Setelah setting alarm HP jam 12 kami bangun dengan badan cukup segar dan siap siap dengan pakaian tebal kaos kaki dan sepatu.Sementara saya siap ganti baju dan semua perlengkapan untuk pendakian yang serba minimalis karena awalnya tidak ada rencana untuk daki gunung.Naufal dan Hanif dibangunkan Papanya.
Kami exit
Hotel sambil menanyakan ke Security jalan menuju Kawah Ijen sampai di Pos
Paltuding.
Wisata Kawah IJen terletak di Gunung Ijen yang sampai saat sekarang ini masih berstatus
Gunung Berapi Aktif.Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.443 mpdl dan ketinggian kaldera sekitar
200-300 meter.Berada di kawasan wisata Taman Nasional Ijen dengan luas 2.560 Ha.
Kawah Ijen
berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.Ada 2 cara menuju ke
kawah Ijen .Bila dari bondowoso ke Paltuding berjarak 75 km sementara dari
banyuwangi ke Paltuding berjarak 30 km.Pilihan yang paling tepat yang kita
ambil melewati Banyuwangi menuju Licin-Jambu-Paltuding.
Jarak
Banyuwangi ke Paltudingyang berjarak 30
km dengan kondisi jalan yang mulus dan malam itu kita lalui sunyi senyap .Masih
deg degan selamam diperjalanan apakah route mobil seperti pendakian kita ke
Gunung Bromo atau di tengah jalan kita harus mendaki lagi.
Kami memasuki
Kawasan Wisata Desa Taman Sari Kec Licin di posko BUMDesa Ijen Lestari kami membayar Restribusi Desa seharga Rp
3000/Orang termasuk Asuransi JasaRaharja Putra..Perjalanan dilanjutkan menuju
Pos Paltuding.jalanan makin menanjak berkelok kelok dan sedikit ekstrim
.Tanjakan erek erek menurut istilah warga sana.
Pendakian
baru mulai dibuka Jam 12-Jam 01 dinihari .Bagi yang datang lebih awal atau sore
bisa pasang/sewa tenda di Camping Ground atau Guest House bisa juga ngopi ngopi cantik di warung
warung kopi di sekitar camping ground.
Dari bawah
kawah setelah Naufal dan Hanif naik ke atas terlihat penambang Belerang
berjalan sambil memikul hasil tambangnya untuk dibawa ke Pos terdekat..Terlihat
juga saat jalan turun ke bawah hasil Belerang yang sudah dibuat aneka cendera
mata oleh oleh Wisata KawaH ijen.
Sesampai
di Pos Paltuding kami sudah dihampiri oleh salah satu petugas dan
beberapa
pedagang masker,sarung tangan.Sarung tangan kita beli saja ke pedagang
sana
sementara Masker nanti disediakan oleh petugas yang damping kami untuk
pendakian ke Kawah Ijen…tidak ada transaksi apa apa di awal pertemuan
mungkin sudah seperti harga standar pemandu wisata Gunung..okelah ...
Bismillah..Semangat
awal untuk mulai mencoba mendaki yang katanya tanjakan sangat tajam dan
kemiringan 25-30 der..Tak lupa kami mampir di toilet Pos sebelum memulai
pendakian.
Hanya
beberapa ratus meter pendakian saya sudah mulai pusing dan nafas mulai
ngos
ngosan sementara Doi dan anak anak sudah menawarkan kalau tidak kuat
jangan
dipaksa jalan sebaiknya menggunakan Troly yang ditarik 2 orang penambang
belerang.Setelah benar benar gak kuat akhirnya saya nyerah abiezz..usia
yang
baru saja Lolos Lima Puluh Tahun (Lolita) untuk mendaki gunung setinggi
ini
pasti gak mampulah..Semangat pasti kuat dan nekad tapi kemampuan sudah
gak
sekuat dulu lagi.Diperjalanan barangkali bau gas belerang yang sangat
kuat pusing mulai terasa akhirnya di peristirahatan yang 1 mual disusul
mun...ah ...Apa daya semua isi perut akhirnya keluar ludesss..
Apa daya
sampai di puncak badan sudah lemes dan kepala pusing .Untuk anak anak bawa air
mineral dan cemilan untuk mengisi kekosongan perut .Sementara saya duduk di
balik bebatuan agar menahan dingin dan kencangnya angin menjelang dinihari
Naufal dan Hanif tetap dipandu oleh Pemandu Pak Slamet untuk turun ke kawah
melihat pesona dan fantastiq Blue Fire.Salah satu fenomena Alam yang sangat
langka dan hanya ada 2 tempat di dunia.Kawah Ijen dan Islandia..Wow begitu
semangatnya Naufal dan Hanif menggunakan Masker mereka menuruni bebatuan menuju
kawah.Kasian doi harus menunggu diatas dengan saya yang masih belum sehat dan
kedinginan menahan hembusan angin dengan kostum tumpuk tumpuk ala kadarnya…nekad
sichh…
Kami
hanya bisa melihat dari kejauhan kilatan kilatan Blue Fire yang
fantastik itu..Walaupun tidak mendekat ke arah kawah tapi puas dan
takjub menjalar keseluruh tubuh..Subhanalloh keajaiban dari Allah SWT..
Pesona Blue
Fire merupakan fenomena alam yang sangat langka .Wajar saja akhir akhir ini
Kawah ijen menjadi target destinasi yang mulai banyak dilirik wisatawan manca
Negara.Bila dilihat dengan mata telanjang memang terlihat seperti kilatan api
biru yang menjalar ke atas tetapi ternyata Blue Fire bukan api lho..Itu
merupakan reaksi dari gas bumi di kawah Ijen yang berekasi dengan Oksigen pada
suhu tertentu menghasilkan warna dan kilatan biru..hayuuu Chemist pasti tahulah
ya…hehe..
Bahkan kawah
Ijen merupakan kawah dengan luas danau mencapai 5.466 Ha dengan kedalaman 200 m
dan mempunyai tingkat keasaman air (pH)
mencapai nyaris 0..wow..
Makin lama
langit mulai makin sedikit terang dan kami sudah mulai bisa menikmati suasana
dan view sekeliling..Subhanalloh luar biasa..benar benar indah dan amazing…
Setelah puas
menikmati keindahan Kawah Ijen matahari mulai naik menyinari bumi dengan
indahnya.Kami pelan pelan mulai bergerak menuruni Gunung Ijen.Setelah badan
segar dan kuat akhirnya saya dengan sempurna berjalam kaki menuruni tanjakan
tanjakan dengan menahan posisi kaki agar tidak begitu cepat berjalan ke
bawah.Sesampai di Pondok Bunder dengan ketinggian 2214 mdpl dengan pondokan
berwarna merah eye catching peninggalan dahulu yang masih terawatt rapi.
Disini
terdapat warung untuk sarapan Pop Mie..kopi dan tea hangat.Anak” pesan Mie
rebus dan tea sementara saya dan doi ngopi..wuiih suegarnya…
Badan sudah segar kembali dan energy sudah terkumpul saatnya kami meneruskan perjalanan pulang menuju pos Paltidung.
Akhirnya sampailah di pos tempat parkir mobil, sementara Naufal dan Hanif sudah duluan sampai di mobil lapar berat kayaknya kelihatan menyeduh Mie lagi…
Kami akhirnya bayar upah troly dengan 2 orang kenek dan pemandu Pak Slamet total nya Rp 800 rb..(mahal yaak..gaklah sebanding dengan cuapenya ngeret troly cuyy..)
Alhamdullilah akhirnya kami bisa merasakan indahnya kawah ijen yang selama ini hanya bisa lihat lewat gambar saja.
Badan sudah segar kembali dan energy sudah terkumpul saatnya kami meneruskan perjalanan pulang menuju pos Paltidung.
Akhirnya sampailah di pos tempat parkir mobil, sementara Naufal dan Hanif sudah duluan sampai di mobil lapar berat kayaknya kelihatan menyeduh Mie lagi…
Kami akhirnya bayar upah troly dengan 2 orang kenek dan pemandu Pak Slamet total nya Rp 800 rb..(mahal yaak..gaklah sebanding dengan cuapenya ngeret troly cuyy..)
Alhamdullilah akhirnya kami bisa merasakan indahnya kawah ijen yang selama ini hanya bisa lihat lewat gambar saja.
Bahagia nya di usia perkawinan kami 25 th malam tgl 2 Jannya bisa menikmati moment indah dan special di atas ketinggian 2443 mpdl..Moment yang tidak bisa diukur dalam bentuk materil sekalipun.Apalagi didampingi 2 bujang ganteng Mama...senaaaangnya. #edisi_emaklagi happy#...
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan...Alhamdullilah
Kembali ke Hotel lansung Breakfast karena kelaparan dan kami masih sempat info ke recepsionist kalau late check out jam 13.00 untuk istirahat tidur dulu sebelum meneruskan perjalanan menuju Penyebrangan Ketapang- Gilimanuk.
Akhirnya habis mandi kami melanjutkan tidur capeeek...
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan...Alhamdullilah
Kembali ke Hotel lansung Breakfast karena kelaparan dan kami masih sempat info ke recepsionist kalau late check out jam 13.00 untuk istirahat tidur dulu sebelum meneruskan perjalanan menuju Penyebrangan Ketapang- Gilimanuk.
Akhirnya habis mandi kami melanjutkan tidur capeeek...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar