Halaman

Minggu, 03 September 2017

PESONA WISATA KOTA JAM GADANG DALAM BALUTAN DRESS BLUE IN SMART..EDISI 6

Sabtu (hari ke-4) Travelling kami di Sumbar  dan masih berada di Kota Bukittinggi .Sudang 2 malam kami menginap di Hotel Grand Molindo yang pagi ini kami sudah harus check out untuk City Tour Kota Bukittinggi yang dijuluki Paris Van Sumatera .
Hotel Grand Molindo terletak ditengah Kota Bukittinggi tidak jauh dari Jam Gadang dan Pasar Ateh Bukit.Tetapi semalam karena perjalanan kami di Payakumbuh memakan waktu yang cukup lama sehingga city tour sore kemaren kita ganti hari ini yang jatuh Sabtu tgl 19 Agustus 2017.
Itinerary hari ini dengan DC BLUE:
Check out Grand Malindo-Pical Sikai-Taman Wisata Panorama Lobang Japang –Menara Pandang-Panorama Ngarai Sianok-Shopping kerajinan/cendera Mata Bukittinggi-Desa Sungai Landie-Lawang Park-Kelok 44-Danau Maninjau-Makan Siang-Bika Talago-Kampiun  Aie Badarun-Minang Villang(Pusat Dokumentasi Minangkabau)-Lembah Anai-Pusat Oleh oleh SHIRLEY-SEA FOOD Ikan Baka Pantai Padang-HW HOTEL KOTA PADANG.

Saat breakfast kita sudah janji untuk mencoba Kuliner Pical Sikai yang persis berada di depan Hotel masuk ke gang kecil di depannya.Jadi kita sarapan hanya sedikit saja.Tetapi banyak  teman teman yang masih persiapan check out karena barang” yang sudah dibeli harus di paking dari semalam.Sementara Kain Songket pesanan saya dan teman teman yang sudah dijahit dan furing sudah diantar H.Mepi semalam ke Hotel.Janji ke Pical Sikai jadi gak semua bisa ikut.Saya dan Uni Ites tetap pergi ke Pical Sikai dengan niat nantinya dibungkus untuk teman teman dan bisa makan di atas Bus.

PICAL SIKAI

Berada di Jl Panorama No 19 C ,Kayu Kubu,Guguk panjang,Bukittinggi

Lapau Pical Sikai sudah berdiri sejak tahun 1948 oleh Ibu Khairiah yang tidak saja jualan Pical Katupek,Katupek Sayur tetapi juga Lamang Tapai.Kami berdua Nites sengaja pergi ke lapau ini tidak saja karena dekat sekali dari Hotel tetapi agar teman teman tidak penasaran dengan rasa dan khasnya Pical Sikai.Ternyata Cici dkk sudah duluan ke sana.



Sebenarnya Pical Sikai ini merupakan Pecal yang terdiri dari sayur sayuran seperti Daun Pucuk ubi singkong,Daun Lobak Singgalang dan yang lebih khas Jantung Pisang.serta Irisan Kol segar.Dengan disiram dengan kuah kacang dengan rasa pedas khas Minang membuat 1 piring Pical tak terasa sudah berpindah ke dalam perut.Untung kami tadi sarapan di Hotel sedikit saja.Ibuknya sempat menawari kami Lamang Tapai karena sudah kenyang tawaran beliau terpaksa kita tolak.Beberapa bungkus Pical  sudah kami order untuk dicicipi teman teman di atas bus.
Jam 8 lewat saatnya kami check out dari Hotel dan membawa semua barang dan koper karena malam nanti kita sudah menginap di Kota Padang.
TAMAN WISATA LOBANG JAPANG-PANORAMA NGARAI SIANOK


Destinasi pertama pagi ini kami harusnya memasuki Lobang Japang yang berada tidak begitu jauh dari Hotel.Dengan berjalan kaki 5 menit sampailah kami di Objek Wisata.Tadi di hotel kami sudah sepakat untuk tidak masuk Lubang Japang lagi karena Lubang Mbah Soero sudah mewakili objek wisata dalam perut bumi.Jadi kami hanya masuk di gerbang nya saja foto foto kemudian menikmati Panorama Ngarai Sianok dari kejauhan.
Ngarai Sianok merupakan lembah sempit yang dikelilingi oleh bukit bukit bertebing tinggi dengan aliran sungai di tengah ngarai.Ngarai membentang sepanjang 15 km dari Nagari Koto Gadang hingga Nagari Sianok dengan kedalaman tebing hampir 100 m dan celah lebarnya 200 meter.
Panorama yang menghijau di depan mata dengan bukit tebing yang menjulang tinggi membuat view pagi  ini sangat indah.Bila kita tidak sempat jalan ke tepi ngarai sianok cukuplah Panorama mewakili lukisan indah Ngarai Sianok di depan mata.Tak puas mata memandang akan keindahan ciptaan Allah.Patahan Sianok yang memanjang dan membelah Pulau Sumatera  menjadi 2 bagian memanjang dari  Aceh hingga Teluk Semangka Lampung.Patahan (sesar) ini dinamakan Sesar Semangko yang menjadi lokasi terbentuknya Bukit Barisan

Dari Menara Pandang saat kita diabadikan Malin terlihat view Panorama Ngarai Sianok yang sangat Indah dan mempesona.Begitu memukaunya pemandangan dari Menara Pandang ini melihat ke arah Ngarai Sianok.
Berhubung kami tidak punya waktu banyak menyusuri sungai di Ngarai Sianok akhirnya waktu kami hanya bisa memandang dari Panorama sambil kami melanjutkan ke arah Pusat Cendera Mata Kerajian Sulam,Bordir,Lukisan dan lain lain yang berada 30 meter dari View Panorama tadi.
SHOPPING KERAJINAN SULAM,BORDIR,LUKISAN DLL



Tidak jauh dari area view Panorama Ngarai Sianok kami menyusuri pusat Kios Kios Kerajinan Sulam,Bordir,Lukisan dan beragam kerajinan tangan khas Bukittinggi tersedia di sini.Saya info ke teman teman disini harga lebih murah disbanding dibeli di Pasar Atas dan pusat kerajian Bukittinggi Pasar Atas.Akhirnya hampir semua teman teman belanja lagi souvenir aneka kerudung,mukena,border dan beberapa oleh oleh untuk kerabat keluarga dan teman di kantor.
Setelah puas shopping lagi kami kembali ke Hotel karena Bus parkir di depan Hotel untuk selanjutnya kita keluar dari Hotel menuju Jam Gadang untuk Foto stop karena kita sudah tidak mampir ke Pasar atas lagi.
JAM GADANG ICON KOTA BUKITTINGGI



Berada di Taman Sabai Nan aluih yang merupakan titik sentral (titik nol) Kota Bukitinggi.Berdiri dengan tinggi bangunan 26 meter yang didirikan dahulu oleh Pemerintah Hindia Belanda  atas perintah Ratu Wilhelmina yang merupakan Hadiah untuk Sekretaris (Controluer)  HR Rookmaaker Kota Bukittinggi (Fort De Kock).Arsiteknya orang asli Miangkabau lho Jazid  Rajo mangkuto Sutan Gigi Ameh. Yang resmi selesai 1926 dengan dana 3000 Gulden. Siapa sangka  material Jam gadang bukan dari Semen dan batu,atau Logam Tetapi campuran batu kapur,Pasir dan putih Telur..Wow bisa dibayangkan berapa ratus ribu putih telur yang dibutuhkan untuk berdiri kokoh Jam Gadang setinggi itu.
Sejarah mencatat juga mesin jam yang dipakai untuk Monumen Jam gadang ini hanya di produksi 2 unit saja oleh Pabrik Vortmann Recklinghausen,Jerman.1 Unit untuk jam Gadang dan unit yang sama digunakan di menara Jam Big Ben Kota London .Inggris.Wah kalau ke Bukittinggi udah sering lihat Jam Gadang berarti next destinasi harus ke London nich liat Big Ben…Insya Allah.
Salah satu yang unik dan menarik terlihat dari angka Jam yang terbuat dari penomoran Romari.Tetapi saat angka 4 ditulis harusnya IV tetapi ini dibuat IIII.Ini yang membuat Jam gadang berbeda dari jam jam yang lainnya…keren kaaan..

PANORAMA DESA SUNGAI LANDIA MATUR
Perjalanan kita dilanjutkan menuju Matur ke arah Kelok 44 Danau Maninjau.Udara segar dan sejuk semakin terasa saat kami memasuki Nagari di IV Koto Matur Agam.Kami mampir disebuah kedai kopi untuk melihat view Panorama Desa Sungai Landia .
Kami memasuki Kedai kopi yang juga berisi aneka kerajinan tangan yang siap untuk dibeli wisatawan.Persis dibelakang lapau ini terbentang panorama indah hamparan sawah sawah bertingkat tingkat dengan perbukitan nan menghijau serta atap atap rumah penduduk yang sudah tua ,masjid  desa menambah indah perpaduan panorama di desa sungai landie.Bukit Barisan yang memanjang terhampar hijau di depan mata.indah sekali…Subhanalloh.

Awalnya kami hanya duduk santai terus Hera pesen Mie Rebus ternyata uenaaak lho..Akhirnya pada pesen lagi ,sambil ngeteh panas disini.Udara sejuk dengan panorama ciamiik membuat kami betah berlama lama disini kalau tidak ingat perjalanan kita masih panjang dan banyak destinasi berikutnya.

PUNCAK LAWANG PARK ADVENTURE
Biasanya bila kita menikmati keindahan Danau maninjau dari ketingggian bukit selalu kita menuju ke Puncak Lawang yang terkenal dengan view dan spot spot memandang keindahan Danau Maninjau.Tetapi kami tidak menuju ke Puncak lawing tetapi kami memilih Lawang Park Adventure yang berada di atas perbukitan. Sehingga bus harus mendaki lumayan naik untuk sampai ke daerah baru ini.
Bus kami berhenti dipendakian menuju Lawang Park karena parkiran sepanjang jalan masuk sudah dipenuhi mobil mobil Group yang lagi reunion di lawing Park.Akhirnya kami berjalan menuju atas untuk sampai ke sentral spot Lawang park.Hanay 10 menit akhirnya kami sampai di puncak lawang Park.
Lawang Park berada di kawasan Nagari Lawang Kec.matur Kab Agam.Sekitar 23 km atau 1 jam perjalanan kami dari Bukttinggi.Kami melewati jalanan yang menanjak dengan kiri kanan dipenuhi perkebunan tebu.Tebu lawang sangat terkenal bukan saja buat Gula (Saka Lawang)tetapi sekarang malah dibudidayakan untuk bisnis tebu yang dikirim ke Kota Kota besar untuk Minuman Sari  Tebu panggang  sehingga harga tebu menjadi naik dan petani tebu Lawang sekarang mulai menggeliat perekonomiannya.
Udara segar dengan panorama yang memukau terlihat nun disana ke arah Danau maninjau seutuhnya.Cuaca berobah obah kadang anginnya kencang dan awan menutupi Danau Maninjau,kadang menipis dan terlihat jelas pemandangan Danau Maninjau terbesar ke-2 di Sumbar


Bak Negeri diatas awan saat kami berfoto awan awan putih mengelilingi spot cantik ..Indahnya negeri Lawang…

KELOK 44 DANAU MANINJAU
Perjalanan makin siang kami lanjutkan ke Kelok 44 Danau maninjau.Kami hanya mencoba sampai sebahagian keloknya saja untuk menikmati view Danau maninjau semakin dekat. 

Bila kita dari Bukittinggi atau dari Lawang Park tadi maka kelok 44 akan dimulai dari Kelok 1 yang setiap kelokannya sudah dipampang papan angka No Kelokan yang dilalui.Jalan berliku liku yang curan,sempit dan dibawahnya jalanan curam dan terjal membuat kelok 44 ini terkenal dengan jalur paling terkenal apalagi pernah dijadikan ajang Acara Balap Sepeda International Tour de Singkarak Juni 2012.Sehingga view Panorama di kelok 44 menjadi semakin hits.Banyak spot spot cantik yang dijadikan foto di Kalender Wisata Minangkabau.



Hari makin siang saatnya kami harus makan siang.Menuju ke arah Koto Baru kami berhenti disebuah rumah Makan kampuang yang banyak menyajikan lauk lauk kampuang.Makan dengan nikmat untuk selanjutnya kami mampir di Mesjid untuk Sholat Jamak Qashar.

KULINER BIKA TALAGO
Setelah makan siang dan sholat saatnya kami melewati daerah Koto baru.Ada tawaran untuk Makan Bika Talago di koto baru.Awalnya semua pada bilang kenyang ehh taunya yukk kita cicipi dikit dikit..Bareng bareng makannya.Kami mampir di Bika Talago bukan di Warung Bika Si Mar..yang lebih dulu terkenal dari Bika Talago.Bedanya Bika Talago lebih kecil,dan mempunyai 2 rasa standard an rasa Gula Merah(saka).
Berada di jalan raya Padang Panjang ke Bukittinggi.,di tepi Telaga (Talago)  10 km sebelum bukitinggi.Hanya warung kecil yang terlihat tidak begitu menarik tetapi penganan yang satu ini selalu dicari perantau maupun wisatawan.Saat kami mampir terlihat satu Group dari Malay juga mampir di warung ini.Kami sudah memesan Bika dengan 2 rasa untuk dinikmati lansung di depan warung sambil berciloteh seru obrolan santai dan malah nyerempet nyerempet seru ..dasar emak rempong

Bika terbuat dari tepung beras,kelapa parut dan gula.Ada pilihan rasa Gula Putih atau Gula Merah (Saka).Ke-2 rasa sangat berbeda dan dimakan saat hangat hangat dari tunggu perapian.Masaknya sangat traditional dengan tunggu perapian atas dan bawah dikasi kayu bakar dan Bika ditaruh didalam tembikar dan sudah dialas Daun pisang…hm lamaknyo..
Habis bergurau sambil menghabiskan sisa penganan Bika Talago kami melanjutkan perjalanan menuju Lembah Anai.
Sebelum Lembah Anai ,Hera lagi lagi pingin Kuliner specifik Ranah Minang yaitu Bubur Kampiun .Kebetulan ada salah satu restoran yang sering dikunjungi wisatawan kalo berada di daerah sini yaitu AIE BADARUN.Biasanya Resto ini selalu menyajikan Bubur Kampiun baik Bulan Puasa atau hari Biasa.Akhirnya daripada mupeng gak nyobain Bubur Kampiun akhirnya kami mampir di Aie Badarun dan Hera mampir beli ternyata tersedia ..Alhamdulillah.

Sayang kawan kawan tidak jadi mencoba Kuliner Itiak Lado Hijau karena waktu kita tidak cukup untuk menuju Ngarai Sianok.Lain waktu ya say…
 MINANG VILLAGE(PUSAT DOKUMENTASI MINANGKABAU)

Hari makin sore kami harus mampir ke Miang Village (Pusat Dokumentasi  dan informasi Kebudayaan Minangkabau) yang berada diKelurahan Silaing Bawah  Kota Padang Panjang.Sayang Pusat Dokumentasi ini sudah tutup karena kami datang sudah lewat Jam Operasional hanya foto foto di depan tak lupa menikmati musik sambil menari goyang .hihi.




 Perjalanan masih diteruskan Destinasi Lembah Anai
 LEMBAH ANAI

Wisata Lembah Anai berada di Cagar Alam Lembah Anai.Terkenal juga dengan Aia Mancua atau Aia Tajun dengan ketinggian 35 meter berada di tepi jalan Raya Padang Panjang Bukittinggi.Curahan air Mancur yang cukup besar membuat percikan percikan airnya membasahi Jalan raya.Apalagi kalau Hujan lebat terus menerus Alirannya makin besar dan menyebabkan Galodo.



Hari makin senja kami harus melanjutkan perjalanan ke Kota Padang.Sementara kawan kawan sudah pada capek dan letih ada yang memberikan pijitan Gratis lagi selama di perjalanan.Wizni ternyata punya keahlian Akupuntur malah bersertifikat lho.Saat teman teman cape wizni dengan senang hati memijit tangan dan punggung teman”..Malah ada yang keenakan kebablasan dech sampe wizni kecapean besok pagi nya..Kasi tau gak yaa..siapa yang keenakan ….
PUSAT OLEH OLEH SHIRLEY
Sebelum kami makan malam di Sea Food Tepi pantai Padang .kami mampir ke Pusat Oleh oleh Shirley

Saatnya Makan Malam dengan Menu Sea Food Ikan Baka,Cumi Baka,Udang Baka yang sudah direservasi Malin di tepi Pantai Padang.Makan mala mini full sea food habis..menu ala Pantai.Karena Kota Padang memang berada di tepi pantai .Sehingga udara sangat hot hot disini.Bila kita dari bukittinggi terasa Kota Padang semakin hot..
Setelah makan malam dan kenyang saatnya kami check in di HW Hotel yang berada di Kampuang Cino kalau orang Padang bilang, Jl Hayam Wuruk No 16 Belakang tangsi  Kota Padang.
Kami berada di HW Hotel untuk 1 malam karena besok kita menuju Painan full day dan malammya teman teman sudah balik ke Jakarta last Flight.

Capek letih setelah full day berkeliling dari Bukittinggi sampai Kota Padang.Waktunya istirahat..mandi Sholat ,,leyeh leyeh tidurrr…
Carito basambuang
 https://meciko.blogspot.co.id/2017/09/travelling-berakhir-raja-ampat-sumbar.html

















                  















Tidak ada komentar:

Posting Komentar