Halaman

Selasa, 25 Desember 2018

TERHINDAR DARI DAHSYATNYA BENCANA TSUNAMI SELAT SUNDA BANTEN 22 DEC 2018

Ya Allah,Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu,dari beralihnya keselamatan yang merupakan anugerah-Mu,dari datangnya siksa-Mu(bencana secara mendadak) dan dari semua kemurkaan-Mu (HR Muslim)


Kali ini kami mendadak ngumpul 4 keluarga Hamka30  anak dan cucu Mama Hj Asna Ismael kebetulan Nied lagi ke Jakarta antarin Viona dan anak"nya  sehabis  melahirkan di Padang.Awalnya Keluarga Bung(Da Roni)  sudah diajak ikut tetapi mereka sudah punya acara sabtu minggu ini sehingga batal joint.Sudah lama Kel besar Hamka30 tidak picnik bersama .Kami pernah rekreasi keluarga ke Medan,Danau Toba,Berastagi.Pulau Samosir pernah ke Bandung,Jabodetabek,Puncak dll.
Awalnya planning mau main ke Cirebon -Solo -Semarang untuk mencoba toll  Trans Jawa yang sudah nyambung sampai ke Surabaya.Tetapi sehabis Jumatan Faras dan Naufal beri ide dan saran untuk tidak ke arah Jawa karena waktu kita cuma 2 hari pasti macet karena harpitnas para Bapak" harus masuk kantor juga senen itu .Sehingga timbul ide Naufal untuk ngumpul saja di 1 villa sambil santai dan makan bersama.Akhirnya Faras coba hubungi villa di Tanjung Lesung Bay Villa Resort dan Kalica Villa Tanjung Lesung .Awalnya recepsionisnya menyatakan ada villa kosong untuk 4 kamar.Tetapi setelah dikonfirmasi ulang 15 menit kemudian dia bilang salah info tgl karena untuk tgl 22-23 Dec18 sudah full booking oleh Group PLN karena mereka Family Gathering yang terakhir kami baru tahu itu ada Band Seventeen di gathering mereka.Kita malah diberi special rate untuk tgl 24-25 Dec18 bila mau menginap disana.Sayang waktu kita tidak cocok akhirnya carilah villa di sekitar Carita Pandeglang.
Cukup sulit mencari Villa di H-1 sementara long wikend dan Harpitnas pula.Tiba Tiba kami menemukan 2 villa via Traveloka di Bintang Laut Resort yang berada di Jl Raya Carita Desa Sukanagara,Carita Pandeglang Banten.Mungkin ada keluarga yang cancel recervasinya sehingga masih tersisa stock 2 villa lagi.Alhamdulillah
Sudah pasti semua villa dan hotel habis kami lansung pesan 2 villa yang tersisa tsb karena 1 villa cuma ada 2 kamar.Sementara Keluarga cocoknya untuk 4 kamar.Setelah reservasi di Traveloka final dan saya sudah punya Voucher Hotelnya barulah saya info keluarga yang akan ikut joint.Karena kita harus mempersiapkan kebutuhan makanan,lauk dan stock cemilan kue dan lain lain.Biasanya villa menyediakan dapur saja jadi kita bisa masak di sana.
Sorenya saya memutuskan belanja di supermarket dekat toko sekalian mampir ke toko karena janjian dengan ex karyawan Chiko Kado yang lagi ngumpul dan maen ke toko.


Tiba di Toko Chiko Kado saat kami sibuk kangen kangenan dengan para mantan karyawan yang sudah pada punya baby.Di depan toko kami ada sepasang anak yatim remaja cowo keliatannya sandalnya copot alasnya karena memang sudah tua dan lusuh.Saya suruh karyawan untuk bantu lem sandal dia yang copot.Ternyata sandal dia tidak bisa diperbaiki lagi.Akhirnya saya suruh salah satu karyawan untuk beli sandal baru di Pasar Modern sambil ikut salah satu ke ps modern.Sementara yang tinggal 1 orang lagi saya coba ajak ngobrol .
Mereka disebar untuk mencari dana untuk Yayasan Pesantren Yatim Piatu di Depok.Sayang Proposal yang mereka bawa tertinggal di angkot saat sampai di Bekasi tanpa proposal mereka minta sumbangan.Beruntung masih banyak orang yang percaya dan simpati pada  mereka masih lumayan banyak menerima sumbangan dan sedekah.2 cowo remaja tanggung  ini  kembar yatim sejak umur 7 bulan ditinggal  meninggal ayahnya sementara umur 2 bulan ditinggal lari ibunya.Astagfirullah masih ada ibu yang tega ninggalin anak kembarnya.
Umur 7 bulan masuk Panti sd sekarang.Singkat cerita saya nitip ke mereka sumbangan untuk Pantinya,karena kami toko Kado maka kami siapkan masing masing 1 tas sekolah ke si kembar.Mata mereka berkaca kaca saat saya memberikan Tas sekolah ke mereka.Sambil mereka bilang.."kok Ibu tau saja tas kita sudah lama dan rusak"..
Ya Allah berlinang mata mendengar penuturan polos kedua remaja tanggung ini.
Mereka saya suruh naik Busway dan diberikan roti serta air mineral sama anak anak toko.Masih saling mendoakan sebelum pamit dan cium tangan saya serta masih saja mereka melambaikan tangannya di atas busway yang lewat persis di depan Toko kami.
Saya seperti biasa kembali ke rutinitas dan habis sholat magrib di toko  belanja ke supermarket untuk persiapan makanan,cemilan,minuman untuk di villa.
Tidak pernah terlindas di benak pikiran saya 2 yatim sengaja diutus Allah SWT  ke toko seperti malaikat yang menjadi salah satu dewa penolong kami 1 keluarga besar Hamka30 selamat dari Tsunami Banten besok malamnya...merinding.
Sambil nulis coretan ini sambil masih merinding,mata berkaca kaca dan sedikit shock atas peristiwa Maha besar di depan kami semua.
Ya Allah ,,Ya Robbi..Ya Mu'min Ya Muhaimin,Ya Syakuur.
Sabtu Tgl 22 Dec18 bertepatan dengan Hari Ibu tak lupa Ni Ed pamit ke Oma untuk ijin jalan keluarga besar ke Pantai Carita.Posisi Mama masih di Pekanbaru untuk siap siap mau pulang ke Padang dengan keluarga dr.Titi Yef .Kami sudah sepakat jalan bersama ke Carita jam 8 pagi sementara kel Nied dan kel Viona kita janjian di rest area Serang Km 69.
Karena Icon punya mobil pendek akhirnya kami bawa 2 mobil dari rumah Bekasi.Satu mobil doi dan 1 mobil Fortuner yang cukup tinggi dan lapang.Tiba tiba saja Naufal membatalkan ikut pergi dengan alasan belum tidur dan masih capek dan bilang kalau siang nanti bakal nyusul ke Carita.Ternyata dia batal nyusul.Apa yang terjadi kalau siangnya dia jalan dari Bekasi dan nyusul kami ke Carita.Ya Allah.
4 Keluarga dengan jumlah 16 orang termasuk bayi berumur 4 bulan bayinya Viona masuk dalam anggota yang joint ke Carita siang itu.
Kami bertemu di rest area Serang Km 69 dengan 2 Kel dari Tanggerang.Setelah 3 mobil sudah ngumpul dan membagikan kue' basah yang saya beli tadi pagi di pasar Family  kami melanjutkan jalan menuju Carita.Sambil melihat Waze saya info ke Hanif di mobil Om Icon untuk exit di Serang Barat saja.Mereka berdua saling konvoi .Sementara doi memutuskan kita exit Cilegon saja kebetulan Faras yang nyetir mobil kami.Sempat protes di mobil karena tidak sesuai diskusi awalnya suruh ke Serang Barat mereka 2 mobil konvoi malah kita melenceng 1 mobil ke Cilegon .Keputusan berbeda ini akhirnya mendatangkan hikmah lagi.Hanif dan Om Icon jadi tahu jalanan alternatif via  Serang menuju Carita yang bakal nantinya kita lewati di dini hari after Tsunami Banten.Masya Allah..
BINTANG LAUT RESORT
Kami sampai dalam waktu yang berbeda Om Icon Hanif dan kel Viona lebih sampai duluan dan mereka lansung Check in dan lansung masuk Villa 5 & 6 setelah saya telp ke Resort agar bisa berdampingan villanya.Kami sampai belakangan karena jalanan Jl Raya Anyer Carita sangat padat.


Kami segera mengeluarkan makanan dan nasi yang sudah matang dan hangat di rice cooker karena pasti sampainya siang dan belum sempat masak.Untung Nied (Mak Tuo) sudah siap dengan lauk matang karena kemaren beliau sudah masak juga di rumah Viona.Habis makan kami leyeh leyeh ngopi .makan kue,penganan,buah yang dibawa dari rumah.Walau kami bawa baby Viona terlihat sibaby  sangat enjoy tanpa terlihat kegelisahan sedikitpun.
Villa 5 &6 Bintang Laut Resort berada di Vila Garden View walau muka depannya masih menghadap pantai tetapi cukup jauh dari bibir pantai.Di depan Villa kami ada 2 pohon kelapa yang rindang dan berbuah.Persis di kiri Villa 6 ada tembok besar pembatas Resort dengan Pantai Matahari yang berada di sebelah kiri Resort.Didepan villa ada Mushola dan bangunan untuk penginapan security dan staf Resort.Sementara persis di depan villa kami ada dermaga untuk menambatkan Speedboat,banana boat ,kapal untuk berlayar di sekitar Laut Carita.Malah sudah ditanya tanya doi harga banana boat dan kapal untuk berlayar menuju Krakatau yang sering di pakai bule untuk travelling ke Krakatau.Saya sempat berkelakar emangnya cuma bule yang bole naik kapal ke krakatau.
Niat ini untuk besok minggu bila bencana itu tidak terjadi.Ya Allah.. 
Barangkali Villa 5 &6 ini villa terakhir yang kami pesan karena villa yang lebih bagus viewnya sudah duluan dibooking tamu lainnya.Tapi posisi inilah yang menyelamatkan keluarga besar kami dari maut Maha Dashyat Tsunami Selat sunda ini.Ya Allah...Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun 


 
Sore hari saya,Uni Ed,Cici dan Fikri masih sempat berjalan dan menikmati suasana resort sampai ke ujung pantai.Para cowo cowo masih bisa main bola,berenang dan menikmati goreng tempe mendoan dan tahu panas panas di sore hari.Saya dan Cici sudah mempersiapkan Pecal dengan merebus sayur sayur dan bumbu Pecal siap pakai.Siap untuk disantap habis magrib nanti.
Para bocah sangat enjoy dan gembira dengan suasana villa dan indahnya cuaca sore itu.Begitu bahagianya mereka berkumpul saat long wikend dan liburan membuat semua happy apalagi ini acara mendadak dan tanpa planning sebelumnya.
Inilah suasana kami di Bintang Laut 5 jam sebelum Tsunami menerjang Banten dan Lampung dengan Maha Dahsyatnya.Semua happy,bahagia dan tidak ada kondisi yang membahayakan.Tetapi ada yang sedikit aneh saat Syifa putri pertamanya Om Icon mendengar beberapa kali suara goncangan jendela villa dengan getarannya.Tetapi dijawab sama Ryan Suami Viona kalau itu biasa terjadi di tepi pantai.Entah inikah isyarat kecil yang kami tidak paham.
Kembali kami melupakan kejadian kecil tadi .
Sore diputuskan para cowo beli Ikan di muara Carita untuk persiapan barbeque malam hari.Kami juga nitip Duren karena jalanan Serang Cinangka banyak sekali durian menurut Hanif.Tapi akhirnya doi hanya beli Ikan,Cumi dan udang dan petai. serta bumbu bumbu untuk Ikan bakar.Sementara saya bawa Jagung mentah dari rumah.Habis sholat magrib kita siap siap untuk Barbeque yang dibantu oleh orang Resort.Bocah bocah masih sempat main petasan dan kembang api.Saya entah kenapa di malam sebelum barbeque mengitari lapangan bola di dekat dermaga sambil jalan seorang diri.Pantai terdengar sunyi senyap.Ombak kecil malah nyaris hilang suaranya..Inilah pertanda yang orang awam tidak sadar bakal bencana besar akan datang menghampiri kami..merindiiing....
Habis barbeque jam 21.30an kami para emak emak siap merapikan sisa peralatan barbequa dan sisa ikan untuk kita goreng atau bakar lagi besok paginya.
Para cowo cowo masih berada di teras villa yang menghadap pantai.Tiba tiba doi teriak keras  ada air pasang secepatnya naik ke arah villa.Belakangan kami tahu Doi dan Om Icon melihat tingginya gelombang yang menerjang Tiang,pohon kelapa ,dermaga dan menuju lapangan bola baru sampai ke depan villa kami.Mak Tuo Ed yang sudah terbiasa dengan kondisi Gempa Tsunami di Padang bilang ini gelombang pasang yang naik saat bulan purnama.Secepatnya kami bergegas berlari ke pintu belakang ke arah jalan raya.Saya masih sempat mengendong Fikri dan memberikan ke Cici yang kebingungan dan secepatnya sadar saya mencari HP dan tas kecil ,sandal untuk lansung semua lari ke jalan raya.
Tidak ada gempa ,tidak ada bunyi guruh besar sebelum kejadian itu.Hanif ternyata lari ke kiri villa saking shock dan ngawurnya untung terlihat Faras sambil teriak Faras memanggil Hanif untuk lari ke jalanan raya.Entah apa jadinya bila Hanif berlari tanpa arah dan terpisah dari keluarga besar kami.
Saat itu 1 motor masuk Villa dan teriak lariii ..larii..ada gelombang Pasang...lari,,lariii..pekik bapak itu.
Security teriak kembali  agar kami mengambil mobil dari villa dan mengeluarkan dari villa.Akhirnya secepatnya  doi dan 2 cowo kembali ke villa ambil mobil dan cari kunci mobil yang tersimpan di villa 6 terkunci karena kita semua kumpul di villa 5.
Secepat kilat kami sudah kumpul persis di depan villa ada SPBU besar .Semua bocah bocah stres dan menangis di mobil karena ada yang baru dari Toilet,tidak pakai sandal dll.
Sementara di SPBU doi melihat 2 orang bapak bapak dengan santainya masih mencuci motor seperti tidak ada kejadian sama sekali.Beberapa warga bilang  itu gelombang pasang yang biasa terjadi saat bulan purnama.Sepertinya kejadian yang lumrah ,mereka temui saat bulan purnama.
Tetapi mereka menyarankan kami evakuasi ke arah perbukitan disana banyak rumah warga karena kami bawa bayi dan balita.
Untung kami disuruh ambil mobil dan dengan 3 mobil kita evakuasi ke arah kampung perbukitan ke atas sekitar 4-5  km dari bibir pantai.
Di kampung ini sudah begitu penuh dana ramai oleh mobil dan orang orang kampung yang evakuasi .Sinyal  HP on off  karena semua gardu listrik dimatikan tetapi kami masih bisa mendengar radio mobil ,dan masih bisa telpon Naufal dan masih bisa SMS walau internet gak bisa.Untung kami berhenti di depan Mesjid dimana para Bapak Bapak baru saja pulang sholat Isya dan masih banyak yang pakai sarung.Terdengar salah satu  warga anak muda meneriakkan azan tanda sesuatu kondisi gawat darurat sedang terjadi.Wajah wajah penduduk dan para tamu hotel menampakan wajah tegang dan pucat.
Malah ibu ibu warga mempersilahkan kami istirahat di rumah mereka.Tapi karena kami bawa bayi yang butuh lampu dan AC akhirnya mobil yang berisi bayi kami nyalakan mesin dan ACnya agar dia nyaman.
Simpang siur berita dari orang kampung membuat kami jadi bingung dan ragu.Tetapi kita harus balik ke Villa Bintang Laut Resort  karena peralatan bayi,susu balita dan barang" berharga masih di villa.Sempat telp ke Villa security mengijinkan kami kembali jam 12.00 malam nanti  di saat kondisi sudah reda dan pasang surut.
Di saat panik ,bingung,shock ini kita butuh 1 komando dan tidak boleh berbeda pendapat.Akhirnya doi jadi komando untuk memutuskan semua mobil balik ke bawah.2 Mobil tunggu di SPBU untuk isi BBM full tank dan 1 Fortuner mobil tinggi kembali ke villa dengan 4 cowo ( Om Icon,Hanif,Faras,Harland) beserta saya sebagai ibu yang paham barang" berharga yang harus diambil.Kami secepatnya parkir di belakang villa mobil persis berada di belakang dapur villa 5 untuk secepatnya mengambil peralatan baby dan semua barang" yang masih bisa kita bawa.Untung genset mereka masih nyala belum mati lampu.Saya benar benar tidak berani lewat depan villa tapi hanya berani lewat dapur dan secepatnya mengumpulkan semua barang" kami.Kami masuk villa seperti dikejar hantu dengan wajah pucat,ngos ngosan dan ketakutan luar biasa.Untungnya security Villa mendampingi kami dengan wajah tenang dan sempat bilang maaf atas ketidaknyamanan ini dan hati hati ya bu.Mereka luar biasa kooperatif sekali dalam menghadapi situasi gawat darurat ini.Salut buat Team Security dan Management Bintang Laut Resort.
Saya secepatnya check out di recepsionis dan management memutuskan kami hanya pay 50% saja.Saya tidak berpikir apapun yang penting kami exit Villa dan segera pulang ke rumah.Masih sempat saya beli air mineral  10 botol di recepsionist untuk persiapan kami di mobil.Air Mineral ini yang menolong kami dari shock dan tidak adanya stock makanan di mobil.
Kami kembali ke SPBU untuk bergabung dengan 2 mobil keluarga akhirnya kita 3 mobil stay di SPBU.Tiba tiba doi ditawari 2 orang preman berambut gondrong untuk menyusuri jalan alternatif ke arah perbukitan  Jl Palka menuju Cinangka nanti akan ketemu dengan Pesantren Nurul Fikri Boarding School.Mendengar Nurul Fikri wajah cerah kami muncul karena Pesantren Modern itu sangat familiar dengan kami saat Abang Naufal dan sahabatnya Farhan,Kiki pernah test masuk SMP Boarding di sana.Akhirnya doi memutuskan menerima tawaran mereka walaupun kita was was melihat tampang preman ke-2 orang kampung sana itu.Perjalanan dengan 3 mobil dituntun 2 preman kampung pakai motor bodong menuju perbukitan terjal,bebatuan dan jalan sempit dikanan jurang dikiri bukit terjal Gelap gulita tanpa lampu jalan.Ditengah jalan kami diikuti oleh 4 mobil lagi yang merasa nyaman follower kami menuju ke atas bukit.Jam menunjukan jam 2.30an dini hari ditengah jalan 2 preman itu berhenti dan mengetuk pintu jendela mobil doi.Karena mobil doi paling depan dari 7 mobil iring iringan .Mereka bilang sampai di sini saja menuntun kami karena hujan deras mulai membasahi kampung.Mereka bilang bapak lurus saja jalan ini jangan belok belok sampai bapak menemukan tulisan arah Pesantren Nurul Fikri baru belok kiri ikuti saja nanti sudah sampai jalan raya biasa menuju Serang.
Mereka dari awal tidak ada niat minta jasa bayar atau bla bla ke kami.Seperti yang selalu kami temukan bila kita melewati jalan alternatif ke Puncak atau Sukabumi.
Spontan saja doi mengeluarkan tips untuk jasa mereka.Mereka sampai cium tangan doi.Doi kaget dengan perlakuan mereka itu.Ya Allah 2 preman kampung bagai malaikat menuntun kami di hutan rimba belantara  daerah asing yang kami tidak tahu bakal kemana dan tidak ada sinyal apalagi telp on off.Jalanan masih 1/2 perjalanan .Sementara Abang Naufal masih setiap saat monitor perjalanan kami di hutan tsb.

Hujan lebat,jalannya berbukit bebatuan ,sempit  membuat beberapa kali mobil kami slip termasuk mobil Ryan sementara Mobil fortuner di barisan ke-3 melintas dengan gagahnya.Deg degan pakai mobil dengan gardan yang rendah tetapi jalan ini harus kita lewati karena kita membawa bayi dan balita yang sudah shock di mobil.
Kami melihat arah plang tanda jalan menuju Nurul Fikri.Alhamdullilah kami sudah menemukan jalan yang familiar.Akhirnya kita keluar dari hutan belantara.Semua minta berhenti di mesjid untuk ke toilet dan cuci muka.Kami berhenti di mesjid kampung tepi jalan.Saat dini hari itu kita ke toilet dan melihat seorang bapak tua penjaga mesjid sedang menyapu dan mengepel  lantai menuju Toilet.Tak lupa saat pulang saya selipkan ke beliau.Beliau agak kaget melihat perlakuan saya di dini hari menjelang subuh.
Kami secepatnya masuk toll Serang dan istirahat di rest Area Serang Barat sambil menurunkan nafas,menghilangkan shock ,ngopi dan makan Mie rebus untuk mengumpulkan tenaga dan nafas .Di sana kami ketemu mobil mobil dengan penumpang masih berpakaian santai,dasteran,celana pendek yang selamat melarikan diri dari terjangan Tsunami setelah paginya kami tahu itu tsunami bukan gelombang pasang yang diinformasikan resmi oleh BMKG.
Setelah sholat subuh karena bunyi azan subuh di rest area memutuskan kami subuh di Mesjid dulu untuk memutuskan lanjut pulang lansung ke Bekasi ke rumah.
Alhamdullilah sampai di Harapan Indah Bekasi Jam 6.30 pagi dengan selamat tidak kurang satu apapun.Anak anak balita dan bayi sudah pulih dari shocknya.Kami segera nyalakan tivi.
INNALILLAHI WAINNA ILAHI ROJIUN 
Ternyata itu Tsunami Selat Sunda dengan terjadinya erupsi anak Krakatau yang meluluh lantahkan Banten,Tj Lesung khususnya dan Lampung.





Alhamdulillah kami diberi perlindungan Allah SWT al:
1. Batal dan salah Order tgl Tanjung Lesung Villa yang menjadi titik terparah Tsunami Banten.
2.Pilihan terakhir Villa 5 &6 Bintang Laut Resort yang berada di posisi pojok resort  dimana di depannya dihalangi Musholla dan Rumah petugas villa,dermaga yang berisi speedboat yang membuat hempasan dan gulungan ombang besar setinggi 4-5 meter terhempas di depan dan menabrak tiang listrik dan pohon kelapa di depan villa kami.
3.Memutuskan lansung pulang ke rumah di Bekasi sehingga pagi harinya anggota keluarga tidak sempat menyaksikan gelimpangan mayat,mobil dan bangunan yang hancur di tepi pantai Carita.
4.Diberi bantuan sukarela 2 preman kampung rambut gondrong berhati malaikat untuk menunjukan jalan alternatif menuju Pesantren Nurul Fikri dan masuk toll Serang Barat yang kemaren siang sempat dilalui Hanif.
5.Bantuan beberapa kali warga kampung selama mobil kami slip di perjalanan terjal dan penuh bebatuan.
Kami tidak putus putusnya mengucapkan Alhamdulillah dan sujud syukur kepada Allah SWT terhindar dari malapetaka,Bencana Maha Dahsyat Tsunami Selat Sunda yang meluluhlantahkan Banten dan Lampung.Saat kami menulis tulisan ini mata masih berkaca kaca dan masih terbayang kejadian demi kejadian di depan mata.Update Tsunami Selat Sunda dari Inews 430 meninggal,1.495 luka dan 159 hilang.Entah puluhan resort,Hotel ,Villa ,Rumah Penduduk di sepanjang Banten yang habis ditelan Tsunami.Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun.
Siang tgl 24 Dec kami masih sempat telp ke Bintang Laut menurut securitynya Villa mereka rusak 2 villa yang sea view di pojok kanan dan musholla serta rumah petugas.Selebihnya aman dan tidak rusak.Masya Allah.Sementara kiri dan kanannya Villa Villa tetangga mereka sudah luluh lantah apalagi Villa Stefanie yang hanya berjarak 2 km saja dari Bintang Laut Resort.Ya Allah.rezeki dan perlindungan  apakah yang membuat resort mereka dipelihara Allah dari bencana yang Maha Dahsyat tsb.Hanya Allah dan ownernya lah yang tahu.


Ya Allah Lindungi kami dan keluarga besar Hamka30 dari bencana Maha Dahsyat ,.Ya Allah Ya Robbi,
Angkat dari kami penyimpangan ,malapetaka,zina,riba,gempa bumi,bencana,dan segala cobaan yang buruk,baik yang nyata maupun yang tersembunyi,dari negeri kami ini khususnya,dan dari semua negeri kaum muslimin.Dengan Rahmat-Mu,Duhai yang Maha Pernyayang dan Maha Penyasih.

بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ


Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa la fis samaa’i wahuwas sami’ul alim.

“Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.”

PRAY for  BANTEN-LAMPUNG.

😭😭😭Meciko  🙏🙏





6 komentar:

  1. Allah sungguh dahsyat!!! . Trima kasih telah berbagi segala kebaikan dan contoh yang harus kita teladani, dengan pengalaman ibu yg luar biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah..Bu Jean..Hanya Tuhanlah yang menolong kami dari segala pelindung dan terhindarnya dari Maha Bencana yang super dahsyat kemaren.Tks say sudah mampir ke blog...

      Hapus
  2. Masyaallah saya bacanya merinding, dan berkaca-kaca juga. Tahun lalu sebelum tahun nya bencana, kami menginap di hotel situ juga, jadi ingat sekali gimana keadaan disana dan perjalanan menuju kesana yg melewati sepanjang pantai, masih teringat benar benar. waktu tahun bencana ada rencana sedikit untuk kesana, tetapi Allah memberikan rencana lain uang nya di pakai untuk bangun rumah jadi tidak kesana, ya walaupun hanya rencana seidkit persen, masyaallah. ternyata itu adalah rencana allah untuk menyelamatkan kita sekeluarga dari bahaya, dan ternyata ada bencana terjadi disana:'''')

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah berarti Allah sudah punya rencana dibalik semuanya..Semua disyukuri saja apa yang diberikan Allah.SWT.Tks ya sudah mampir ke blog saya.

    BalasHapus
  4. Subhanallah.. Berkaca-kaca saya bacanya merinding jg.. Terima kasih bu atas ceritanya.. Untuk pengalaman kita jg agar lebih berhati2 dan jgn panik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget harus banyak doa dan jangan panik aja...

      Hapus