Halaman

Minggu, 23 Oktober 2016

KAMPUNG SASIRANGAN…BATIK KHAS BANJARMASIN YANG TURUN TEMURUN..EDISI 3


http://meciko.blogspot.co.id/2016/10/wisata-belanja-batu-permata-dan-pernak_12.html
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan menuju suatu kampong tempat penghasil kain tenun Tradisional Sasirangan…Kampung Sasirangan.
Salah satu kerajinan kain tenun khas suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan adalah Kain batik sasirangan.Mungkin banyak yang bertanya Sasirangan itu artinya apa. Kata Sirang artinya dijahit/ diikat menggunakan tangan serta ditarik benangnya (dijelujur).
Beragam motif Batik dengan pola dan variasi warna yang semakin cerah membuat Kain Sasirangan diminati bukan saja oleh penduduk local tetapi masyarakat di luar Banjar serta Turis Manca Negara.
Beberapa motif Batik Sasirangan yang dikenal al: Iris Pudak,Kambang raja,Bayam Raja,Kulit Kurikit,Kulit Kayu,Bintang Bahambur,Sari gading,Jajumputan,Turun Dayang,Daun jaruju .Wah betapa kaya dan beragamnya motif yang ditemukan di Banjarmasin.
Berada di Pusat perkampungan Kerajinan Batik khas Banjarmasin Kampung Sasirangan yang berada di Jalan Seberang Masjid Kelurahan Kampung Melayu Banjar dimana sejak th 2010 berubah menjadi salah satu destinasi objek wisata untuk kerajinan Kain Tenun Tradisional Banjar.
Beruntung sekali kami bisa mampir untuk ke-2 kalinya  dan sempat melihat proses pembuatan Kain batik dengan berbagai warna dan beberapa kain terlihat diikat ikat untuk memunculkan efek motif yang berbeda masing masing kain.
Kain batik tersebut sekarang sudah berkembang menjadi kain batik untuk baju, kebaya,Selendang,sapu tangan,gordyn ,sprei,Sajadah .
Untuk harga batik Sasirangan berkisar dari puluhan ribu sampai ratusan ribu tergantung jenis kain yang digunakan dari katun,semi sutera,ATBm atau Sutera.Semakin bagus jenis kainnya maka Batik sasirangan juga akan semakin mahal.
Perjalanan panjang hari pertama berakhir saat Makan malam di sebuah Restorant  “WAROENG PONDOK BAHARI”
Berada di Jl Simpang Kapten Piere Tendean No 108 RT 40 Banjarmasin.Kami menuju ke sana nyaris sudah lewat magrib terlihat bangunan seperti rumah adat Banjar dengan bentuk bangunan tempo dulu dari kayu dan masih terawat.Ternyata rumah makan ini buka 24 jam lho..seperti mini market aja..
Kami memasuki pintu dengan tangga kayu dan yang unik di depan pintu tangga kami harus melepas sepatu/ sandal seperti layaknya kita masuk ke sebuah rumah.
Didalam meja meja panjang berjejer dengan tempat duduk lesehan.Sementara di central rumah ad ataman bunga dengan gemericik air mancur  di kolam kecil membuat suasana nyaman terasa saat memasuki rumah makan.

Beberapa lukisan terlihat dipajang di dinding nya dan juga beberapa keramik keramik tempo dulu ikut menghiasi dinding rumah makan ini.

Menu andalan disini salah satunya Sop Buntut dengan kuah yang cukup kental dan terasa sekali segarnya sop buntut di malam ini.Selain itu bebek goreng cabe hijau, Ketupat kandang haruan, Lontong Haruan,Nasi Sop ,Soto Daging, Gado gado Bahari,Roti Bakar,Es Cendol,Pecel es kelapa dan banyak lagi yang lain. 
Pantas saja team BRI membawa kami ke sini ternyata menunya variatif rasanya enak dan harganya juga terjangkau.
Saatnya kami harus mampir ke Toko Oleh Oleh untuk mencari Baju kaos Banjar. yang akan dipakai besok pagi ke Pasar Terapung .








To be continued


1 komentar: