Halaman

Minggu, 18 November 2018

JEJAK PARA EMAK SAAT WISATA ROHANI DI TAMAN WISATA GUCI TEGAL

Salah satu guru/Ustadz Pengajian di komplek kami persisnya di Mushola Al Mustaqim yaitu Ustd.H.Mukhlas mempunyai Pondok Pesantren di Tegal.Kampung tempat dia berasal dan sudah beberapa kali Majlis Taklim kami diajak untuk dolanan ke Pondok Pesantren beliau tetapi waktu masih belum cocok untuk ke sana.Tepat di 25 Agustus18  kami diberi keluangan waktu,kesehatan dan langkah kaki kami menyilau Pondok Pesantren asuhannya beliau.
Awalnya saya sempat gak ikut karena bentrok dengan acara reunian Kimia di rumah tetapi jadi gak enak hati dengan komunitas lain selalu joint tetapi dengan Taklim di komplek sendiri gak ikut.Akhirnya jadwal acara reuni di rumah di mundur sehingga 2-2 acaranya bisa berlansung dan tidak bentrok.Alhamdulillah
Kami sepakat ke Tegal menggunakan Moda Transportasi Kereta Api selain nyaman tidak macet dan yang pasti murah.Kami menggunakan KA Tegal Ekspres yang naik dari Pasar Senen menuju Tegal pagi Jam 07.35 WIB.
Kita ada 15 orang termasuk Bu Emi Rifai yang notabene kampungnya juga di Tegal tetapi sudah jalan duluan dengan Pak Rifai.Kita sudah berencana nginap nantinya di kampung Bu Emi Rifai.
Dari Pertigaan Pos Jl Anggur kita sudah janjian jalan habis subuh dengan menyewa Taxi biru sehingga di Stasiun  Senennya  sampainya lebih awal.
Awalnya saya menyarankan bila jalan kita enaknya pakai seragam tetapi Taklim kita ibu ibunya lebih senang pakaian bebas saja.Sehingga kami jadinya tidak menggunakan Dress Code seperti bila saya jalan dengan berbagai komunitas.beda komunitas beda style he..he..
KA Tegal Express dengan Gerbong Ekonomi sudah lumayan nyaman lho.Ruang ber AC dengan kursi berhadapan bersih dan tidak ada penjaja keliling selain petugas dari Restorasi yang menawarkan makanan dan minuman.
Apalagi bila menggunakan KA Executif.Kita harus bisa mencoba berbagai level dan tingkat moda transportasi jadi tidak kaget bisa dibawa dengan kondisi jalan seperti kehidupan masyarakat umumnya.Atau sebaliknya mencoba Moda Transportasi yang eksekutif dan mewah jadi fleksibel itu terasa nyaman saja..
Perjalanan kami dari Stasiun Senen menuju Tegal ditempuh dengan 5 jam 30 menit kita sudah memasuki Stasiun Tegal.Sampai di Tegal jam sudah menunjukan hampir jam 1 siang kami masih menunggu Grab yang akan mengantar kami ke Pesantren Ustadz Mukhlas yang berada di Karang Anyar.
PONDOK PESANTREN AL MA'SHUMIYAH 
JL KYAI H MAKSUM NO 1 KARANG ANYAR PAGER BARENG TEGAL
Kita sempat nyasar jalan menuju ke Pondokan Ustadz akhirnya kami sampai juga dengan perut sudah lapar.Walau di kereta kita sudah banyak cemilan dan snack tetap saja pas waktu makan siang lansung perut keroncongan.
Kami diterima dengan tangan terbuka oleh Ustadz ,istri dan pengurus Pesantren.Setelah kita sholat jamak dan mereka sudah menyiapkan menu makan siang yang sederhana ala Pondok Pesantren.
Terlihat murid murid beliau dari berbagai daerah mondok di pesantren ini.Bahkan saat kami bergabung dalam suasana belajar mereka happy dan senang melihat kedatangan kami.Terpancar wajah wajah bahagia dari mereka seperti mereka ketemu orang tua.Beberapa saat kami ikut larut dalam proses pembelajaran mereka di ruang kelas sambil duduk di lantai dan menggunakan meja sederhana.
Ustadz Mukhlas dan istri sudah menyiapkan kamar dan peralatan untuk menginap ternyata kami memutuskan nginap di rumah Bu Emi yang tidak begitu jauh dari Pesantren ini.
Saat Bu Emi dan Pak Rivai datang akhirnya kami memutuskan pamit pada keluarga besar Pesantren Al Ma'shumiyah .Terlihat wajah kecewa anak anak yang berharap kami nginap di pondokan mereka.Tetapi kami terlanjur janji untuk ngumpul di rumah Bu Emi.Lain waktu kita main lagi ya ke sini sambil membawa lagi sedikit bantuan untuk membantu pembangunan Pesantren ini.Tidak banyak tapi bermanfaat dan barokah hendaknya.Aamiin.
Perjalanan dari pesantren Ustadz Mukhlas ke kampung Bu Emi yang berada di Tanggeran Brebes butuh waktu yang lumayan lama apalagi jalanan di sore menjelang magrib sepanjang jalannya macet dengan mobil kontainer.Tambah lagi kami menaiki angkot yang kami sewa dari pesantren dan juga beberapa teman ikut di mobil Bu Emi.Tapi seru juga lho seperti ingat jaman sekolah dulu.Heboh karena angkot kita sewa full hanya kita saja di dalamnya.
Akhirnya kami sampai juga  di desa dan rumah nya Bu Emi .Capek dan kaki pegal terbayar saat kami sudah memasuki rumah kampung yang tenang  ditengah perkampungan alami yang dikelilingi sawah dan kebun kebun penduduk.Keluarga besar Bu Emi sudah menyiapkan berbagai makanan khas Tegal untuk kami santap malam dan sarapan pagi juga.
Pagi kami masih dapat menikmati keindahan suasana alam pedesaan Brebes sambil jalan pagi di tengah sawah  dan gemericik air selokan yang jernih di depan rumah beliau.Selalu rindu dengan suasana kampung seperti ini.
Tks Bu Emi Rivai dan Keluarga sudah sudi menjadi tuan rumah saat kami di Tegal.❤😍
TUK MUDAL DESA CEMPAKA
Salah satu destinasi pagi sebelum kami menjejakan kaki di Guci Tegal.
Tuk Mudal Desa Cempaka berada tidak terlalu jauh dari rumah Bu Emi makanya sayang bila tidak dikunjungi .Selain udara yang sejuk ,alami dan destinasi ini persisnya berada di Desa Cempaka Kec BumiJawa Tegal.
Desa Cempaka ternyata mempunyai 7 sumber mata air  yang disatukan dalam 1 kawasan untuk mengairi 160 Ha Sawah.Awalnya hanya untuk konservasi air tetapi kemudian menjadi ide untuk potensi wisata .Sehingga masyarakat desa mulai mempercantik desanya dengan berbagai spot spot foto yang sekarang semakin diincar wisatawan.Sejak itulah Desa Cempaka Tuk Mudal menjadi objek wisata di Tegal.
WISATA GUCI TEGAL
Jl Objek Wisata Guci,Kalengan sigedong,Bumi Jawa,Tegal Jawa Tengah 
Beranjak dari Tuk Mudal kita mulai menuju Taman Wisata Air Panas Guci Tegal.Taman WisataAir Panas Guci berada di ruang lingkup Guci Jawa Tengah.
Jalanan yang kali lalui menuju Guci berkelok kelok dengan menghadirkan alam pergunungan yang segar dan menghijau sepanjang perjalanan .Akhirnya kami mendekati taman wisata tsb dengan tulisan besar yang menyolok di depan mata "TAMAN WISATA AIR PANAS GUCI".
Taman Wisata ini berada di lereng Gunung Slamet yang mempunyai mata air yang berbeda dari mata air perguunungan lain.Mata air yang memancar dari perut bumi Gunung Slamet berhawa panas.Bahkan air panas yang mengalir dari dalam bumi Tegal mengandungkhasiat untuk menyembuhkan penyakit seperti rematik,kudis,gatal dan penyakit kulit lainnya . Bahkan saya sudah berniat untuk mandi dan menikmati air panas Guci apalagi saat ini masih ada keluhan nyeri bahu kanan.Beberapa ibuk ibuk sepakat mandi karena sudah menyiapkan pakaian ganti sementara yang tidak mandi akan mengexplore taman wisata Guci dengan begitu banyak hasil bumi yang dijual oleh penduduk Tegal lansung ke masyarakat.
Saya dan Ibu ibu yang sepakat mandi sudah membeli tiket untuk masuk ke pemandian Guci .HTM bila hari biasa Dewasa Rp 5000,anak anak Rp4500 Libur/week end Dewasa Rp 7000 ,anak anak Rp 6500.
Kami memilih lokasi dan posisi duduk dan menaruh peralatan ganti dipojokan kanan dari pemandian sambil memesan tikar dari penduduk setempat.

Kami menikmati mandi di pancuran 13 dan juga ada pancuran 7 dan pancuran 5.Bahkan aliran air pancuran utama yang lansung dari sumber nya menjadi tujuan utama saya dan Bu Ety serta Bu Solihan dan Mbak Sarah.Kami menikmati derasnya air yang jatuh lansung ke punggung dan bahu badan serasa dihempaskan dari atas.
Tanpa  disangka eyang uty Saroko ikut menikmati mandi dikira punya baju ganti jadi kita bebas sambil main air dan menyiram sesamanya.Tahunya si eyang uty tidak membawa baju ganti dan kerudung olala..Kok tadi gak bilang ke kita sich...
Hampir 2 jam kami menikmati mandi sepuas puasnya dan benar benar menikmati air panas yang berlimpah ruah terpancar dari perut bumi Guci.Apalagi kami bisa mengunakan baju tanpa harus ganti dengan baju renang muslim.

Puas menikmati mandi sementara yang lain asik foto foto dan mencoba kuliner kampung Guci .Kami mandi dan bilas di toilet umum yang banyak tersebar di kiri kanan pemandian.Habis mandi masih sempat mencari oleh oleh dan cemilan yang banyak di warung .Bahkan saya dkk yang habis mandi menikmati teh panas ,kopi dan gorengan di warung sambil menunggu yang lain selesai.
Waktu semakin siang kami harus meneruskan perjalanan sambil mencari tempat makan siang yang saat itu sepakat untuk mencoba kuliner khas Tegal Sate Kambing Muda Balibul.
WARUNG SATE KAMBING MUDA TEGAL 
Kami mampir di Warung SSate Kambing Muda Balibul TOWEL yang tidak begitu jauh dari Wisata Air Panas Guci.
Kuliner ini wajib dicoba bila kita berada di Tegal serasa hampa bila sampai tegal tapi tidak menikmati kuliner Sate Kambing muda ini yang dipadu dengan secangkir Teh Poci dengan gula batu dalam tampilan perangkat dari tanah liat.Sayang dari kami ada yang tidak suka Sate Kambing akhirnya memilih makan yang lain di warung sebelahnya.
Sate Kambing Balibul artinya Sate dari Kambing yang masih berumur di Bawah Lima Bulan sehingga dagingnya bertektur  sangat empuk dan tidak kenyal.Bagi penikmat sate menikmati Sate kambing dengan saos kecap,irisan tomat,cabe rawit merah dan bawang membuat tusuk demi tusuk sate tak terasa sudah berpindah ke perut.Bahkan beberapa mangkok Gule Kaming yang segar menambah lahapnya makan .Tambah lagi secangkir teh poci hangat menemani makan kami siang ini.Lezatnya...Alhamdulilah.
TEMPAT PELELANGAN IKAN TEGAL SARI
Awalnya kami akan janjian dengan ustadz Mukhlas untuk ketemu dipelelangan Ikan .Menurut beliau harga cumi,ikan bahka udang sangat murah disini.Kami bisa beli bareng kemudian nanti dibagi.Tetapi saat kami sampai di TPI Tegal Sari pusat pelelangan ikan tsb saat itu hanya melelang jenis ikan ikan kecil tidak ada cumi dan udang.Hanya melihat beberapa saat saja .Kemudian kita memutuskan batal belanja ikan karena tidak ada target yang kami cari.Sayang ya iklan dari Pak ustadz gak sesuai dengan kondisi lapangan hari itu hehe...
Kami berpisah dengan Bu Emi dan keluarga yang balik dulu ke rumahnya nanti malam baru kembali ke Bekasi pakai mobil.
Sebelum kita menuju Satsiun tegal kami mampir sholat jamak di Mesjid Raya Tegal.Sambil istirahat sebentar dan merapikan kostum dan kerudung setelah kita habis mandi di Guci tadi.
STASIUN TEGAL
Sehabis dari Mesjid Tegal  kami meneruskan perjalanan lansung ke Stasiun Tegal karena Kereta kami TAWANG JAWA jam berangkat 15.45 dari Stasiun Tegal.Ternyata Stasiun Tegal ini hanya berjarak 100 meter dari alun alun Kota Tegal yang tadi berada di samping Mesjid Raya Tegal.Kami istirahat di depan stasiun karena jadwal KA kami belum diperbolehkan masuk ke dalam peron.Sambil duduk santai beberapa ibuk ibuk mencari nasi buat dibawa di atas KA.Setelah keliling kami hanya menemukan 1-2 kedai nasi malah kami menikmati es campur di lesehan tidak terlalu jauh dari stasiun Tegal.KA Tawang Jawa sampai di stasiun Tegal dengan waktu yang tepat setelah kita menunggu di peron tibalah saatnya kami pulang menuju Bekasi .

Tuntas sudah perjalanan wisata Rohani kami ke Tegal bahkan bisa menikmati destinasi utama Guci Tegal.Masih sempat buat pesan Telor Asin khas Brebes dan Teh asli Brebes lewat Bu Emi Rivai.Sehingga saat beliau kembali ke Harapan Indah pesanan kami sudah dibawakan beliau.
Tks Bu Emi Rivai d kel,serta Ibu Ibu MT Ummahatusholeha atas kebersamaan nya yang hanya semalam di Tegal tetapi membuat beberapa orang pengen jalan lagi padahal kaki belum sampai di rumah.olalala...ngebet berat.Kami di KA istirahat tidur karena sudah capek sampai berhenti di Stasiun Bekasi.Alhamdulillah Wasyukurilah.
Sampai ketemu lagi di perjalanan wisata berikutnya.












Hj.Meciko Syafrinot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar