Halaman

Selasa, 10 Desember 2019

CANTIK DAN ELOKNYA SUDUT MELAKA DI WISATA MELACCA RIVER CRUISE ..EDISI 2

Pada edisi ke-2 ini saya sengaja membahas  wisata cantik dengan menaiki Melacca River Cruise.Barangkali inilah destinasi yang sangat populer di Melaka.Berkunjung  ke Melaka tanpa menyusuri wisata unggulan Melacca River Cruise terasa tidak afdol.Kota Melaka dibelah oleh sebuah sungai yang konon punya sejarah panjang sejak penjajahan Belanda,Portugis,Inggris bahkan Jepang.Punya sejarah masa kelam yang suram dengan label salah satu sungai yang paling tercemar tetapi kemudian disulap oleh pemerintah Melaka dengan biaya yang tidak sedikit perlahan lahan menjadi indah,cantik dan sekarang merupakan destinasi unggulan di Melaka.Kapan yach Sungai Ciliwung yang membelah Kota Jakarta bisa indah,cantik dan bersih seperti sungai Melaka...hmm#khayalantingkattinggi.
Sejarah panjang kota Melaka seperti kita menyusuri Lorong waktu ketika kita mengikuti Melacca River Cruise.
Yuk kita bahas sejarahnya ya.
 Menilik sejarah 'PELABUHAN MELACCA DAN SUNGAI MELAKA"
Dalam era Kesultanan Melayu Melaka,Pelabuhan Melaka merupakan pelabuhan utama dunia berdasarkan beberapa faktor.Antranya ialah kejayaan Kerajaan Melayu Melaka mrngawal keselamaatan di Selat Melaka dan menguasai arah aliran perdagangan dunia.Sistem perdagangan yang sempurna dengan mewujudkan jawatan shahbandar bagi penyelia perdagangan di pelabuhan dan memaktubkan peraturan perdagangan melalui undang undang Laut Melaka juga telah menyebabkan Melaka menjadi pelabuhan yang didatangi oleh pelbagai pedagang dari Benua Eropah dan Asia.
Sungai Melaka juga merupakan kawasan perdagangan yang amat sibuk semasa Pemerintahan Kesultanan Melayu Melaka dan juga semasa Melaka diperintah oleh Portugis dan Belanda.Di Muara sungai ini berlabuhnya Pelbagai jenis kapal yang datang dari Semenanjung Tanah Melayu dan Asia Tenggara,benua kecil Asia,tanah besar China,Arab dan Eropah.
Pada penghujung Abad ke-18 Sungai Melaka menjadi Cetek dan sempit dan tidak sesuai untuk kapal kapal besar masuk ke muara.Oleh sebab itu kapal kecil dan tongkang menjadi perantara untuk memunggah barang dagangan dari kapal besar menuju darat dan sebaliknya.Pemerintahan Portugis dan Belanda tidak mengamalkan perdagangan bebas seperti yang diamalkan oleh Kerajaan Melayu Melaka .Mereka mengamalkan perdagangan monopoli dan mengenakan cukai yang tinggi menyebabkan Pelabuhan Melaka mundur.Semasa Inggris memerintah Melaka pula,Inggris lebih menum pukan ke Pulau Pinang dan Singapura.Oleh itu Melaka tidak lagi menjadi perhatian dunia dan tiada kapal yang singgah di pelabuhan Melaka.
Demikian tulisan tentang sejarah Sungai dan Pelabuhan Melaka terpampang di tepian sungai saat kami membeli Ticket Melacca River Cruise.
Perjalanan kami menyusuri Sungal Melaka dimulai dari  Stadhuys atau Balai Kota dengan ciri khas Bangunan Merah di tengah Pusat Kota Melaka.Kami menyebrangi city centre Malaka untuk menuju Loket Pembelian Tiket diseberang nya.
Ada beberapa kategori harga Tiket Pelancong Lokal dewasa dan anak anak atau Pelancong Luar Negara Dewasa atau anak anak.
Kategori kami "Pelancong Luar Negara Dewasa RM 30"..Bila 1 RM Rp 3.400 berarti sekitar Rp 100 rb untuk menyusuri Sungai Melaka sepanjang 7 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. 
Setelah tiket ditangan kami menuruni tangga untuk menyusuri tepian sungai yang sudah terlihat indah,rapi dan resik untuk menuju Port Melaka Cruise tempat awal kita menaiki Kapal pesiar menyusuri sungai Melaka.

Setelah tiket ditangan kami menuruni tangga untuk menyusuri tepian sungai yang sudah terlihat indah,rapi dan resik untuk menuju Port Melaka Cruise tempat awal kita menaiki Kapal pesiar menyusuri sungai Melaka.
Setelah duduk antri hanya sekitar 5 menit kapal warna Biru yang akan kami naiki sudah bersandar di Port.Kami memasuki Cruise dan memilih bangku paling di depan.Kebetulan bangkunya 3 baris kiri dan kanan dan cukup untuk kami yang ber6.Perjalanan di mulai untuk menyusuri Sungai Melaka selama 45 menit sepanjang 7 km.Sepanjang perjalanan kami disuguhi musik melayu dengan informasi tentang sejarah  Melaka dari jaman kolonial sd sekarang.Informasi disampaikan dalam Bahasa Melayu dan English sangat informatif.






Saat menyusuri sungai Melaka pemandangan kiri kanan tertata sangat rapi ada perumahan Melayu,Bangunan rumah dan toko dari zaman Kolonial masih terpelihara,toko toko,Hutan,Mall dan taman kota tertata dengan rapi dan resik.Bahkan terdapat tulisan full colour yang atraktif menambah semakin semaraknya tepian sungai Melaka.
Kami melewati beberapa Jembatan dengan aneka warna yang membuat perjalanan kami menjadi menarik ada Jembatan Hang Tuah,Hang Jebat, Jembatan Datuk Mohd Zin dan beberapa lagi Betapa serius Pemerintah Melaka untuk menata Sungai Melaka dan pinggiran sepanjang sungai sehingga menjadi atraksi menarik saat kami menyusuri Sungai Melaka sepanjang perjalanan 45 menit.

 Cruise kami yang berisi 25 -30 orang  kembali berbalik menyusuri daerah yang sama dimana kami saat naik di Port yang sama dan kemudian turun juga ditempat yang sama.Perjalanan kami berakhir senja hari dan kemudian untuk melewati Museum Samudera Melaka atau Kapal Flor De La Mar tapi sayang sore itu sudah tutup.Kami memutuskan untuk menikmati kuliner malam di tepian Sungai Melaka Es Cendol Durian dan Laksa Nyonyah.
Edisi berikutnya kita kulik tentang destinasi dan Kuliner Melaka ya...Yuks bikin penasaran khan....


 to be continued



Tidak ada komentar:

Posting Komentar