Mesjid tua terletak di Jl Ki Marogan Kec Kertapati Palembang Sumsel.Mesjid Kiai Muara Ogan atau dikenal juga Mesjid Ki Marogan ini memiliki arsitektur yang memadukan Budaya Palembang,China,India dan Arab.Mesjid ini merupakan mesjid tertuas ke2 setelah Mesjid Agung Kota Palembang.Mesjid dengan keunikan dimana berdiri kokoh diantara 2 sungai yaitu Sungai Musi dan Sungai Ogan.Bahkan mesjid ini dijuluki mesjid di atas Sungai.
Kami ber4 diberi rezeki untuk bisa travelling Lampung-Palembang disaat K85 ngunduh mantu di Lampung putranya DR Adelfisli.
https://meciko.blogspot.com/2023/12/rezeki-bersama-sohib-k85-wisata-kuliner.htm
Mesjid tua yang terletak di pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan.Awalnya kami tidak sengaja mampir ke sini setelah berada di sekitar wilayah ini dan waktu sholat juga datang kaki kami mengikuti arah laju mobil ke kawasan Mesjid Tua yang penuh sejarah ini.
Mesjid yang berada di Jl Ki Marogan Kec Kertapati Palembang Sumsel.Bila di arah Hotel berjarak 9 km saja sekitar 30 menit kita sudah sampai di pelataran parkir Mesjid yange berwarna Hijau kental dengan desain khas arsitek Sriwijaya .Disini juga terdapat Makam Kiyai Ogan sehingga banyak jemaah yang sekalian ziarah ke Makam Kiyainya.Komplek Makam Kiyai Ogan berada di dalam sebuah bangunan sederhana nan bersih dan dikelilingi area peziarah yang bersih.Kami tidak ada niat untuk ziarah tetapi ke sini untuk sholat serta wisata utamanya.Kiyai ini hidup dan tinggal di tepi Sungai Musi di Muara Sungai Ogan diman sebutan Muara Ogan menjadi Marogan (Merugan) yng kemudian dikenal menjadi Kiyai Marogan.
Mesjid Kiai Muara Ogan (Mesjid Ki Marogan ) dibangun pada th 1871 M kemudian direnovasi th 1950 kemudian direnovasi besar besar th 1989 dengan meninggikan plafonnya.Bangunan berbentk limas dengan tiinggi 5m yang disangka dengan 4 saka guru tiang dengan bentuk persegi delapan .Saka guru dikelilingi 12 tiang penunjang setinggi 4.2 m dimana kayu penyangga itu terbuat dari kayu unglen.
Rangka bangunan atap,langit langit,mimbar dan kuda kuda khas mesjid ini masih terlihat keasliannya dengan ciri khas arsitektur Arab,Cina,Sriwijaya.Nuansa arsitektur khas yang kuno hampir dilestarikan 1 abad lebih menjadi destinasi religi yang sangat dikagumi.
Kiyai Marogan ini wafat th 1901 yang kemudian dimakamnyak disamping mesjid ini dimana sekarang menjadi Makan keramat yang banyak didatangi para peziarah baik dalam maupun luar negeri (Malaysia,Singapura).Kami tidak sempat masuk ke dalam makamnya karena bukan target utama hanya untuk mampir sholat dan menikmati sejarah Islam di Bumi Sriwijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar