Halaman

Minggu, 27 Mei 2018

HALLSTATT DESA TERCANTIK BAK BERADA NEGERI DONGENG EDISI 6

Puas menikmati Kota Salzburg yang termasuk dalam Warisan Heritage UNESCO perjalanan kami lanjutkan ke Desa Hallstatt yang lebih indah lagi dari pemandangan di Salzburg.Jarak Salzburg ke Hallstatt sekitar 73 km ditempuh selama 1-2 jam perjalanan.Beruntungnya kami group kecil Rusia 417 seorang "Jaksa KW" mempunyai sense of  fotografi yang mumpuni.Dari penata gaya sampai spot spot cantik mana yang akan diambil sangat dikuasai si teteh maniez ini.Sehingga kami beruntung travelling mempunyai spot spot ciamik dan kece merona.Halaah..Kalau dia tau bisa bisa muka sombongnya makin menjadi jadi dipuji selangit gitu.Tetapi memang iya lho.Sejak saya sempat info ke teman group Ertim jadi banyak yang butuh bantuan untuk difoto Teh Jaksa.Akibatnya jatah kita makin sedikit oalaaah...
DESA HALLSTATT
Apalagi kami berada di desa bak negeri dongeng saat kita sampai menginjakan kaki di Haalstat semua sisi sangat cantik.Subhanallah..
Desa Hallstatt  negeri kecil yang berada di bagian barat Austria upper Austria  persisnya di Distrik Gmunden .Hallstat dalam bahasa Celtic berarti "Lokasi Garam".
Desa ditengah tengahnya berhiaskan Danau Hallstatt yang sangat jernih ,biru dan tenang yang dihiasi angsa angsa putih berenang manja.
Desa Hallstatt berada di 511 diatas permukaan laut dengan wilayah 60 km persegi dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 800 orang.Bayangkan desa bak negeri dongeng ini hanya punya penduduk yang sangat sedikit.Danau Hallstats berhiaskan pergunungan Alpen atau tepatnya di kaki pergunungan Dachstein yang lebih banyak diselimuti salju yang memutih di permukaan pergunungannya.
Agil dan Emil memberitahu group kalau kita harus berjalan menyusuri desa di tepi Danau ini untuk menemukan spot spot cantik untuk mengabadikan indahnya negeri ini.Sepanjang jalan dan di tepi danau dipenuhi cafe,Bar,restaurant dan coffee shop untuk nongkrong dan menikmati indahnya suasana Hallstat.
Siapa sangka ternyata Hallstats merupakan produsen  garam di wilayah Salzkammergut juga.
Ada yang berbeda desa ini tidak dijumpai motor sehingga wilayah ini terbebas dari asap motor dan polusi udara.Tetapi kami menemukan banyak sekali sepeda dibawa oleh penduduk setempat atau juga bisa disewakan kepada wisatawan sehingga begitu banyak parkir sepeda di desa ini.
Desa Hallstat bahkan sejak th 1997 sudah terdaftar dalam UNESCO World Heritage Site.
Wisatawan juga bisa menikmati keindahan Hallstat dengan mengitari danau Hallstat atau Hallstatersee mengunakan perahu dan juga kapal pesiar.Pemandangan nan indah akan kita dapatkan dengan memandang ke rumah rumah tradisional khas Alpen masih ditemukan menghias alam desa Hallstat.Bahkan ada sebuah gereja yang berada di puncak Desa Hallstat yang disebut Church Bone (Gereja Tulang) yang terkenal sebagai kuburan yang menyimpan tulang tulang manusia  karena sempitnya lahan kuburan di sini.Sehingga gerejanya dijadikan tempat ibadah dan sebagai kuburan juga.Sayang kami tidak sampai naik menuju gereja itu.
 Puas mengitari tepian danau dan menikmati tepi danau nan bak berada di negeri dongeng.Tidak terbayang sedikitpun kami akan bisa menjejakan kaki di desa indah ini seperti dalam khayalan.Begitu indahnya ciptaanMu Ya Allah.
MARKET SQUARE
Tanpa sadar kaki panjang emak emak kembali menginjak di Market Square Hallstat yang dikelilingi oleh cafe,toko souvenir, mini shop yang berbentuk lingkaran dengan center point sebuah air mancur .Bahkan gereja Hallstat terletak tidak jauh dari Market Square yang menghiasi desa mungil nan cantik ini.Alun alun kecil ini dikelilingi banguna bangunan warna warni yang dicat dengan warna lembut sehingga nyaman mata memandang.
Kami menghabiskan waktu banyak di alun alun cantik ini untuk menikmati spot spot cantik dan mengabadikannya di lensanya sang fotografer handal..ceilah..



Masih sempat foto bersama dengan room mate Mbak Penny dan Teh Cikeu dengan pemandangan ciamik ini membuat foto foto kami menjadi penuh warna dan indah.
Kami menyusuri tanah Halsstat yang berkontur saat naik ke atas bukit sedikit ngos ngosan tetapi saat pulang tidak terasa karena sambil menikmati warna warni rumah tradisional Hallstat dengan hamparan pergunungan Alpen serta birunya danau Hallstat membuat kami tidak terasa sudah berada ditepi jalan utama untuk mengakhiri perjalanan indah kami ke desa nan ciamik ini ..Hallstatt.


Sore jam 17.30 kami siap siap pulang kembali ke Munich karena masih ada waktu 1 night lagi di Leonardo Hotel residenz.



to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar