto sejenak ditepi danau mengabadikan suasana danau disaat hujan .Tidak berlama lama akhirnya diputuskan naik motor dan kembali ke parkiran gerbang pintu depan.Kita sepakat untuk lebih memberi jasa ojek 9 motor melihat perjuangan perjalanan off the road kami dari Curug Sawer ke Danau Situ Gunung dan kembali ke Parkiran mobil.
Sayang kami tidak jadi menikmati free "Welcome drink" di Balcone Suspension Bridge karena sudah kenyang dan habis rebutan bala bala di warung depan danau.
Akhirnya dengan baju dan celana kering di badan...caile kayak lagu dangdut aja.Kembali ke mobil di parkiran untuk meneruskan perjalanan ke rumah Enin Tini yang tidak begitu jauh dari Cisaat.Hanya 25-30 menit saja kami sampai di rumah Enin..Alhamdulilah akhirnya sampai dengan selamat dengan penuh perjuangan dan memacu Adrenalin dari pagi kami sampai dengan selamat di kampung halaman Enin Tini.
Sebelumnya kami mampir di oleh oleh khas Sukabumi Moci "LAMPION" .Berbagai penganan khas Sukabumi ada disini tinggal pilih.Moci rasa kacang,keju,durian,green tea.Moci Lampion tidak buka cabang lho jadi hanya ada di Gang Kaswari Sukabumi. Kita bisa coba tester dulu sebelum memilih rasa yang diinginkan.
Pas saat kami memilih milih moci tiba tiba Wiwik nyaris berteriak kaget memandang keluar ke pedagang kecil nenek nenek diantara dagangannya di bakulan persis di depan toko Lampion.Wiwik melihat sang Nenek meludahi dagangannya...ihh serem mistis kali ya..biar dagangannya laris...olala untung wiwik lihat kalo gak kita sudah iba ke dia untuk beli dagangannya.Masih ada aja ya zaman "Now" mistik untuk bikin penglaris dagangan...ih sereemmm..
Sampai di rumah Enin lansung mempersiapkan makan siang kami dengan menu ala kampung Ikan Goreng lansung dari kolam ,sambel terasi,Rebus Daun Singkong, Dendeng suir,Nasi merah..Alhamdulillah lahapnya..sampai habis 3 ekor Ikan goreng upppst.
Masih lanjut silaturahim seru kita di kampung Sukabumi dengan suasana kampung ,sederhana dan indahnya...Simak terus yaaa...
To be continued.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar