Puas
menikmati Kota Salzburg yang termasuk dalam Warisan Heritage UNESCO
perjalanan kami lanjutkan ke Desa Hallstatt yang lebih indah lagi dari
pemandangan di Salzburg.Jarak Salzburg ke Hallstatt sekitar 73 km ditempuh selama 1-2 jam perjalanan.Beruntungnya kami group kecil Rusia 417 seorang "Jaksa KW" mempunyai sense of fotografi yang mumpuni.Dari penata gaya sampai spot spot cantik mana yang akan diambil sangat dikuasai si teteh maniez ini.Sehingga kami beruntung travelling mempunyai spot spot ciamik dan kece merona.Halaah..Kalau dia tau bisa bisa muka sombongnya makin menjadi jadi dipuji selangit gitu.Tetapi memang iya lho.Sejak saya sempat info ke teman group Ertim jadi banyak yang butuh bantuan untuk difoto Teh Jaksa.Akibatnya jatah kita makin sedikit oalaaah...
DESA HALLSTATT
Apalagi kami berada di desa bak negeri dongeng saat kita sampai menginjakan kaki di Haalstat semua sisi sangat cantik.Subhanallah..
Desa
Hallstatt negeri kecil yang berada di bagian barat Austria upper Austria persisnya
di Distrik Gmunden .Hallstat dalam bahasa Celtic berarti "Lokasi Garam".
Desa ditengah tengahnya berhiaskan Danau Hallstatt yang
sangat jernih ,biru dan tenang yang dihiasi angsa angsa putih berenang manja.
Desa Hallstatt berada di 511 diatas permukaan
laut dengan wilayah 60 km persegi dengan jumlah penduduk tidak lebih
dari 800 orang.Bayangkan desa bak negeri dongeng ini hanya punya
penduduk yang sangat sedikit.Danau Hallstats berhiaskan pergunungan
Alpen atau tepatnya di kaki pergunungan Dachstein yang lebih banyak
diselimuti salju yang memutih di permukaan pergunungannya.
Agil dan Emil memberitahu group kalau kita harus berjalan menyusuri desa di tepi Danau ini untuk menemukan spot spot cantik untuk mengabadikan indahnya negeri ini.Sepanjang jalan dan di tepi danau dipenuhi cafe,Bar,restaurant dan coffee shop untuk nongkrong dan menikmati indahnya suasana Hallstat.
Siapa sangka ternyata Hallstats merupakan produsen garam di wilayah Salzkammergut juga.
Ada yang berbeda desa ini tidak dijumpai motor sehingga wilayah ini terbebas dari asap motor dan polusi udara.Tetapi kami menemukan banyak sekali sepeda dibawa oleh penduduk setempat atau juga bisa disewakan kepada wisatawan sehingga begitu banyak parkir sepeda di desa ini.
Desa Hallstat bahkan sejak th 1997 sudah terdaftar dalam UNESCO World Heritage Site.
Wisatawan juga bisa menikmati keindahan Hallstat dengan mengitari danau Hallstat atau Hallstatersee mengunakan perahu dan juga kapal pesiar.Pemandangan nan indah akan kita dapatkan dengan memandang ke rumah rumah tradisional khas Alpen masih ditemukan menghias alam desa Hallstat.Bahkan ada sebuah gereja yang berada di puncak Desa Hallstat yang disebut Church Bone (Gereja Tulang) yang terkenal sebagai kuburan yang menyimpan tulang tulang manusia karena sempitnya lahan kuburan di sini.Sehingga gerejanya dijadikan tempat ibadah dan sebagai kuburan juga.Sayang kami tidak sampai naik menuju gereja itu.
Puas mengitari tepian danau dan menikmati tepi danau nan bak berada di negeri dongeng.Tidak terbayang sedikitpun kami akan bisa menjejakan kaki di desa indah ini seperti dalam khayalan.Begitu indahnya ciptaanMu Ya Allah.
MARKET SQUARE
Tanpa sadar kaki panjang emak emak kembali menginjak di Market Square Hallstat yang dikelilingi oleh cafe,toko souvenir, mini shop yang berbentuk lingkaran dengan center point sebuah air mancur .Bahkan gereja Hallstat terletak tidak jauh dari Market Square yang menghiasi desa mungil nan cantik ini.Alun alun kecil ini dikelilingi banguna bangunan warna warni yang dicat dengan warna lembut sehingga nyaman mata memandang.
Kami menghabiskan waktu banyak di alun alun cantik ini untuk menikmati spot spot cantik dan mengabadikannya di lensanya sang fotografer handal..ceilah..
Masih sempat foto bersama dengan room mate Mbak Penny dan Teh Cikeu dengan pemandangan ciamik ini membuat foto foto kami menjadi penuh warna dan indah.
Kami menyusuri tanah Halsstat yang berkontur saat naik ke atas bukit sedikit ngos ngosan tetapi saat pulang tidak terasa karena sambil menikmati warna warni rumah tradisional Hallstat dengan hamparan pergunungan Alpen serta birunya danau Hallstat membuat kami tidak terasa sudah berada ditepi jalan utama untuk mengakhiri perjalanan indah kami ke desa nan ciamik ini ..Hallstatt.
Sore jam 17.30 kami siap siap pulang kembali ke Munich karena masih ada waktu 1 night lagi di Leonardo Hotel residenz.
to be continued
21 April 2018 (saturday)-Day3
Hari in persis tgl 21 April18 dimana di Indo sedang merayakan Hari Kartini Hari perjuangan emansipasi Wanita Indonesia.Dari Kota Munich persisnya di Leonardo Hotel & Residenz Munich kami sebagai wanita Indonesia turut merayakan Hari emansipasi wanita dengan travelling East Europe sebagai wanita modern jaman Now.
Hari ini destinasi kita harusnya lansung menuju Austria tetapi kemaren karena belum mengunjungi Stadion Allianz Arena Munchen maka Agil dan Emil memutuskan pagi ini kita akan menyambangi Stadion terkenal di Munich ini.Sayang sudah sampai Munich tapi belum mampir ke stadion sepakbola terbesar ini.
ALLIANZ ARENA MUNCHEN
Werner-Heisenberg-Allee 25
80939 München
Saya dan keluarga pernah menyambangi stadion terbesar diMuchen ini saat Travellng 7 th yang silam ke West Europe.Stadion yang berada di Distrik Fröttmaning
sebelah utara Munchen .Stadion dengan kapasitas kursi 75.000 seat yang merupakan markas Bayern Munchen.Dibangun th 2005 oleh Allianz sebuah perusahaan Asuransi & Keuangan yang berkantor di Munich.Kontruksi menarik dari Stadion besar ini dengan penampakan warna putih hasil arsitektur asal Swiss Herzog & de Meuron.
Kami sampai di stadion masih terlalu pagi karena kita jalan jam 8 pagi dan stadion hanya berjarak 30 menit dari Hotel sehingga belum dibuka stadionnya.Jadi kami baru bisa foto foto dari luar stadionnya saja.Hanya sebentar saja karena target kita hari ini ke Austria.
Hari ini perkiraan cuaca siang 25'C dan malam 12'C sehingga kami bisa menggunakan pakaian lebih ringan dan santai.Hari ini style kami lebih Batik Dres Code karena sekalian memperingati hari Kartini di Indo hehe..
Perjalanan dari Munich ke Salzburg ditempuh dengan waktu hampir 2 jam sekitar 145 km.
Kota Salzburg terkenal dengan Kota kecil yang berada di perbatasan antara Austria dan Jerman .Kota tempat kelahiran Komponis terkenal dunia Wolfgang Amadeus Mozart .Dan sangat patut kami memilih destinasi terkenal Taman Mirabel Garden yang merupakan salah satu tempat shooting film Musikal Klasik "Sound of Music".
Kami berhenti persis di depan Universitaat Mozarteum dimana dikenal dengan Universitas di Kota Salzburg yang khusus jurusan Music dan Seni Drama.Kami masih sempat menikmati para mahasiswa dengan pakaian santai keluar masuk kampus .Persis di depannya terletak Schloss Mirabel.
MIRABEL PALACE SALZBURG (Schloss Mirabell)
Mirabel Palace merupakan Kompleks Bangunan bersejarah yang terletak di Kota Salzburg yang merupakan peninggalan kerajaan Austria.Bangunan ini pertama dibangun th 1606 oleh seorang Prince Archbishop di tepi sungai Salzach atas perintah Pangeran Wolf Dietrich Raitenau.
Komplek bangunan berarsitektur gaya Baroque dikelilingi oleh taman taman yang indah.Dimana pada tahun 1866 dibeli dan diambil alih oleh Dewan Pemerintahan oleh kantor pemerintahan.
Taman yang berada di depan bangunan utama Schloss Mirabel menjadi ikon saat Film Musikal Klasik Sound of Music menjadi hits.Kami menikmati taman indah yang dipenuhi bunga aneka warna warni dengan berbagai patung yang terpajang indah di setiap sudut .
Berjalan menuju Mirabel garden dan kearah Alstadz (Old Townnya ) Salzburg kami menemukan resto dengan kursi meja yang eye catching sambil memesan ice cream Salzburg dan menikmati enaknya Ice cream Austria.
Kami menyebrangi Sungai Salzbach menuju Old Town Aldtast yang sangat bersih dengan melewati jembatan yang dipenuhi turis yang berseliweran pulang dan pergi .Jembatan yang berhiaskan gembok gembok cinta yang dipasang disepanjang teralis jembatan.Bahkan bila kita mau wisata cruise dii sepanjang Sungai Salzbach juga tersedia cruise untuk mengitari Kota Salzburg dari lintas sungainya.
Kota tua yang penuh dengan bangunan tua dan toko toko souvenir,toko coklat memenuhi Old Town.
Tampak pemandangan yang berbeda di dua sisi sungai Salzbach satu sisi old town yang dipenuhi dengan bangunan tua sementara sisi seberangnya bangunan modern Salzburg menghiasi kotanya.Kita bisa menikmati kedua sisi ini dari arah jembatan yang dipenuhi Gembok cinta.
Puas menikmati Kota Salzburg yang termasuk dalam Warisan Heritage UNESCO perjalanan kami lanjutkan ke Desa Hallstatt yang lebih indah lagi dari pemandangan di Salzburg..Yukss simak terus yaaa.
to be continued