Halaman

Kamis, 15 Mei 2014

CANDI CETHO "WARISAN LELUHUR DI LERENG BARAT GUNUNG LAWU"..section 1

Day 1-- 1 May 2014
Energetic in  Red

Karanganyar-Candi Cetho-Telaga Sarangan-Tawamangu-Madiun Solo

Traveling kami kali ini karena sudah janji dengan Mba Tutun yang sudah pensiun dan menetap habis di Jogya untuk Dolanan rame” ke Kota asalnya.Beberapa kali selalu bentrok dengan acara di pabrik  ada yang Audit ISO,5S dll .
Akhirnya Kami bisa meluangkan waktu dan kesempatan melanjutkan Planning yang tertunda.
Kebetulan juga semalam tgl 30 April hari terakhir saya di JHHP untuk membuat suatu keputusan besar beralih ke Quadran berikutnya.Menikmati masa Pensiun Muda dengan fleksible waktu.
(another session yaaa..kisah ini)...http://meciko.blogspot.com/2014/06/saat-saat-terakhir-dengan-blue-shirt-in.html
Awalnya kita sudah booking ticket Pesawat Air Asia untuk 6 org.Ternyata P’Nyoman kena insiden kecil jatuh saat perbaiki genteng(lagian kerjaan tukang diberesin...hiksss ) berakibat beliau harus istirahat total.Karena batal akhirnya kami hanya b5 saja  Saya, Mom Tatu,Mamah Susi,Uni Itez dan anggota baru Bocah Kris.Sementara Bu Iis tidak bisa ikut karena beliau mau berencana Umroh Awal bulan ini..
Ticket kami dengan No konfirmasi TH6TXX yang sudah dibooking Bu Bendahara (Mom Tatu).
 Jam 03.15 diantar Faras ke Terminal 3 dengan Air Asia Flight QZ 7558( CKG-JOG 5.20-6.25 WIB) Belum sempat nic  check in online .Kami akhirnya menggunakan saja fasilitas  bagasi@15 kg saja karena sudah di-oder juga
.Untuk Day 1 kami sudah sepakat menggunakan Kostum Red menyala lansung dari rumah
Style Energetic in Red...
Setelah check in dan masuk ke Ruang Tunggu pas azan  subuh berkumandang tak lupa menjalankan sholat subuh di samping kiri r .tunggu yang luas.

Jam 04.40 Flight Z_5 seat 3 ABCDEF. Berbekal snack dibawa Mamah Susi kita sarapan di Pesawat sambil ada yang sempat  tertidur pulas karena waktu tempuh 1 jam 5 menit.Ngantuk oiii jam 2an sudah pada bangun ceritanya...gak sabaran amat yaa.

Alhamdulilah Jam 6.25pagi kita sudah landing mulus di Bandara Adi Sucipto.Setelah ambil bagasi lansung dijemput Bu Tutun dan Mas Sigit( adeknya).Suasana heboh kembali terjadi setelah beberapa lama  pensiun kita sudah tidak ketemu lagi.
Itinerary kami hari ini dengan
Route Karang Anyar –Candi Cetho–Telaga Sarangan –Tawamangu-Madiun-Solo
Sebenarnya kami sudah mempersiapkan Itinerary jauh” hari sebelum berangkat.Tapi dengan perjanjian kita fleksibel tempat saat sudah sampai di lokasi.
Dengan total penumpang 6 org berikut driver Mas Sigit sehingga APV yang kami sewa lebih lega karena batalnya P’Nyoman.
Perjalanan melewati daerah Klaten sambil sepakat untuk Sarpi Soto Ayam Boyolali (kuliner I)

Warung bambu kecil  yang pagi itu sudah rame dipenuhi penikmat soto. Soto ayam dan daging serta gorengan Bakwan,tempe ,kerupuk  dll yang menggoda.Membuat makan pagi kami lezat dan uenaak.Tapi porsinya yang kecil membuat Kris kurang nendang di perutnya katanya...dasar bocah...
Hanya 90 rban saja makan kenyang dan enak rasa kampung.
Kami melanjutkan perjalanan ke Karang Anyar  melewati dusun yang berhawa sejuk dan menghijau ditanami sayur”an dan buah”an di perbukitan yang indah.Lereng bukit yang berada di Lereng Barat Gunung Lawu.


Karang Anyar daerah puncak perbukitan seperti Puncaknya Surakarta .Beragam sayuran dan buah”an terlihat di kiri kanan jalan yang dilewati.

Wisata Candi Cetho Karanganyar Solo .
Warisan Leluhur di Lereng Barat GunungLawu
Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Ngargoyoso
Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia



Simak Wikipedia yaa...
Candi Ceto (hanacaraka: ​​ꦕꦼꦛ, ejaan bahasa Jawa latin: cethå) merupakan candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada di lerengGunung Lawu pada ketinggian 1496 m di atas permukaan laut[], dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa GumengKecamatan JenawiKabupaten Karanganyar.Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen.
Mecikoblogspot
Ketika ditemukan keadaan candi ini merupakan reruntuhan batu pada 14 teras/punden bertingkat, memanjang dari barat (paling rendah) ke timur, meskipun pada saat ini tinggal 13 teras, dan pemugaran dilakukan pada sembilan teras saja. Strukturnya yang berteras-teras ("punden berundak") memunculkan dugaan akan sinkretisme kultur asli Nusantara dengan Hinduisme. Dugaan ini diperkuat oleh aspek ikonografi. Bentuk tubuh manusia pada relief-relief menyerupai wayang kulit, dengan wajah tampak samping tetapi tubuh cenderung tampak depan. Penggambaran serupa, yang menunjukkan ciri periode sejarah Hindu-Buddha akhir, ditemukan di Candi Sukuh.Pemugaran pada akhir 1970-an yang dilakukan sepihak oleh Sudjono Humardani, asisten pribadi Suharto (presiden kedua Indonesia) mengubah banyak struktur asli candi, meskipun konsep punden berundak tetap dipertahankan. Pemugaran ini banyak dikritik oleh para pakar arkeologi, mengingat bahwa pemugaran situs purbakala tidak dapat dilakukan tanpa studi yang mendalam. Beberapa objek baru hasil pemugaran yang dianggap tidak original adalah gapura megah di bagian depan kompleks, bangunan-bangunan dari kayu tempat pertapaan, patung-patung yang dinisbatkan sebagai SabdapalonNayagenggongBrawijaya V, serta phallus, dan bangunan kubus pada bagian puncak punden.



Berada di ketinggian  1496 M dari permukaan laut membuat udara sejuk dan dingin. Candi berlatar belakang agama Hindu dengan teras bersusun 13 teras meninggi ke arah
 puncak.Bentuk bangunan berteras seperti ini mirip dengan bentuk punden berundak masa prasejarah. Berbagai Arca seperti Archa Phalus terlihat di tengah” candi.Ada archa Garuda dan kura”  diwujudkan dengan susunan batu diatas tanah membentuk kontur burung yang sedang membentangkan sayapnya.
Candi ini digunakan oleh penganut Hindu dan aliran kejawen untuk bertapa dan ziarah.Beberapa bangunan” dan patung”nya terlihat dupha dan bunga sesajen.Bangunan cantik dengan udara sejuk membuat  kami betah berlama” untuk Narcic disekitar area Candi Cetho ini.


menuju Telaga Sarangan (Telaga Alami Di Kaki Gunung Lawu)...

WISATA TELAGA SARANGAN





Apa kata Wikipedia...
Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.

Berhubung kami sampe sini pas siang maka segera mencari Rumah makan dipinggir Telaga Sarangan .Terlihat hidangan yang khas disekitar telaga ini adalah Sate Kelinci.Kami hanya pesan Nasi Ayam Bakar. Rasa standar dan murah...

Habis makan siang berniat untuk mencoba naik speed boat yang ditawari Mba Tutun.Akhirnya kami naik 1 speed Boat Rp 50 rb ber5  saja karena Mom Tatu terlihat nervous dan gak mau naik...Mak satu ini ngeper kliatannya...pake alesan celana takut basah lagii...hikss




Tak lupa foto lansung jadi sama tukang foto keliling..kasian gak ada yg order..
.
Telaga Sarangan memiliki layanan jasa sewa perahu motor , becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga ini.
Mengitari Tlogo Pasir  + 1287 m mungkin maksudnya ketinggian dr permukaan laut.Airnya keruh saat itu dan udara gerimis kecil.Terlihat awan tebal akan turun mebasahi bumi Magetan.Kota ini sudah berada di wilayah Jawa Timur lho..waduuuhh kita nyasar travelling makin jauh nic...

Dari penuturan orang” sini ole” yang paling terkenal disini adalah Bumbu Pecel Khas Sarangan (Tanpa Bahan Pengawet).Benar saja di kios oleh oleh terlihat bumbu pecelnya baru saja datang dan masih wangi.Harga per kilo Hanya 23 rb..Aksi borong mulaaaiii...Coba saja di swalayan dengan kemasan 200 gr saja sudah Rp 15 rban..ccckk mumer amat yaa..lansung serbu 5 kg dech..
Berbagai ole” dan snack khas sini terlihat disini.Tinggal pilih ...hayuuu..
Perjalan kami dilanjutkan ke Grojogan Sewu Tawangmangu..


WISATA GROJOGAN SEWU TAWANGMANGU


Tawangmangu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten KaranganyarJawa Tengah. Kecamatan ini ternama karena merupakan daerah wisata yang sangat sejuk.
Tawangmangu dikenal sebagai obyek wisata pegunungan di lereng barat Gunung Lawu yang bisa ditempuh dengan kendaraan darat selama sekitar satu jam dari Kota Surakarta (Solo). Tempat ini sejak masa kolonialBelanda telah menjadi tempat berwisata. Obyek tujuan wisata utama adalah air terjun Grojogan Sewu (tinggi 81 m). Di tempat tetirah ini tersedia berbagai sarana pendukung wisata seperti kolam renang dan berbagai bentuk penginapan. Dari Tawangmangu dapat dimulai pendakian ke puncak Gunung Lawu (Pos Cemorokandang). Selain itu, dari sini terdapat jalan tembus yang menuju ke Telaga Sarangan di Magetan lewat Cemorosewu.
Tawangmangu berada pada arel pegunungan yang subur dikelilingi oleh hutan dan perbukitan. Namun demikian kota kecil ini telah terkenal hingga ke manca negara karena kawasan ini merupakan obyek pariwisata yang cocok untuk dijadikan pilihan saat berlibur maupun berdarma wisata.
Selain udaranya yang sejuk, keindahan alam di sekitarnya tidak kalah menarik dengan kawasan lain di indonesia, terlebih lagi didaerah ini terkenal dengan produksi pertanian penghasil sayur mayur selain dari keberadaan obyek wisata Air Terjun Grojokan Sewu. Tawangmangu sendiri telah menjadi pilihan bagi orang-orang perkotaan untuk membangun villa-villa, maupun berinvestasi dengan mendirikan hotel-hotel & penginapan.
Untuk mendukung kemudahan dalam mengakses daerah ini, pemerintah telah mengusahakan perbaikan jalur transportasi dengan melakukan perawatan jalan dan pembangunan jalan baru lintas provinsi dari Tawangmangu sendiri yang berada di Jawa Tengah ke arah Magetan Jawa Timur. Dan sampai dengan saat proses pembangunan jalan masih terus berlangsung melewati perbukitan dan melintas di tengah-tengah lahan pertanian yang asri dengan pemandangan elok di kiri dan kanan sepanjang jalan baru ini. Selain pembangunan jalan, pemerintah juga telah melakukan Rebuilding secara total Pasar Tawangmangu yang tadinya berupa pasar tradisional yang kumuh, kini telah berupa bangunan megah Pasar Wisata, diharapkan dengan rehabilitasi pasar ini para wisatawan yang datang ke Tawangmangu dapat dengan mudah dan leluasa untuk berbelanja segala macam jenis oleh-oleh, maupun hasil bumi dengan lebih nyaman. Tempat ini sebenarnya cocok untuk belajar mengingat udaranya yang sejuk, namun sayang ditempat ini pendidikan formal yang tersedia hanya setingkat SMP, sehingga mengharuskan warganya yang ingin melanjutkan studi harus pindah ke tempat lain (migrasi), Hal ini tentu saja tidak baik bagi pengembangan SDM masyarakat Tawangmangu. Ada beberapa lokasi yang sering menjadi lokasi tujuan wisatawan domestic maupun mancanegara, baik yang ada di Kecamatan Tawangmangu sendiri maupun daerah lain di sekitarnya yang dekat dapat diakses
Sayang sekali kami sampe sudah lewat Jam 5 sore sehingga objek wisatanya sudah ditutup.Kami hanya sempat berfoto didepan Grojogan sewu diantara kera” kecil yang cukup liar dan sempat merampas kantong plastik Mom Tatu..
Gak mau rugi kami hunting buah”an Grojogan sewu yang terkenal dengan Jeruknya..Masih Hijau dan muaniizzzz..Tak lupa Kris beli 2 kg Jeruk (katanya Juzz buat Cici Celi..gubraaakkk...).



Kami juga menemukan Tumbuhan hutan  yang banyak diperjualbelikan.s seperti Bunga Edelweis dll.

Perjalanan malam ini lanjut ke Solo untuk Kuliner
Menjajal kenikmatan Nasi Liwet Solo

NASI LIWET BU WONGSO LEMU ASLI (CIPTO SUKANI) KEPRABON SOLO.

Tempat kuliner ini asli Solo yang paling banyak digemari dan paling pertama biasanya dinikmati pada pagi atau malam hari.
Magrib ini terlihat dipenuhi penikmat kuliner .Makan Nasi Liwet beralas Daun pisang dalam bentuk pincuk yang dilipat menyerupai kerucut .Nasinya gurih dan harum dengan sayuran sambal goreng labu siam, suwiran opor ayam, ati ampela, atau telus rebus..Ditemani dengan Es Puter Asli kelapa Muda campur Tape ketan Hijau  kampung menambah nikmatnya kuliner kami malam ini.

Terbukti order es doger nambah lagi karena kelapa mudanya yang banyak.hmmm....slurrrppp..
Warung bergaya lesehan  dengan tampilan warung tempo dulu dan juga pedagangnya mbok” berpakaian kebaya jaman dulu dengan masih memakai konde .Penampilan tradisional ini khas yang dijuluki dengan “ Yu Sego Liwet”  panngilan khas buat mbok pedagang nasi liwet...
Harga Nasi liwetnya cukup murah berkisar antara 10 rban- 20 rban tergantung lauknya.
Kami tidak jadi ke Pasar Klewer kalo merunut Itinerary semula.

 Jam 19.00 menuju Jogya... Sempat Janjian dengan Bos  Edi nurwanta yang kebetulan ada Project di Jogya.Bos Ekspedisi yang sudah sukses ini harus ketemu nic biar bisa traktir kita” di resto,
Kami memilih Kuliner berikutnya di Restaurant Ruminten...
Sanggup gak yaa..makan lagi secara sudah kenyang di Nasi Liwet....

Kuliner: The WAROENG of  Raminten
Berada di Jalan Kaliurang KM 15,5 SLEMAN JOGYA(SAMPING MIROTA BATIK)
Menurut info Mba Tutun Resto ini juga ada di daerah Kota Baru Jogya yang paling banyak dipenuhi oleh Mahasiswa/Pelajar,
Malam itu suasana resto yang di Kaliurang ini terlihat lebih tenang,santai dan masih dipenuhi pengunjung walaupun kami sudah hampir jam 10an sampe.
Bertemu teman Lama Ex Bayer dengan ciri khas banyolan nya membuat heboh suasana apalagi dengan Mamah Susi yang sempat 1 departemen.

Pilihan kami nyantai di saung”  lesehan disekitar kolam.Bangunan utamaya berupa joglo dengan  meja dan kursi kayu seperti bangsal”...
The Waroeng of Raminten (special ikan bakar) yang Bukak Pkl 10.00sd 00.00 WIB  Menu utamanya Ayam Bakar, Bakmi Jawa, Bakso  nezRaminten dan Mie Ayam ,Bakmi Merapi,Sego Goreng ,Nasi Kucing  dll.

Malam ini kami masih terasa kenyang sehingga orderannya hanya minuman dan mencoba bakmi Jawa, Roti bakar,minuman” dengan porsi besar di dalam gelas” tinggi .
Setelah puas cerita masa lalu zaman Bayer ,Ultra Mos dengan berbagai ciloteh dan  guyonan.Kami akhirnya pamit dan tak lupa ucapan terima kasih karena sudah ditraktir Bos Ekspedisi.Tapi sayang belum terasa gregetnya karena hanya makan cemilan...Lain kali kita makan besar yachh....segini mah blon nendang dibayarin dompet Bos ..xixi....

Jam 23.00 an sudah terlalu larut untuk masuk ke rumah Mba Evie (Adeknya ) Mba Tutun yang Dosen UGM.
Hari pertama yang sangat melelahkan. Setelah berkeliling sampai diperbatasan Jawa Timur juga...





To Be continued..
http://meciko.blogspot.com/2014/05/candi-ratu-boko-reruntuhan-istana-megah.html

7 komentar:

  1. mantaab uni, jalan-jalan teruuuuuuuuuus..........

    BalasHapus
  2. Iya nic jalan dengan sohib JHHP.. After resign hehe...,

    BalasHapus
  3. Ternyata keren yaa dg kostum red,,,

    BalasHapus
  4. Merah biru orange apapun itu warnanya...... Tetep top

    BalasHapus
  5. Touring selanjutnya...... Mejikuhibiniu doooonk.. Siiippp hrs jd ya

    BalasHapus
  6. Lah touring kita sudah Merah Orange,Hijau,Biru dan Ungu khan...

    BalasHapus