Halaman

Senin, 25 Maret 2019

BERBURU KULINER KHAS ACEH LANSUNG DI BUMI RENCONG.. EDISI 1

Wisata ke BUMI RENCONG ACEH merupakan impian saya dan teman teman Ikasmantri85 sudah sejak lama tetapi selalu waktu dan kesempatan belum pas.Dari saat Om Utiah di Aceh ,ada Nte Cut Nurmarita yang memang orang Aceh dan bertugas di Aceh sampai terakhir Suaminya Nte Witri (Abang Faisal) bertugas di Aceh kembali.
Barangkali memang jodohnya sekarang akhirnya keinginan kami kesampaian juga .Kita para Amai amai Kece sudah janjian untuk menyilau ke Bumi Rencong Aceh pada tgl 28 feb 19 s/d 4 Maret19 selama 4 hari.
Tuan rumah kali ini Nte Witri atau biasa kami panggil Bu Ici atau Jida panggilan kesayangan sejak beliau sudah punya cucu .
Kali ini kita sepakat untuk plesiran hanya amai amai saja dan tidak begitu banyak karena padatnya kesibukan beliau dan suami bila group kecil bisa lebih mudah untuk pengaturannya.
Walaupun group kecil tapi kita berasal dari berbagai kota lho Saya,Rika,Lisa,Emi dari Jabodetabek, Ninna dari Bandung,Devi dari Bengkulu,Taruli dari Medan,Deny dari Padang .
Sementara di Aceh selain Witri kita juga punya sahabat Hatma Fusi Risa(Icha) yang tinggal di Aceh serta adik kakak asli Aceh yaitu Cut Nurmarita dan Cut Mardiana yang kebetulan saat SMA pernah mengenyam pendidikan di SMAN 3 Padang.
Berarti kita 8 orang dengan tuan rumah 4 orang sahabat kami  di Banda Aceh membuat silarutahim kami menjadi lengkap.Banyak destinasi yang akan kami silau selama di Bumi Rencong ini tetapi kali perdana kami sangat terkesan dengan kuliner Aceh yang sangat beragam dan membuat timbangan amai amai kece jadi bertambah.Diservis dan ditraktir sampai kenyang dan ampun ampunan kuliner Aceh membuat project Diet teman teman gagal total.
Beberapa kuliner Aceh  yang akan kita datangi al:
1. Moorden Caffee
2. Nasi Goreng DAUS
3. Mie Aceh Zakir
4. Durian Takengon
5. Pia Sabang
6. Ngopi Aceh 3 in 1
7. Roti Selai Samahani
8. Sea Food Sabang
9. Cafe X Ray
10.Keumamah (Ikan Kayu)
11.Kopi Sanger
12.Timphan
13.Rumah Makan Lem Bakrie
14.Kuah Pliek U
 Waktu 4 hari di Banda Aceh terasa kurang bila kami menyambangi dan mencoba kuliner khas Aceh yang sangat beragam.
  1. MOORDEN COFFEE
Ada yang sangat berbeda di Banda Aceh bila dibandingkan kota kota lainnya dimana warganya lebih senang ngopi di warung warung dari sore sampai malam hari.Sehingga di Aceh menjamurlah warung warung Kopi tempat nongkrong dan berkumpul baik keluarga,teman,relasi mereka akan membuat janji bertemu di warung kopi.Menurut info ada sekitar 1700an warung kopi tersebar di Banda Aceh.Maka ada istilah Banda Aceh Kota 1001 warung kopi.
Salah satunya Moorden Caffee yang kami datang di senja hari pertama kami mendarat di Kota Banda Aceh.Moorden Coffee berada di Jl T Iskandar Beurawe.
Wajah wajah lelah kami saat menginjak warung kopi ini menjadi sedikit cerah dengan kehadiran interior cafenya yang cozy,nyaman  dan lokasi sangat strategis.
Ada yang special racikan kopi Acehnya disini namanya Nirapresso dan Sanpresso.Nirapresso merupakan racikan air nira berpadu dengan kopi espresso .Ternyata Nirapresso ini merupakan trend minum kopi terbaru anak anak muda Banda Aceh.Sementara Sanpresso campuran Santan dengan kopi espresso.
Sementara Varian Hot Coffeenya terdiri dari Tubruk,Expresso,Sanger,Americano,Long Black,Black Coffee,Cappucino,Moccacino dan berbagai Ice Coffee juga.
Sementara makanan utamanya ada Nasi Goreng Kampung,Ayam Geprek,Ayam Penyet Sambal Hijau dan berbagai barbeque,spagethi,Dimsun,cake.
Berhubung kami perjalanan transit KL dan belum makan Nasi akhirnya pada pesan Nasi Goreng,tambahan Dimsum dan berbagai varian kopi kita coba.
Saya penasaran dengan Nirapresso sehingga ikut order special Kopi trend anak muda Banda Aceh ini.
Sambil menunggu menu kami disiapkan terlihat tulisan besar di interior Cafenya" Beungoh singoh geutanyoe Jep kupi di Keude meulaboh atawa ulon akan syahid".Setelah ditanya maksud dari kata kata itu "besok pagi kita ngopi di kedai Meulaboh atau saya akan mati syahid".Ternyata itu kata kata terakhir dari Pahlawan Nasional Teuku Umar sebelum melawan penjajahan Belanda.
Sementara dekorasi ruangannya dipenuhi dengan meja dan kursi dari potongan kayu palet.Beragam pernak pernik cafe ini dengan sentuhan warna putih di ruangannya dan langit langit dengan warna hitam.
Pesanan kami datang special kopi khas Nirapresso sudah terhidang di depan mata.Kombinasi air Nira dengan kopi expresso terasa sekali khas niranya yang asam.Barangkali yang sudah biasa mencoba kopi Aceh menjadi sesuatu yang berbeda.Tetapi tidak dengan lidah saya yang terasa asam Manis Nira bercampur kopi.Mungkin karena kita belum makan Nasi jadi rasa kopi Nirapresso ini menjadi kurang cocok di lidah kami.
Kami janjian ketemu dengan Cut Ita di Moorden Cafe setelah puluhan tahun tidak ketemu setelah tamat SMA dan hanya berteman lewat Sosmed saja.
Habis ngopi makan dan ngobrol sudah waktunya menuju Hotel karena sudah malam. 2. 2.NASI GORENG DAUS
Nasi Goreng DAUS ini ternyata sudah legenda di Banda Aceh .Terkenal sejak tahun 1970.Dulunya merupakan gerobak kecil awal merintis kuliner ini sekarang mereka sudah punya 4 cabang di Banda Aceh.
Kami mendatangi Warungnya yang berada di Jl Panglima Polim No 87-89 Peunayong Banda Aceh.Bahkan di Medan salah satu cabangnya juga sudah dibuka juga.

Ternyata Nasi Goreng DAUS ini merupakan Nasi goreng kambing dengan racikan yang kaya bumbu.Special disini ada Acar Bawang Merah dan acar mentimun yang membuat segar rasa nasi goreng Daus.
Di atas piring terlihat berbagai gorengan ditaruh di satu piring ada goreng Udang,Goreng ayamSate Cumi,Sate Daging,Ati Ampela Goreng dan Telur Dadar .Ada sate telur puyuh dan sate bakso yang ditusuk dengan lidi.
Sebelum Nasi goreng hadir kami disuguhi masing masing dengan es teller dalam 1 gelas kecil.Rasa es teller nan menggoda membuat dahaga kami hilang setelah menikmati 1 gelas es teller sebelum Nasi Goreng matang.
Nasi Goreng pesenan kami datang dengan panas panas lansung dinikmati dengan acar bawang merah,timun dan kerupuk emping...uenaaaknya...
Beberapa pilihan Nasi Goreng Kambing Muda,Nasi goreng Sea food,Nasi goreng standard tinggal dipilih sesuai selera.
Semua menu yang dihadirkan di meja kami enak dan menggugah selera.Tapi sayang gorengan berbagai lauknya sudah dingin .Coba masih panas atau digoreng ulang pasti makannya jadi makin semangat...
Petualangan mencari kuliner aceh masih belum berhenti sampai di sini.
Kita lanjut ke Mie Aceh Zakir.
3. MIE ACEH ZAKIR
Salah satu kedai Kopi yang sangat terkenal juga di Banda Aceh yaitu Warkop Zakir  yang berada di Jl Teuku Nyak Arif,Biurawe,Kuta Alam.
Kami mampir ke Warung Kopi Zakir ini setelah pulang dari Sabang dan janjian untuk ketemu dengan Sahabat kami Icha.
Saya sebagai penikmat kopi sejati merasa beruntung sampai di Banda Aceh merasa dimanjakan dengann berbagai pilihan warung kopi yang tersebar disemua penjuru Banda Aceh.Salah satunya yang terkenal ya Warkop Zakir.
Tidak saja dikenal dengan Kopi Acehnya tetapi Mie Aceh juga tersedia disini.
Selalu setiap masuk ke suatu Resto/Cafe saya menanyakan makanan favorit mereka disini sehingga kita tidak ketinggalan info untuk order favorit mereka.
Pilihan kami Mie Kuah,Mie Goreng,Martabak Telur,Kopi Sanger atau dikenal dengan Kopi Susu Aceh,kopi Hitam dll. 
Ternyata setiap kita menikmati Nasi Goreng atau Mie kuah dan Mie Goreng disini selalu disediakan Acar Bawang Merah mungkin ini acar khasnya Aceh.Dengan rasa Bawang yang sudah tidak menyengat rasa asam manis membuat selera makan kami jadi bertambah.Sambil ngobrol dengan Icha dan Cut Ita kami juga disuguhi kacang rebus yang ditaruh dalam gelas plastik .Serta beberapa cemilan lainnya.
Menikmati Mie dan Kopi lansung di negerinya Aceh membuat kami benar benar merasakan kenikmatan yang sejati .Caile..
4.DURIAN TAKENGON 
Setelah menikmati Nasi Goreng dan Mie Goreng kami berpisah dengan Icha dan Witri karena sudah capek dan kemalaman mau istirahat.
Tetapi tidak dengan group kecil bareng Cut Ita kita ditawari durian Takengon yang berada tidak jauh dari warung Nasi Goreng tadi.
Wah menolak ajakan yang menggiurkan pasti bikin galau.Akhirnya tawaran Ita kita terima sambi berhenti di pinggir jalan yang dipenuhi pedagang Durian kota memilih salah satu pedagang yang berdagang menggunakan Mobil bak terbuka.
Kita pasrah untuk dipilihkan durian yang bagus sama pedagangnya.Ternyata bila kita makan lansung di tepi jalan ini pasti durian yang dipilih mereka yang bagus .
Beberapa durian sudah dikupas dan terhidang dengan ketan yang juga disediakan oleh pedagangnya.Tampilan daging yang tebal dan wangi harum serta warna duriannya membuat kami rebutan untuk mencoba rasa durian Takengon ini.
Wow mantab dan enak benar.Berharap kami bisa menghabiskan 1 durian besar per orang ternyata tidak mampu karena kami juga sudah habis makan Nasi Goreng.Akhirnya beberapa durian saja yang sanggup kami makan setgelah menyerah angkat tangan.Apa lagi beberapa teman sudah mulai tidak berani makan durian m=banyak banyak.Takut Kholesterol  mereka kambuh..

5. PIA SABANG
 Saat kami plesir ke Sabang di Pulau Weh ada salah satu cemilan dan oleh oleh penganan khas Sabang yaitu Pia Sabang.
Pia Sabang ini terkenal salah satunya Kue Kacang AG Sabang.
Biasanya penganan ini dapat dibeli di Banda Aceh tetapi karena kita sudah sampai di Sabang akhirnya kami lansung mampir di sebuah warung yang memang menjual Bakpia Sabang AG ini.
Kue Kacang Hijau AG Sabang ini merupakan makanan khas Sabang yang paling dicari bila kita berkunjung ke Sabang. Awalnya berasal dari Thionghoa lho Bakpia.







6.KOPI ACEH 3 IN 1


Salah satu warung kopi yang cukup terkenal di Banda Aceh yaitu Warung Kopi 3 in 1.
Kami mendatanginya karena sudah janjian dengan Bang Faisal karena seharian kita jalan dan kuliner tanpa Bang Faisal.
Warkop ini berada sangat dekat dengan Hotel kami Hermes hanya jalan kaki sedikit sudah sampai di warkop.Maka pilihan malam terakhir kami kesini menikmati Kopi Aceh yang sangat terkenal dan lansung di negerinya.
Awalnya hanya ngupi kemudian disuguhi Roti yang sangat terkenal jadoel yaitu Roti Selai Samahani.
Roti tawar yang sangat lembut kemudian sudah diirs iris dengan disuguhi selai rasa sarikaya.
Terbukti masyarakat Aceh sangat terbiasa ngopi di warung setelah habis magrib.Terlihat meja demi meja dipenuhi anak muda,keluarga dan juga orang kantoran yang janjian dan ngobrol di warung 3 i 1 ini.Kami akhirnya memutuskan menuju lantai 2 di ruang tertutup seperti meeting room akhirnya pilihan terakhir.
Kopi aceh ditemani Roti selai Samahani membuat malam terakhir kami di Banda Aceh menjadi sempurna.Berasa hampa bila 1 hari tidak menikmati kopi aceh lho..  7.SEA FOOD SABANG
Saat bertandang ke Sabang Pulau Weh kami diservis oleh tuan Rumah  Badan Narkotika Nasional Kota Sabang.Bukan saja coffe break ,sholat di kantornya tetapi juga dijamu makan siang dengan Sea Food Khas Sabang dengan jamuan sambal sabang yang sangat khas dan enak.
Kami kebetulan datang ke Sabang saat Jumat sehingga kita menunggu para bapak pulang jumatan untuk menikmati sea food yang sudah dihidangkan oleh Team Badan Narkotika Nasional Sabang.
Sayang saat menikmati suguhan sea food Sabang kami tidak sempat minta dokumentasi fotonya ke team Sabang.Apalagi setelah mencoba sambal khas Sabang dipadu dengan ikan bakar segar dari laut membuat suguhan mereka lansung ludes.Thanks Team Sabang telah menyuguhi kuliner khas Sabang .
8.CAFE X RAY
Kami sempat mendatangi Pantai lhok Seudu yang terletak di Desa Layeun Kec.Leupung Aceh besar. Ada yang menarik dari destinasi ini sebuah Cafe yang terletak ditengah laut dengan corak warna warni dari pondok pondokannya.
Bahkan Pantai Lhok Seudu ini juga dijuluki "Maldives"nya Aceh.
 Deretan pondok pondok cafe yang full colour ini menjorok ke laut.Sementara jalan menuju pondokan dibentangkan papan kayu yang kokoh dengan pegangan kayu yang dibalut warna warni membuat semakin indah pantai Lhok Seudu"Maldives" aceh ini.
Kebetulan kami bawa kue ,buah untuk menikmati suasana Pantai Lhok Seudu.Sehingga  air kelapa Muda yang menemani dahaga kami selama di Cafe X Ray.
9.KEUMAMAH (IKAN KAYU)

Saat kami menyilau ke salah satu objek wisata kami menemukan makanan khas Aceh di sebuah warung kecil yang terletak tidak jauh dari Kapal yang terdampar di atas rumah penduduk saat Tsunami.
Makanan khas itu disebut Keumamah ,makanan olahan khas Aceh yang terbuat dari salah satu jenis ikan yang keras seperti kayu sehingga dinamakan Ikan Kayu.Ikan Kayu berasal dari ikan tongkol atau Cakalang dengan proses pembuatan dari pembersihan ikan,perebusan,pengeringan dan penyimpanan.
Keumamah mempunyai nilai historis dengan sejarah perlawanan rakyat Aceh zaman Belanda.Zaman Belanda keumamah menjadi logistik para pejuang yang berjuang jauh di hutan belantara dan butuh makanan yang awet.
Bahkan sekarang makanan khas ini juga menjadi makanan dibawa jemaah Haji Aceh.
10. WARUNG NASI KAMBING LEM BAKRIE
Salah satu warung makan khas Aceh  yang kami datangi yaitu Warung Nasi Kambing Lem Bakrie.Warung makan ini berada di Jl Prof Ali Hasyimi,Lamteh,Kec Ulee Kareng,Banda Aceh.
Inilah rumah makan yang mempunyai beragam khas masakan Aceh.Mata kita lansung berbinar ceria saat pelayannya menghidangkan beragam makanan se[erti ayam tangkap,kuah beulangong,Keumamah,Gulai Pliek U, Jus Mentimun. 
Baru di warung Lem Bakrie kami menemukan rasa khas aceh sejati dengan beragam menu andalan mereka lidah kami serasa menikmati makanan khas negeri serambi Mekah ini.
Kari Kambing mereka sangat top tanpa bau kambing dan rasanya sangat  enak.Bahkan disini kami juga menemukan sayur urap dari bunga pepayadengan taburan kelapa parut pedas.
Untuk Ayam Goreng merupakan salah satu menu andalan rumah makan Lem Bakrie ini.Ayam kampung muda dengan bumbu khas yang meresap membuat menu ini menjadi laris manis dan order berulang ulang.
Puas dengan rasa dan masakan rumah makan ini.Malah saat bayar saya,tem BNN dan Nte Cut ita saling rebutan untuk bayar.Walah setelah saling rebutan akhirnya niat baik dan ikhlas Nte Cut Ita untuk mentraktir teman teman SMAnya.Alhamdullilah tks Nte Cut Ita.Barokah buat semua.

Selain mencicipi berbagai kuliner khas Aceh.Kami menginap di Hotel Hermes.Sehingga saat sarapan pagi Hotel Hermesa menyediakan berbagai menu khas Aceh juga selain menu sarapan Hotel lainnya.
 Puas sudah kami menikmati berbagai kuliner khas Bumi Rencong selama 4 hari.Ternyata masih banyak masakan khas Aceh yang belum sempat kami nikmati.Semoga saja lain kesempatan kami bisa kembali lagi ke Aceh.Aamiin Ya Rob.