Halaman

Kamis, 30 April 2015

BERTANDANG MELIHAT SISA KEMEGAHAN ISTANA MAEMUN..Edisi 1


Wisata pertama kali yang kami datangi adalah sebuah Istana Kesultanan  Deli yang terletak di Medan Maemun  berada di Jl Bridjen Katamso.Salah satu ikon Kota Medan.Ada yang kurang rasanya bila ke Kota Medan tidak menginjakan kakinya di Istana Deli ini.Apalagi kalau baru kali pertama menginjak kaki di Medan..alamak “Norak kali kauu.”.baru pertama ya ampyuuunn..sssttt

Bangunan ini  hasil karya Arsitektur Italia dengan  ide bangunan dari Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 26 Agustus Th 1888 dan selesai 1 tahun sesudahnya.Istana Maemun dikenal juga dengan Istana Putri hijau sesuai dengan kisahnya dimana Putri Raja ini memancarkan warna hijau saking cantik jelitanya.Cerita putri hijau dengan Meriam Puntung yang merupakan jelmaan adik Putri Hijau yang bernama Mambang Khayali yang berubah menjadi meriam untuk mempertahankan istana dari serbuan Raja Aceh yang ditolak pinangannya oleh Putri Hijau.
  Akibat Laras meriamnya yang terlalu panas menembak terus maka pecah menjadi 2 bagian.Ujung meriam satu jatuh di Kampung Sukanalu,Tanah karo.Sedangkan bagian yang lain disimpan di sisi kanan Istana Maemun.

Meriam Puntung ini masih tersimpam di sebuah bangunan berbentuk rumah adat Batak yang berada disisi kanan Istana Maemun.kami tidak sempat melongok ke dalam bangunan itu hanya sempat melewati dan membaca kisahnya.
Berada di tengah Kota Medan dan di samping Mesjid Raya Medan (Mesjid Al Mashun)  menambah strategisnya Istana Sultan Deli ini.Memiliki area sekitar 2.772 M persegi dengan 30 ruangan serta bangunan 3 bagian sayap kiri,kanan dan bangunan utama.
Halaman yang luasnya 4 Ha  dengan banyak tanaman di depannya menambah megahnya istana Deli ditambah lagi Rona kuning terang warna Kerajaan  Melayu membuat istana ini sangat semarak di siang hari saat kami kunjungi.Arsitektur istana ini mengadospis gaya Arab,Melayu,Mogul,Arab,India dan Eropa.Wajar saja perpaduan yang harmonis dari beberapa arsitektur ini yang membuat istana Deli ini begitu semarak.

Saat kami memasuki Istana terlihat anak” sekolah lagi kunjungan Sejarah ke sini.Memasuki istana pastinya sandal-alas kaki dilepas.Banyaknya koleksi foto” sultan Deli, perabotan Deli kuno, Pakaian,Perhiasan zaman Belanda dan juga senjata .Terlihat kemegahan lampu lampu Kristal kuno khas Eropa zaman Belanda,Eternit yang tak kalah indahnya dan juga Marmer dari Italia  zaman dahulu kala.Dinding dan atapnya terlihat perpaduan antara khas Melayu dan Timur Tengah.
 
Paling menarik interior istana juga dihiasi dengan Singasana. Dan juga Tirai serta Pelaminan Melayu.
Di dalam istana juga tersedia sewa Pakaian Melayu beragam corak dan warna yang bisa dipilih hanya 10 rb saja .Kesempatan langka ini secepatnya kami sikapi dengan pilihan warna Merah dan Pink dengan hiasan ornament Mahkota dan kipas kami berdua menjelma bak Putri Raja melayu Deli…

Sayangnya baju Ratu Melayu sudah dilepas sang krucil’ malah mau pakai baju Melayu Deli..Alamak jadi gak lengkap deh pakaian kebesaran Melayu kami. Karena dipakainya gak serempak.Terlihat mereka berdua bergaya bak raja dan putri Melayu..Jleas saja gaya karena Syauqi memang salah satu model Iklan Susu: Fris... Flag"  di TV.
 Walaupun istana ini sudah berumur 125 th tapi bangunannya masih kokoh,kuat dan gagah berdiri megah sebagai bukti sisa kejayaan Kerajaan Deli dulunya.Sayang sekali bangunan yang luas ini minim perawatan dan kebersihan .Apalagi di dalam istana terlihat ada 2 group penyewa kostum Melayu yang berada persis di ruang tengah bangunan .Sayang sekali sehingga kemegahan dan keindahan istana menjadi luntur dengan kondisi seperti ini.


Barangkali pengelola Istana bisa bercermin dengan istana” atau museum di kota atau Negara lain yang menyediakan tempat khusus di bangunan lain atau di sayap istana  sehingga tidak mengurangi keindahan dan kemegahan bangunan istana Maemum ini.
Puas menikmati dan santai sejenak di Istana Maemum perjalana awal kami dilanjutkan istirahat di sebuah rumah adek yang berada di daerah Setia Budi Estate  Medan.
 Untuk menunggu kloter Padang dan kloter PKU datang dan mendarat di Kuala Namu.
Selanjutnya kami akan menikmati suasana malam di "Merdeka Walk" Pusat Culinaire Kota Medan..









to be continued

Senin, 20 April 2015

NIKMATNYA “SOTO PADANG MANGKUTO” YANG LEGENDARIS DI JAKARTA


Selalu saja lupa untuk membahas culinaire Padang yang sangat popular ini.Terletak di daerah pasar baru Jakarta, Jl Pintu Air No 26.Saat saya baru datang ke Jakarta tahun 1990 sampai saat ini mungkin sudah hampir puluhan kali menikmati enak dan sedapnya Soto Mangkuto.



Dari tempat yang kecil dan masih wajah lama sampai sekarang sudah berubah menjadi bentuk Resto yang menarik dan eye catching dengan interior lukisan" pemandangan Ranah Miang nan rancak.

Menurut infonya Soto H.St Mangkuto ini sudah dibuka dari Tahun 1966 wow..sudah hampir 50 tahun.dan sudah diurus oleh generasi ke-3 dari H mangkuto.

Terlihat siang ini isi restorant berisi penuh oleh penikmat Kuliner Padang.Restorantnya hanya menyajikan Menu Utama Soto padang dengan berbagai snack dan penganan kecil asli Minang terlihat dari Lamang,Tapai,Lapek bugih, Dendeng Paru,Kerupuk Jangek,Kerupuk merah,Kacang Tojin.



Kami hanya berdua saat memasuki tempat ini .Setelah memesan 2 porsi Soto Padang dan Nasi Putih.Tak lama pesanan terhidang.Tercium wangi dan segarnya bau Soto yang membuat perut lansung  lapar. Porsi Soto dengan mangkuk kecil  dengan tambahan sambal cabe merah ,kecap,dan cuka membuat rasa Sotonya mantab dan segar..Yo subana lamak.

Bila pergi bersama  para brondong kesini pasti Soto akan nambah masing" 1 porsi lagi saking kecilnya mangkuk yang mereka gunakan.



Soto Padang ini cocoknya ditambah kerupuk jangek,Taburan kerupuk merah dan juga Paru Goreng membuat rasanya menjadi sempurna.




Kali ini doi tidak pesan Tea Talua”minuman khas lapau Minang”..Habis makan soto tak lupa saya mencicipi Lapek bugih ,cemilan asli kampuang yang terbuat dari beras ketan dan diisi kelapa parut gula..woww legitnyaaa…

Setelah kami bayar dikasir yang kebetulan pemilik generasi ke-3 dari H Mangkuto .Terlihat 1 Porsi Soto Rp 30.000 wah mahal untuk porsi sekecil itu…dengan Nasi Putih 1 porsi Rp 6000 .Tetap saja Soto Mangkuto selalu dicari dan diminati orang berkat rasa yang sudah paten dan tidak pernah berubah rasa puluhan tahun.




Kebetulan sekarang Soto H.Mangkuto sudah buka cabang di Kelapa Gading dan di daerah Kebayoran baru.

Nach bagi penikmat kuliner Padang asli tidak salah mencoba kuliner yang satu ini.Rasa dan Namanya sebanding dengan Harganya  yang selangit….













Pecinta culiner...