Halaman

Sabtu, 23 Maret 2019

HARAU DREAM PARK...NUANSA EROPA,KEKINIAN DAN INSTAGRAMABLE di KAMPUNG SAROSAH

Setelah Travelling kami ke Sumatera Utara selamam 1 pekan.Saya dan doi melanjutkan perjalanan pulang kampung ke Padang dan Harau karena ada syukuran di kampung.
Kampung doi di Harau persisnya di Desa Tarantang berada di dalam area Lembah Harau .
Kampung Harau dengan pesona Lembahnya yang sangat indah dan mempesona.Beberapa tulisan saya tentang Lembah Harau sudah pernah saya tulis di blog ini seperti
 https://meciko.blogspot.com/2012/04/padi-nenek-menguning-di-lembah-harau.html


https://meciko.blogspot.com/2015/03/30-tahun-ikasmantri-85dalam-rindu_7.html 
Saat acara 30 th Ikasmantri85 yang diadakan di Echo Homestay juga pernah dibahas serta acara reunian sahabat sahabat JHHP ke Sumatera Barat juga main ke Lembah Harau.
Pesona Lembah Harau memang tidak habis habisnya untuk dijadikan bahan tulisan.Apalagi di Lembah Harau makin menggeliat dengan pembangunan dimana mana.Dari pembangunan Boarding School,home stay yang mulai satu per satu dibangun .Serta Sarasah Bunta sudah disulap menjadi destinasi dulu dengan kampung ala Korea sekarang menjelma menjadi "Kampung Sarosah" dengan Nuansa Eropanya..
Penasaran bukan...
Bahkan jalanan di Harau sudah mulai diperbaiki dengan pembangunan jalan yang makin lebar dan mulus.Bukan saja Jalan utama dari Pasar Sarilamak menuju Lembah Harau kearah Akar Berayun atau ke Sarah Bunta yang sekarang lebih dikenal dengan Kampung Sarosah tetapi jalanan menuju Bukit ke arah dalam melingkar dan mengelilingu Bukit Lembah Harau.
Pulang kemaren saya bisa membuktikan pembangunan jalan mulus sudah dapat dinikmati di atas bukit.
Semakin menambah indah dan rapinya jalanan ke Lembah Harau membuat semakin banyak wisatawan mendatangi Lembah Harau.Terbukti sekarang Lembah Harau menjadi salah satu destinasi unggulan di Kab 50 Kota termasuk Kelok 9 yang makin membuat cantiknya kampung doi.
Nach supaya makin mengenali Lembah Harau mari disimak sejarah dan asal asul Lembah Harau ini ya..Cekidot.
Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat kota Payakumbuh di kabupaten Limapuluh Koto, propinsi Sumatera Barat. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter. Lembah Harau .dilingkungi batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m. Dari mulai saat memasuki
Lembah Harau , kita akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan . Sangatlah cocok kalau sebagian pemanjat yang telah mengunjungi tempat ini memberi julukan Yosemite nya Indonesia. Tempat ini sudah lama menarik perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926. Menyaksikan hamparan sawah yang indah, itu hal yang sudah biasa. Namun, jika hamparan sawah itu diapit oleh tebing tebing tegak lurus menjulang setinggi sekitar 150 meter hingga 200 meter, orang pasti akan berdecak kagum. Pemandangan itu bisa dilihat di Lembah Harau, Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana ada cagar alam dan suaka margasatwa. Lembah Harau seluas 270,5 hektar. Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993. Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau ter terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli Sumatera. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan yang acap terlihat di kawasan ini.
Kawasan Obyek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan : Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang . Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asri juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo). Disini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay yang bisa dimanfaatkan wisatawan yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya. Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Sarasah Bunta dimana sarasah ini mempunyai air terjunnya yang berunta-unta indah seperti bidadari yang sedang mandi apabila terpancar sinar matahari siang sehingga dinamakan “Sarasah Bunta”. Sarasah Murai , pada sarasah ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan “Sarasah Murai “. Pada Sarasah Aie Angek belum banyak dikunjungi wisatawan, airnya agak panas berada arah keutara dari “Sarasah Murai”.Pada Resort Rimbo Piobang sampai akhir tahun 2009 belum berkembang karena direncanakan untuk Taman Safari.Menurut cerita Lembah Harau ini terbentuk akibat adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-tanda atau untuk melihat dimana lokasi patahannya adalah dengan adanya air terjun. Ini artinya dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun, sehingga membentuk air terjun. Secara geologi, batuan yang ada disitu berumur cukup tua, kira-kira 30-40 juta tahun. Batuan seumur ini yang sangat halus berupa serpih yang merupakan batuan yang banyak mengandung organic carbon Untuk kawasan Sarasah Bunta yang terletak di sebelah timur Aka Barayun, memiliki empat air terjun (sarasah)
1. Sarasah Aie Luluih, 
2. Sarasah Bunta,
3. Sarasah Murai 
4. Sarasah Aie Angek.  
Kawasan timur dari aka Barayun ini menjadi Kawasan yang sangat gencar gencar pembangunannya Sarasah Bunta yang dikenal juga dengan nama KAMPUNG SAROSAH.
Bukan saja pembangunan Pondok Pesantren Insan Cendikia Boarding School yang bertujuan membuat anak bangsa cerdas sampai ke pelosok dusun ilmu akan dikejar.Tetapi pembangunan destinasi wisata yang dibuat dengan nuansa Eropa.Beragam Landmark terkenal di Eropa sedang dilakukan pembangunannya disini.Awalnya beberapa bangunan  rumah bagonjong sebagai villa dibangun di daerah ini yang kemudian menjadi hits sebatang pohon(pohon jomblo) menjadi latar belakang foto ala Korea.
foto oleh @fetricia
Walaupun saya dan keluarga setiap masuk di pintu gerbang Harau tidak pernah bayar karena pasti kenal semua dengan orang orang yang berada dipintu masuk ke Lembah Harau.Tetapi memasuki Kampung Eropa yang berada di Sarah Bunta kami harus membayar Rp 15.000 per orang.
Saat saya ke sini doi dan Uda Karib tidak ikut masuk tetapi saya dan Uni Ed yang ngotot masuk ke areal destinasi baru ini.Pasti karena ngejar content Blog.Masak Destinasi Originalnya dikejar di seluruh dunia malah landmark ala ala KWnya di kampuang mertua gak ditengok..terlaluuuu...upppst
Bukan karena apa apa.Kita sudah berada di kampung doi dan sudah dibangun wisata kekinian dengan beragam Landmark terkenal di Eropa seperti Menara Eiffel, Kincir Angin ala Holland,Stonehenge UK, Big ben London,I am Amsterdam (belum finish),rumah colourfull ala Eropa,Taman Tulip Lisse Holland, Arc de Triomphe Paris,Colloseum.
wah banyak lagi.
Perasaan bercampur aduk saat melihat pembangunan wahana ini.Gembira karena Lembah Harau makin cantik dengan tambahan destinasi ala ala Eropah.Sedihnya kenapa harus landmark Eropah yang dibangun.Kenapa tidak destinasi Minangkabau digabung menjadi satu dengan mengangkat pakaian adat Minang"Baju Kuruang dan suntiang Minang" bukan Hanbook ala Korea atau nanti malah Baju Nelayan Holland yang akan muncul.ulalala..hikss
Kapan ya kita mengangkat budaya Minang dan cinta akan Budaya sendiri .Padahal dengan udara sejuk diketinggian lembah Harau ditanam kebun Bunga malah makin membuat indah Lembah Harau dengan pesona Tebingnya yang memukau.
Jangan menjadi plagiat seperti wisata lainnya.Tapi ya sudahlah mungkin ini yang akan mendatangkan rezeki bagi penanam Modal di Harau..entahlah..Semoga saja suatu hari bisa membangun Kampung aala Minangkabau yang kental nuansa Minangnya dengan pakaian adat berbagai daerah Minangkabau.
Berada di antara Tebing tebing Indah menjulang tinggi dengan landmark Eropa ini mungkin akan menjadi hits dan instagramable bagi wisatawan yang senang foto selfie.Mungkin ini target utama yang akan dikejar investor.

 Bagi saya yang sudah lansung keliling ke beberapa Landmark Eropa yang dibangun di Kampung Sarosah memang terlihat sangat berbeda jauh dengan aslinya.Tetapi ala ala seperti ini mungkin mengobati rasa rindu wisatawan yang belum bisa mencapai destinasi Eropa lansung.Terasa sedikit dipaksakan bila dibandingkan dengan destinasi yang juga hits di Bogor" DeVoyage".
Nach ini lebih terlihat cukup mirip dan lebih terasa nuansa eropanya.Saya pernah kupas disini:Beberapa
  https://meciko.blogspot.com/2018/04/devoyagekonsep-holiday-selfie-and.html
 
Beberapa landmark malah hanya dibuatkan poster raksasa saja untuk berfoto seperti Kebun Tulip Lisse Holland,Ar de Triomphe dan Colloseum.Padahal secara area cukup luas lho bahkan bisa dibuat seperti Devoyage di Bogor.Karena Kampung Sarosah juga dialiri sungai yang membuat destinasi ini juga menjadi sejuk ditambah perahu perahu seperti kanal di Belanda.Nach aliran sungai kecil ini sudah diisi dengan sampan sampan kecil .Alhamdulillah.
Walau secara original sangat jauh daripada landmark asli dunia tetapi menjadi destinasi pilihan yang kekinian dan instagramable dengan nuansa Eropa berada di nun lembah Harau yang dikelilingi Tebing tebing menjulang ke langit.
Nach kalo berada di Ranah Minang dan di Kabupaten 50 Kota jangan lupa ke Lembah Harau dan khususnya Kampung Sarosah yang kini sudah menjelma menjadi Kampung Eropa...ala ala bule gituhh.upppst
Semoga kampung kami oh ya kampung doi makin terkenal dan selalu menjadi destinasi  incaran para wisatawan.
Semoga...
Salam,












Minantu Rang Harau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar