Perjalanan sudah semakin sore kami harus menaiki Bus untuk kemudian melanjutkan perjalan ke Hotel yang berada di atas perbukitan Kota Amasya yaitu
THE APPLE PLACE OTEL.
Menurut Siebel Kebab di Amasya paling terkenal dan enak.Berada di tengah Kota Distriknya yang kami lalui saat mau menuju Hotel.Ternyata anak muda Naufal,Farden,Wisty berencan untuk ke Kota nanti malam setelah Check in Hotel dengan naek Taxi untuk mencoba Kebab khas Amasya.
Hanya berjarak 3 km dari pusat Kota Amasya akhirnya anak muda janji untuk jalan naik taxi untuk menikmati suasana Amasya di malam hari.Hotel bintang 3 ini berlokasi di Vermis Koyu diatas perbukitan.Sehingga saat kita berada di balkon kamar terlihat pemandangan Kota Amasya saat senja datang.
 |
hotelmix.id
|
Saya sekamar dengsn Mb Gagarina (R208) dengan fasilitas Hotel atau (Otel) *** star yang cukup memadai untuk 2 orang dengan furniture kayu dan ada Heater di setiap kamar.Bila musim panas kita bisa menyalakan AC dan bila musim dingin heater bisa dinyalakan .Udara cukup dingin di luar karena kita berada diatas perbukitan .Saya sempat order Kebab sama Naufal ternyata setelah mereka coba Kebabnya tidak cocok dengan Lidah Indo sehingga dia memutuskan untuk tidak beli take away.
Setelah sholat kami bersiap mau makan malam di restonya karena kita included dinner dan Buffet Breakfast besok pagi.Kami turun menggunakan Lift ke resto entah kenapa Lift tiba tiba mati mendadak sementara kita hanya ada 3-4 orang .Sempat beberapa saat mati dan panik akhirnya lift nyala kembali.deg degan juga...
Kami makan malam dengan menu yang sudah di order dan lansung di antar ke meja masing masing.Terasa suasana restonya dingin dan sepintas sepi dan hanya ada group kami sajadan beberapa tamu .Sayang tidak ada Apple tea hanya Mineral water yang dihidangkan.#kecewa
Kami habis makan sempat main keluar resto berada di pelataran Hotel untuk menikmati suasana malam Amasya dari perbukitan .Sungguh indah view Kota yang kami lihat.Lampu lampu Pusat Kota dengan kilauan swimming pool Otel membuat suasana diluar sangat indah.Sayang karena dingin kita memutuskan untuk balik ke kamar karena belum pada mandi dan beberes juga.
Kami memutuskan mandi beberes dan istirahat.Hanya semalam di Otel untuk besok paginya kami siap siap menuju Ankara.
Day 8(21 Sept23)
Saya terbangun jam 3 dini hari dan tidak bisa tidur lagi sampai waktu tahajud ,Subuh dan Mandi beberes Barang.Jam 4.30 pagi perut terasa keroncongan di dinginnya Amasya.Kami pun P-p Mie Time dan ngopi serta ngeteh berdua Mba Gagarina.Nach ini gunanya kita bawa bekal dari kampung karena saatt genting bekal khas travelling ini bisa dikeluarkan untuk antisipasi perut kampung yang tidak cocok makanan Turkiye tadi malam.
Jam 05.50 koper siap di bawa ke Loby. bawah Sejak Koper sempat lupa diturunkan di Capadocia waktu itu Naufal selalu cek dan kontrol koper kami untuk naik dan turunkan sampai ke Kamar Mamanya..Tks alot Bang.
Kami jam 6 pagi harus Breakfast karena perjalaan ke Ankara butuh jarak 263 km.Walaupun Buffet Breakfast nya lebih lengkap dari semalam tetapi tetap saja menunya kurang cocok di lidah kami.Untung subuh sudah diisi dengan Mie khas Traveller.xixi.
Saat breakfast banyak teman teman cerita kejadian semalam dari kamar mereka masing masing.Ada yang kran air hidup mati,ada lampu yang hidup mati.Tambah lagi suasana dingin Otel membuat Bulu kuduk merinding.Tapi entahlah apa karena Otelnya sudah tua jadi banyak trouble di kamar kamar atau mungkin juga ada yang halus lebih banyak hadir di sepinya hunian Otel tua ini.Wallahu alam.
Sambil menunggu waktu Check out kita masih diberi kesempatan menikmati view depan balkon Otel yang memang keren.Inilah Point lebihnya Otel ini yang kami pakai yang bisa menutupi kekurangannya di Dinner,Fasilitas Kamar dan yang lainnya.
Lebih happy lagi teman teman mendapat foto foto cantiknya dengan Botol bir kosong untuk suporting motret saya pagi ini.
Kami check out jam 07.10pagi untuk menuju Kota Ankara sejauh 263 km.Selamat tinggal Kota Amasya yang cantik.Banyak kenangan tertinggal di Kota ini dengan plus minus suasana yang kami dapatkan.Bersyukur saja sudah menginjak kaki di Kota Para Soultan ini.
Entah kapan lagi kami bisa kembali ke Kota cantik ini.
to be continued
Walaupun beragam makanan khas Turkiye kita coba tetapi lidah memang tidak bisa jauh dari sambal.Berbagai sambal tetap menjadi "senjata ampuh"saat kami menikmati beragam makanan Turkiye itu.Terasa hambar bila kita tidak mencocol sambal di sela selanya...Upps lidah kampung..Malah senjata terakhir kami keluarkan di saat waktu subuh dalam dinginnya udara Turkiye dengan makanan andalan Mie Khas Indo..Pastinya.
