Halaman

Senin, 22 Oktober 2018

KAMPUNG JADOEL REJO MULYO ..KAMPUNG KEKINIAN YANG LAGI HITS... EDISI 3

Destinasi kami setelah sholat Jumat sd malam masih tersisa:  
1.Mesjid Agung Jawa Tengah
 2.Kampung Batik
 3.Kampoeng Jadoel Rejo Mulyo
 4.BRI Semarang
 5.Koeno Koeni Cafe & Galery
 6.Simpang Lima Semarang
MESJID AGUNG JAWA TENGAH
Habis jumatan dan makan siang kami lanjut ke Mesjid Agung Jawa Tengah.Awalnya kita akan jumatan disini tetapi jaraknya dari Paradise Batik lumayan jauh akhirnya kita mampir setelah sholat jumat usai.
Berada di Jl Gajahraya Sambirejo,Gayam Sari Kota Semarang.yang telah dibuka sejak November 2006.Butuh waktu 5 tahun pembangunannya sejak dibangun th 2001.
Berhubung hari ini angin cukup kencang jadi 6 payung payung elektrik  di pelataran Mesjid depan tidak dibuka pengurus.Sayang kami tidak bisa melihat payung raksasa seperti di Mesjid Nabawi ini terbuka indah.
Berada dalam kawasan 10 Ha menjadikan Mesjid Agung salah satu Mesjid terbesar di Indonesia.Nach di lokasi Mesjid inilah kita sama Om Fardimon yang dari Bandung janjian ketemuan.Karena beliau berangkat naik Kereta jadi gak barengan dengan Nte Nina yang sama sama dari Bandung.


Nach di lokasi Mesjid inilah kita sama Om Fardimon yang dari Bandung janjian ketemuan.Karena beliau berangkat naik Kereta jadi gak barengan dengan Nte Ninna yang sama sama dari Bandung.
Pilar Pilar dengan kaligrafi nan indah  berada di pelataran depan mesjid ternyata berjumlah 25 Pilar dengan desain ala Coloseum Yunani sesuai dengan jumlah Nabi 25 orang.

Kami memutuskan naik ke  Menara Al Husna Lantai 2&3  dengan terlebih dahulu beli Tiket yang sudah disiapkan Team BRI .Dalam Menara Al Husna  banyak menyimpan cerita sejarah Islam di Jawa.Peran Ulama dan Santri dalam mengembangkan kebudayaan dan ajaran Islam di Pulau Jawa.
Ternyata sampai di Lt 2dan 3 angin memang sangat kencang pantas saja pengurus Mesjid tidak membuka payung elektrik karena faktor cuaca.

KAMPUNG BATIK 
Kami melanjutkan perjalanan ke Kampung Batik untuk shopping Batik.Saat kami keliling dari satu rumah ke rumah di kampung tsb yang juga menyediakan outlet di depan rumahnya.Sementara beberapa teman teman duduk nongkrong sambil minum kopi sambil santai.Kampung batik ini tidak jauh dari Kota Lama dan Pasar Johar yaitu Bundaran Bubakan.
Setelah lama di Kampung Batik kita sudah siap siap untuk kembali .Sambil jalan kami menemukan sebuah Gapura menuju ke sebuah kampung.

Kampoeng Djadoel Rejo Mulyo
Setelah lama di Kampung Batik kita sudah siap siap untuk kembali .Sambil jalan kami menemukan sebuah Gapura menuju ke sebuah kampung.
Tanpa disangka kami menemukan sebuah perkampungan Jadoel yang dipenuhi oleh tulisan dan gambar gambarr warna warni.
Kami menjadi penasaran dan memasuki kampung jadoel yang sudah ditata ulang menjadi eye catching dan menjadi sebuah pemukiman nan asri dan indah.


Kampung Batik Tengah berada di Rejomulyo Semarang Timur.Penduduk kampung tsb melakukan penataan kampungnya dengan melukis dinding seputaran kampung dengan visualisasi dalam kisah sejarah Kota Semarang dalam bentuk lukisan Mural Wayang beber sepanjang 46 m dalam sebuah Lorong perjuangan.
Lorong Perjuangan dilukis dengan cerita sejarah perjuangan Abad ke-8 dan masa penjajahan dalam perbagai tokoh dalam Wayang Beber.
Jangan di kira disini bakal ada Toko Batik tetapi di sini hanya ada penataan ulang kampung yang dipenuhi gambar gambar wayang dengan rentetas kisah sejarah Semarang.Hari makin senja sementara kami harus mampir ke Kantor Om Afid untuk ketemu beliau dimana di sana sudah menanti Om Utiah,Om Indra dan Nte Ira.
Jangan di kira disini bakal ada Toko Batik tetapi di sini hanya ada penataan ulang kampung yang dipenuhi gambar gambar wayang dengan rentetas kisah sejarah Semarang.Bahkan disudut sebuah rumah diajarkan cara membatik sehingga remaja remaja yang minat akan batik bahkan diajarkan di kampung Djadoel ini.
Bahkan saat kami mau pulang beberapa remaja SMA sedang bikin Video malah mendekati kami ikut wawancara kami.Apa pendapat kami tentang Kampung Djadoel ini..ck ck..remaja sekarang berani dan semangat yaa..

Hari makin senja sementara kami harus mampir ke Kantor Om Afid untuk ketemu beliau dimana di sana sudah menanti Om Utiah,Om Indra dan Nte Ira.
Kami masih sempat silaturahim di kantor BRI Kanwil Semarang untuk kemudian mampir ke rumah menaruh koper koper di 3 rumah dinas yang sudah di sediakan Team BRI.untuk siap siap pergi Dinner di Resto Koeno Koeni Cafe dan Galery.
Berhubung rumah dinas berada di satu komples dengan kantor BRI sehingga setelah kami taruh koper kami siap siap untuk meneruskan acara menjelang malam untuk Dinner bareng dengan semua sahabat Ikasamntri85 yang sudah datang ke Semarang hari ini. 

Resto Koeno Koeni Cafe dan Galery

Nach Resto ini berada di kawasan Candi.Puncaknya Semarang dengan udara lebih dingin dibandingkan di Kota Semarangnya. Kami menghabiskan sisa waktu malam disini dengan dinner.Malah ada Live music sehingga kami dapat menyalurkan nyanyi dan joget di sini.Kelihatan pasangan Bos BRI ini sering berkunjung ke resto ini karena bagitu dikenal sama penyanyi dan pemain organnya..hobi musik juga soalnya.Sampai waktu resto tutup baru kita juga bubar dan pulang ke Rumah Dinas BRI.
Resto dengan style ala Jawa dengan berbagai peralatan dan perabotan antik dari koleksi barang antik sang pemilik Restoran yang juga merupakan pemilik Jamu terbesar Sido Muncul .Nuansa jadoel membuat resto terasa begitu kental nuansa jawa Jadoelnya.Berbagai koleksi vespa,motor,setrika,radio,piring piring dan peralatan antik lainnya tumpah ruah di interior Koeno Koeni..
Bahkan menu makanannya juga sarat dengan ala Jawa dan juga Modern tentunya.
Hari pertama yang sangat padat dari perjalanan dari Jakarta sampai malam larut
Acara besoknya akan kami lanjutkan untuk destinasi destinasi yang sudah kita jadwalkan.



Hari pertama yang sangat padat dari perjalanan dari Jakarta sampai malam larut
Acara besoknya akan kami lanjutkan untuk destinasi destinasi yang sudah kita jadwalkan.Kami melewati Simpang Lima dan mampir sebentar untuk mengabadikan moment saat Malam hari di Simpang Lima.













to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar