Halaman

Selasa, 08 Desember 2015

JEJAK KAKI DI WISATA SEJARAH KASEPUHAN KERATON CIREBON..EDITION 8


Sejak dibukanya Toll Cipali..Kota Cirebon saat ini sangat diminati kaum wisatawan Lokal khususnya masyarakat cukup antusias mengunjungi salah satu Wisata Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon ini.
Peminat menuju Cirebon tidak saja dapat mencicipi Kuliner khas Cirebon, Batik Cirebon dan juga berbagai wisata Sejarah dan situs situs peninggalan zaman dahulu terdapat banyak sekali di Kota udang ini.
Salah Satunya Keraton Kasepuhan Cirbon yang beralamat Jalan Kasepuhan No 43 Kampung Mandalangan  ,Kelurahan Kasepuhan ,Kecamatan Lemah Wungkuk,Cirebon ,Jawa Barat.
Setelah kami Group ISTHI Harapan indah beranjak dari Goa Sunyaragi.Perjalanan dilanjutkan ke Wisata Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon.
Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada masa perkembangan islam atau sekitar tahun 1529. Pada awal dibangunnya Keraton Kasepuhan merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang merupakan keraton tertua di Cirebon. Keraton Pakungwati yang terletak di sebalah timur Keraton Kasepuhan, dibangun oleh Pangeran Cakrabuana (Putera Raja Pajajaran) pada tahun 1452, bersamaan dengan pembangunan Tajug Pejlagrahan yang berada di sebelah timurnya.
Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri.
Pada tahun 1969, karena konflik internal Kesultanan Cirebon dibagi dua menjadi Kesultanan Kanoman dan Kasepuhan. Kesultanan Kanoman dipimpin oleh Pangeran Kartawijaya dan bergelar Sultan Anom I, sementara Kesultanan Kasepuhan dipimpin oleh Pangeran Martawijaya yang bergelar Sultan Sepuh I. Kedua sultan ini kakak beradik, dan masing-masing menempati Keraton sendiri.
(wwwseputar-cirebon.com)
Selain  Keraton Kasepuhan Cirebon beberapa Peninggalan Kesultanan Cirebon terdapat di Kota ini al:
1.Keraton Kasepuhan Cirebon
2.Kereta Singa Barong Kasepuhan
3. Keraton kanoman
4. Kereta Paksi Naga Lima
5. Kereta Kacirebonan
6. Mesjid Sang Cipta Rasa
7. Makan Sunan Gunung Jati.
Terlihat Silsilah Raja Kesultanan Cirebon di dinding Keraton dimana:
1.   Pangeran Cakrabuana /Sultan Cirebon I(1445-1479)
2.   Sunan Gunung Jati/Sultan Cirebon II (1479-1568)
3.   Fatahillah /Sultan Cirebon III (1568-1570)
4.   Panembahan Ratu I/Sultan Cirebon IV (1570-1649)
5.   Panembahan Ratu II/Sultan Cirebon V (1649-1677)
Kemudian Sultan Ageng Tirtayasa Kesultanan Cirebon pada th 1677 dibagi 2:
1.   Kasepuhan  diangkat Pangeran Martawijaya (Sultan Keraton Kasepuhan sd th 1703)
2.   Kanoman diangkat Pangeran Kartawijaya (Sultan Keraton Kanoman sd th 1723)
Nach setelah Indonesia merdeka,Kesultanan Cirebon masih ada tetapi menjadi bagian dari Kabupaten Cirebon.Sehingga Cirebon tidak memegang tampuk pemerintahan Kesultanan.Tetapi peninggalan Kesultanan seperti keratin” dan Mesjid masih dijaga dan dapat digunakan saat upacara keagamaan.
MECIKOBLOGSPOT
Saat memasuki keratin yang diselimuti bangunan warna putih nan kokoh terdapat 2 patung macan putih di gerbangnya.Perlambang Kesultanan Cirebon merupakan penerus kerajaan Padjajaran dan terlihat pengaruh Hindu sebagai agaram resmi9 Kerajaan Padjajaran.

Sayang kami hanya bisa sampai di pintu masuk utama saja tanpa bisa memasuki Keratonnya.Tetapi samping kanan terdapat Museum Kereta Singa Barong yang terdapat ratusan peninggalan kuno bersejarah Kasepuhan Cirebon.
Yang sangat menarik Lukisan Prabu Siliwangi dimana mata dan kakinya bisa mengikuti ke arah dimana kita berdiri.Karena 3 dimensi tetapi menurut pemandu keraton ada mistiknya di dalam lukisan ini..entahlah...
Ada yang berbeda jika kita membandingkan bila masuk ke Keraton Ngajogyakarta yang lebih apik,bersih,terawat.
Memasuki areal Keraton Cirebon ini setiap sudut kami disuruh memberikan tips yang disediakan petugas di setiap benda peninggalan ,pintu masuk.Sehingga kelihatan tidak professional.Bila tujuannya untuk kebersihan dan operasional Keraton.Mungkin perlu Tarif Masuknya dinaikan tanpa ada lagi permintaan tip/recehan di setiap sudut ruang.Sayang peninggalan bersejarah dihargai dengan recehan .Apalagi bagi turis manca Negara menjadi kurang enak dipandang mata.

 Puas berkeliling menikmati benda benda kuno museum .kami meninggalkan keraton untuk makan siang di Empal Gentong salah satu kuliner terkenal asli Cirebon...

To be continued
http://meciko.blogspot.co.id/2015/12/sensasi-rasa-empal-gentong-mang-afud.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar