Halaman

Jumat, 23 Februari 2018

BATIK TULIS CIWARINGIN CIREBON.. PESONA YANG TERSEMBUNYI ..EDISI 2

Setelah kami bertandang ke rumah mas Baroq-teh Dewi saatnya kami mulai jalan.Untuk perdana perjalanan kami diajak oleh Mas Bar ke Sentra Produksi Batik Tulis Ciwaringin.Biasanya Batik kalau ke Cirebon kita selalu diajak dan mengunjungi Kampung Trusmi nach ternyata jauh dipelosok desa Ciwaringin terdapat kampung Batik yang masih belum begitu hits dibandingkan Kampung Trusmi.
Hanya beberapa ratus meter saja dari kediaman Mas Bar kami sudah sampai ke sebuah rumah Batik yang merupakan binaan dari PT Indocement .Memasuki ke sebuah rumah sederhana dimana ruangnya dipenuhi oleh pajangan batik batik beraneka warna. Ternyata pemilik rumah sudah mengenal Pak Haji"Baroq" saat kami masuk.Mungkin di lingkungan kampung Ciwaringin Mas Bar dikenal dengan sebutan Pak Haji..
BATIK TULIS CIWARINGIN
Kampung Batik Ciwaringin berada di Desa Ciwaringin yang merupakan binaan dari PT Indocement Palimanan.Menurut informasi rumah rumah penduduk yang digunakan untuk produksi Batik Ciwaringin ada sekitar 50-60 tempat produksi rumahan.
Untuk produksi satu lembar kain dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu sampai kain siap dijual.


Batik Tulis Ciwaringin terbilang kurang populer dibanding Batik Cirebon di Kampung Trusmi.Kampung Batik Ciwaringin berada di antara Cirebon dan Inderamayu yang mempunyai pengaruh budaya yang membuat Batik Ciwaringin menjadi perpaduan pengaruh di dua daerah tersebut.Maka tidak salah disini juga terlihat Batik Mega Mendung yang terkenal dari Cirebon atau Batik Angkin yang dipengaruhi juga dari Batik Inderamayu.Perpaduan yang harmonis itu membuat Batik tulis Ciwaringin mempunyai ragam corak yang menarik.Istilahnya Batik Tulis Ciwaringin kaya akan kearifan muatan  lokal. 
Apalagi pewarna yang digunakan berasal dari tanaman,tumbuhan yang berada di sekitar lingkungan Ciwaringin.Dari akar mengkudu,mahoni,tumbuhan tegeran ,buah jengkol bahkan tumbuhan lain yang menghasilkan warna hijau muda,coklat,orange,merah.Motif Tebu sekeret,motif pecutan mempunyai motif yang bernilai sejarah dan sudah dipatenkan lho ternyata.Karena warna yang digunakan warna alami dari tumbuhan maka motif dan warnanya cendrung soft  dan warna alam.
Harga yang ditawarkan lansung dengan harga Rp 300 rban   karena kita datang dengan penduduk asli Ciwaringin hehe.
Kami sempat kaget dan terperanjat setelah tahu dengan harga Rp 300 rb kami sudah bisa membawa 1 lembar kain batik tulis lho dengan pewarna alami  motif beraneka corak dan warna.surprise.bangetss...
Bila kita datang di ajang Pameran Dekranas ,Inacraft ,kerajinan Nusantara di Jakarta pasti Batik Tulis semacam ini sudah berkisar di harga 750 rb ke atas lho.Benar benar surprise dapat harga murah dengan kualitas yang prima lansung ke sentra primer Batik Ciwaringin.Saking shock dengan harga mumer yang diberikan maka kami jadi narik 1-2 helai per orang lho.Bisa dibikin kain,rok panjang bahkan Gaun kombinasi..Sebenarnya kami pingin sich untuk melihat cara membatik dengan bahan pewarna alami ini tetapi pas kami datang mereka  belum produksi lagi jadi batal dech belajar membatik.
Setelah memborong 2-3 lembar Batik Tulis khas Ciwaringin ditengah rintiknya hujan kami melanjutkan perjalanan menuju Cirebon.Apalagi kalao bukan wisata kuliner..dan kuliner lagi.Sudah terlintas dari obrolan kami untuk mencoba wisata kuliner yang ada di Cirebon dan Kuningan.
Mas Baroq dan Teh Dewi masih tetap menemani kami untuk keliling sambil wiskul.
Target utama dan ada yang ngidam berat Nasi jamblang..#lirik Hevie.Menjelang sore kami setuju untuk kuliner Nasi jamblang Ibu Nur.Gak jelas makan siang apa makan sore.Kami segera menuju Rumah Makan Nasi Jamblang Ibu NUR beralamat 
Jl Cangring II No 34 Cirebon. 



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar