Halaman

Jumat, 29 Juli 2022

JEJAK LANGKAH TERAKHIR AMAI KECE DI KILOMETER NOL KOTA MEDAN EDISI 7

Edisi terakhir  kami tersisa jalan pagi di Segitiga Emasnya Kota Medan dan sambil kuliner dan mencari oleh oleh untuk dibawa pulang buat keluarga.

Hari ini kami rencana check out jam 9 pagi setelah breakfast terakhir di Benteng Restaurant  Hotel Santika Dyandra .Saya sekamar  di R 722dengan Amai Triza  yang sudah siap untuk Breakfast duluan jam 7-8.00 pagi.Kami duluan turun dengan santai  menikmati jejeran kuliner  makanan di Restonya Dyandra.Hari ini kita rencana menggunakan DC warna Ungu sebelum kita pulang menuju Jakarta.

Mobil sewaan kita terakhir semalam sudah selesai orderannya   sehingga pagi ini kita menggunakan mobil dan sopir Jida untuk keliling Kota Medan dan lanjut ke Kualanamu Airport.Ternyata informasinya Sopir nya sakit sehingga Jida Witri harus menyetir sendiri mobilnya untuk jemput kami.Kapan lagi kita disopirin Ibuk Jenderal ya khan...hihi
Kesepakatan kita Check Out dulu dan menaruh koper koper di Hotel dulu untuk diambil anggota Jida nanti siang.

Setelah Koper kita taruh untuk nantinya diambil jadi saat jalan keliling Kota Medan kita santai saja.Kami memasuki Parkiran Grand City Hall Hotel yang berada di Titik Nol Km Kota Medan.Kebetulan ada 2 mobil dengan Mobilnya Opung Taruli untuk berkeliling sambil kuliner dan beli oleh oleh.

GRAND CITY HALL HOTEL & CONVENTION MEDAN


Setelah parkir di parkiran depan Grand City Hall kita kemudian keluar ke pertigaan lampu merah.Posisi inilah menjadikan Titik Nol Km Kota Medan.Ternyata Grand City Hall dulunya sebagai Balaikota Medan.

Gedung Balai Kota Medan itu merupakan gedung yang bersejarah di Kota Medan dengan bangunan bergaya kolonial pada zamannya tempatnya berkumpulnya pemerintahan dan pejabat tinggi Belanda.Ternyata saat ini Gedung Balai Kota ini sudah dikelola oleh Grand City Hotel setelah menang tender sebagai investor oleh Pemerintah Kota Medan.Berada di Jl Balai Kota no 1 persis berada berseberangan dengan Lapangan Merdeka Walks



BALAI KOTA MEDAN
Berada di Jl Balai Kota no 1 persis berada berseberangan dengan Merdeka Walks.Meskipun saat ini sudah menjadi bagian dari Grand City Hall Hotel tetapi bangunan bergaya kolonial dengan warna putih masih dipertahankan .Balai kota mulai dibangun th 1906 oleh Kantor Konsultan Arsitektur Hulswit & Fermont,Weltevreden yang bekerjasama dengan Konsultan Ed Cuypers Amsterdam.Bangunan tsb kemudian sejak  Juni 2020 menjadi bagian dari Grand City Hotel dan menjadi restoran yang dikenal dengan DHeritage@Balaikota. Sayang kami tidak sempat masuk dan menikmati interior D Heritagenya.

BANK INDONESIA
Nach disamping kanan bersebelahan dengan Grand City terdapat bangunan Bank Indonesia dengan tampak depan juga bergaya Kolonial.Kantor Bank Indonesia Medan merupakan kantor cabang dari  De Javasche Bank yang ke 11 yang mulai dibuka th 1907 yang pembangunanya dipercaya oleh arsitek asal Belanda yang berkedudukan di Batavia.

Jida mengajak kami masuk ke halaman Bank Indonesia dengan pedenya minta ijin ke Security BI tersebut.Entah kenapa securitynya tidak berani ,ijin dulu ke Komandannya akhirnya kami diijinkan foto foto di depan halamannya.Padahal kalau orang biasa mungkin belum tentu diijinkan.Apakah ada kode kalau Jida bukan orang sembarangan hihi..
Akhirnya kami berhasil foto foto disini malah securitynya ikut bantu memotret kami.
Sementara Mai Lisa dan beberapa amai lain tidak mengikuti kami ke sini.Sehingga kita berpencar jadi 2 group.
Nach disampingnya lagi terdapat Hotel Inna Medan.Awalnya kita mau menginap di Hotel Grand Inna sini tetapi ada yang tidak setuju karena Hotel lama  walau sangat strategis .

KANTOR POS
Sementara di ujung seberang Jl Balai Kota terdapat Jl Pos no 1 persis di perapatan terdapat juga Banguna Kolonial didominasi warna putih.Itulah Gedung Kantor Pos Medan.Salah satu Landmark Kota Medan ini juga sangat diminati wisatawan.Apalagi minat Mai Ninna secara mantan Pejabat Pos Indonesia .Sayang kami tidak mampir ke sana karena waktu kita yang tidak banyak siang ini.

MERDEKA WALKS
Persis di depan Grand City Hotel terdapat Merdeka Walks yang sayang sekali saat kami bertandang ke Medan sedang dilakukan revitalisasi  besar besaran oleh Walikota Medan Bobby Nasution.Persis saat minggu kami datang itu penutupannya dimulai.Padahal itu Pusat Kuliner Kota Medan yang wajib dikunjungi Wisatawan ke Medan.Selama 17 th menjadi Ikon Kuliner Kota Medan kemudian dialihfungsikan kembali menjadi Lapangan Merdeka penuh hamparan lapangan hijau tanpa bangunan komersil,perkantoran dan lahan parkir.

Sementara kami foto foto di perempatan Grand City Hall banyak Bentor(Becak Motor) berseliweran di jalanan pingin naik dan merasakan keliling Kota Medan menggunakan Bentor tapi apa daya waktu kita sempit jadi hanya bisa melihat dari tepi jalan saja.Padahal sudah ditawari abang Bentornya keliling Medan hehe.Hayu Buk keliling Kota Medan...Yukkksss. gitu

Kami melanjutkan mencari oleh oleh di Tempat Oleh Oleh Bolu Meranti yang sudah pernah di bahas di Wisata Kuliner  edisi 2
http://meciko.blogspot.com/2022/07/wisata-kuliner-halal-bikin-mabok.html


Sebelum ke Kualanamu kita masih bisa menikmati ngopi cantik di Roemah Kopi Wak Noer  setelah itu barulah kami diantar Jida dan Opung ke Kualanamu Airport.
Ada yang lucu saat kami ke Kualanamu Airport untuk menuju Jalur Keberangkatan ternyata Jida salah jalur dn sempat keliling karena lupa.Huhaa ketahuan banget Ibu Jenderal selalu disopirin dan tinggal duduk cantik.Sementara hari ini full day jadi "Sopir Tembak" para Amai Kece.ulala...kacian.
Setelah ketemu dengan anggota Jida yang ambil koper koper kita di Hotel dan masuk Check in dan masuki bagasi semua barulah kami berpisah dengan Jida,Opung dan Mai Ninna yang masih tinggal semalam lagi di Medan.Berakhir sudah Travelling dan Kuliner kami sampai mabok kepayang selama 4 hari di Sumatera Utara

Setelah check in barulah kami sholat jamak di sini sambil leyeh leyeh sementara Amai Rika masih tetap "sibuk" dengan sang Pacar untuk setor Report Bulanan ke Kantornya.
Penuh cerita seru,kuliner mabok kepayang dan mengunjungi destinasi demi destinasi sampai gak mau rugi waktu dan ternyata semuanya bisa di datangi sesuai planning Itinerary kita.salut dech sama Ketua Panitia...Opung
Big Thanks buat duo Sahabat tersayang kami Jida Witri-Opung Taruli serta back suport dari Abang Faisal walau kami jadinya gak bisa ketemu karena mendadak kurang sehat.Banyak maaf buat para amai amai tersayang selama di perjalanan ada yang kurang berkenan.Tanpa terasa 7 edisi sudah ditulis di perjalanan seru kita .Sampai ketemu di next travelling Amai Amai Kece keren kamek...
Insya Allah next destinasi(pake pasport) maunya...Amiin. 

Amai Meciko

2 komentar:

  1. Kompak selalu amai amai kece keren kamek..ditunggu cerita travelling lainnya👍👍😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yukkk next travelling joint ya Say 🙏😍

      Hapus