Halaman

Senin, 11 November 2019

MENGEJAR BEKANTAN DI HUTAN MANGROVE GRAHA INDAH BALIKPAPAN

Kami diberi kesempatan untuk wisata ke suatu tempat yang sangat populer di Balikpapan.Saat kami menginap di Aston yang berada di Jl Sudirman Klandasan hanya berjarak 14 km menuju Batu Ampar.Jarak 14 km di Balikpapan hanya ditempuh sekitar 30 menit saja.Jalanan yang agak ramai sedikit.Tidak bakal ada macet macetnya.Itu enaknya lalu lintas di Borneo.
Kami memasuki kawasan Hutan lindung yang sangat hijau dan bekas hujan tadi pagi membuat kawasan ini menjadi sangat sejuk.
Kami mengunjung sebuah Hutan Mangrove yang berada di Kawasan Wisata Graha indah Balikpapan persisnya Gang Mangrove VI RT 014 Kelurahan Batu Ampar ,Kecamatan Balikpapan Barat .Kota Balikpapan Kaltim.
Informasi awal yang kami dapat dari Driver yang membawa kami di Balikpapan kita harus booking dan janjian dulu di pengurus Hutan Mangrove untuk kedatangan kita hari dan jam berapa disana.Apalagi kita harus order Perahu Klotok untuk mengelilingi Hutan Mangrove selama 1jam.Setelah booking waktu dengan pengurus Hutan Mangrove akhirnya kami mendatangi kawasan ini.
Setelah parkir persis di depan gerbang Graha Indah Balikpapan dengan cat warna hijau kami sudah memasuki kawasan Hutan mangrove.Udara segar dengan jutaan Oksigen gratis mulai bisa kami hirup sepuasnya.Kami melihat banyak tulisan tulisan yang menyambut kedatangan kami.Sapta Pesona salah satunya dengan tulisan : AMAN,TERTIB,BERSIH,SEJUK,INDAH ,RAMAH,KENANGAN .
Ternyata  arti Sapta Pesona ini mulai kami rasakan saat persiapan mau menaiki Perahu Klotok yang akan membawa kami menyusuri Sungai Somber selama 1 jam perjalanan pp.Suasana yang Aman ,Tertib ,Bersih dari sampah,Sejuk pastinya.,Indah dengan pemandangan Hutan yang sangat indah,Ramah Lingkungan dan meninggalkan Kenangan buat kami yang sudah datang ke sini.
Sambil ngobrol dan ke toilet dulu untuk persiapan mau naik Perahu Klotok kami membaca tulisan tulisan yang membuat spirit dan perhatian pengunjung al: "Di Era Modern ini jangan berpikir untuk menghilangkan Hutan.tetapi  bagaimana kita berfikir untuk mengairi tanah yang tandus" 
Bahkan saat kami mau naik Perahu di atas jembatan kayu terpampang Tulisan Inspiratif 
" Jika menginginkan Jembatan yang panjang maka mulailah dengan membangun ,tidak cukup dengan saran"
"SAVE BEKANTAN"
"Kalau menginginkan Pohon yang besar maka tanamlah dari sekarang"
Dan banyak lagi.
Ternyata dibalik tulisan tulisan Inspiratif yang terpampang di setiap sudut Pintu Masuk  Hutan Mangrove ini ada seseorang Tokoh Pahlawan Kalpataru Lingkungan.Nach Sosok ini akan kita bahas setelah kita kembali dari keliling Hutan Mangrove ya.Sabar ya.
Hutan Mangrove yang biasa dikenal dengan Hutan Bakau atau lebih familiar lagi Hutan Payau merupakan hutan yang dipenuhi tumbuhan yang hidup dalam genangan air antara air laut dan air tawar(sungai,payau ) dll.Biasanya Hutan ini berada di muara sungai atau pesisir pantai atau juga dilahan rawa gambut.
Ternyata Hutan Bakau ini banyak sekali manfaatnya sebagai ekosistim yang sangat produktif bukan saja sebagai penghasil Oksigen bersih dari jutaan bakau bakau yang tumbuh disana tetapi juga dihuni oleh habitat penting spesies seperti Ikan,Udang Biota air lainnya ,siput,hewan kecil,serangga, kera dan bekantan dan juga harimau .Bahkan jenis burung burung juga hinggap dan hidup di pohon pohon Bakau.
Ternyata di Indonesia Bakau mempunyai spesies 202 Mangrove dan 40 spesies merupakan Mangrove sejati.

 Kami menggunakan 1 perahu Klotok yang hanya berisi kita 5 orang saja yang maksimal bisa diisi 10 orang.Harga sewa perahu itu untuk mengelilingi Hutan Bakau selama 1 jam pp hanya Rp 300 rb cukup murah ya.Kami dibekali pelampung berwarna standard Orange untuk memenuhi syarat Safety saat berada di kawasan sungai atau laut untuk menjaga keamanan saat diperjalanan.
Berhubung habis hujan jadi udara sangat sejuk dan bau pepohonan dan hutan sangat terasa.Yang paling membuat kami surprise menghirup berjuta juta Oksigen gratis dari Allah SWT .Alhamdulillah.Nikmat manakah lagi yang kamu dustakan.
Begitu senangnya Putra Cece Sherena sampai sangat antusias menikmati perjalanan kami .Menurut informasi semakin sore semakin banyak Bekantan yang berkeliaran mencari makan.Bekantan merupakan jenis monyet berhidung panjang yang mempunyai rambut coklat kemerahan.Bekantan merupakan hewan Endemik Pulau Kalimantan yang hidup di Hutan Bakau,Rawa dan Hutan Pantai.
Bekantan dengan nama Latin Nasalis Larvatus  lebih dikenal juga dengan Monyet Belanda saking bulenya hihi.
Kami penasaran dengan Bekantan ini yang pasti tidak kita temukan di luar Pulau Kalimantan. Hewan ini ternyata pemalu bila ketemu manusia.Maka butuh kesabaran saat melewati hutan bakau yang dihuni Bekantan.Setelah Perahu Klotok kami menepi ke rerimbunan bakau terlihat dari kejauhan bekantan melompat dari satu pohon Bakau ke pohon berikutnya.Ada juga yang duduk santai sambil mencari mangsa untuk dimakan.
Alhamdullilah kami bisa melihat 3-4 ekor bekantan Monyet berhidung panjang yang mirip Bule ini akhirnya kita temukan .Yeaayyy senangnya.Salah satu yang mengingatkan Jakarta dimana  Bekantan merupakan maskot dari Wahana Hiburan Dunia Fantasi lho Nach..pasti semua ingat khan..
Bekantan merupakan Hewan yang dilindungi dan ternyata sekarang semakin punah dan hanya tertinggal 400 ekor.
Akhirnya keinginan kami terkabul bisa melihat Bekantan dari dekat walau saat kami mendekat mereka melompat menjauh saking pemalunya.
Perjalanan hampir 1 jam kami nikmati dengan sangat senang dan antusias.Kami juga melewati kapal kapal perairan yang sedang berlabuh.
Kami kembali ke pangkalan awal saat perahu klotok bersandar.Kami merapat di dermaga sederhana Hutan mangrove Graha Indah.Setelah turun kami kemudian cuci tangan dan ke toilet sambil duduk santai order segelas kopi Hitam.
Saat kami menunggu secangkir kopi datang kita ditemani seorang bapak sebaruh baya yang bercerita banyak tentang Hutan Mangrove ini yang sudah ada sejak tahun 2001.Ternyata kami baru tahu bapak ini seorang Pahlawan Kalpataru Lingkungan yang beliau terima thn  2017 dari Presiden Joko Widodo dialah AGUS BEI. Bapak separuh baya ini ternyata sejak remaja sudah dengan kesadaran sendiri mulai menanam mangrove dari umur 18 th sehingga sampai sekarang sudah dikelola seluas 150 Ha.Wow luas amat ya.Akibat telaten dan sabarnya Pak Agus dengan menanam hampir 40 spesies Bakau disini sekarang menjadikan salah satu Ikon wisata di Kota Balikpapan.Semangat dan kegigihannya membuat Pemerintah memberikan perhargaan Kalpataru buat beliau.
Sekarang beliau masih tetap menanam bibit mangrove untuk ditanam dan dikembangkan.Terlihat pembangunan musholla berada di samping kanan gerbang Hutan Mangrove..
Seperti Tulisan beliau satu lagi di depan Gerbang masuk Graha Indah yaitu:
" Aku tanam bukan untuk aku,
                    tapi
Aku tanam buat masa depanmu".
Beliau juga suka memberikan penyuluhan ke Hutan Bakau di seluruh Indonesia.Masya  Allah.Salah satunya ke Hutan Bakau yang berada di pantai Indah Kapuk.

 Setelah lepas dahaga dan rasa kantuk hilang menikmati segelas kopi dengan mendengar cerita semangat seorang Pahlawan Kalpataru.Bahagianya kami bisa lansung bertemu dengan penggagas Hutan Mangrove Graha Indah Balikpapan.
Sampai saat kami pamit dan mau menuju mobil ternyata putranya ce Sherena hilang ternyata dia kumpul dengan bocah bocah kampung Hutan mangrove.Terlihat wajah gembira dan senangnya berkumpul sesama usianya.Kami meninggalkan Hutan Mangrove dengan segar karena kita habis menghirup dalam dalam udara segar penuh dengan jutaan Oksigen di Hutan mangrove.



Meciko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar