Halaman

Kamis, 04 Oktober 2018

KETIKA DRAMA TERI MEDAN JADI HOT ISSUE SELAMA TRAVELLING EROPA TIMUR.. EDISI 13

Day 7 ,Wed,25 Apr18
Hari ini kami akan check out dari Kota Budhapest untuk melanjutkan perjalanan ke Negara Eropa Tengah berikutnya SLOVAKIA.Jam 4 bangun sholat subuh berbenah karena kita harus CO dari Hotel Diana yang nyaman.
Di Kota Budapest  kami nginap di 2 Hotel sehingga sebahagian koper turun di Hotel Luna dan sebahagian koper turun di Hotel Diana yang saya tempati.
Dari awal turun ke Hotel salah satu Keluarga Sebayang Sister yaitu Ibu Lysta Bangun kehilangan box kemasan kecil yang berisi "Teri Medan".Barang ini menurut beliau hilang dan tidak ditemukan baik di Hotel Luna atau Hotel Diana.Bahkan driver dan Co Driver sudah mencari di Bus tapi tidak ditemukan.
Lebih parah lagi Teri Medan ini lansung dibawa dari kampung Medan yang khusus diexport  ke Berlin Jerman untuk oleh oleh  dan pesanan khusus adiknya Bu Lista.
Sejak kehilangan box Teri Medan itu si Eda Lista tidak saja memarahi TL TL Ote Agil dan Emil ,bahkan dia juga menyemprot Driver dan Co Driver yang tidak becus menurunkan barang.Sepanjang perjalanan dia tidak henti hentinya ngoceh ke semua peserta Ertim.Memang kadang kadang tabiat dan sikap keseharian kita kadang muncul saat persoalan datang secara spontan.
Tanpa sadar dan sungkan Eda Lysta begitu saja heboh di setiap waktu selama perjalanan kami.Kami yang merasa tidak ikut andil dalam kehilangan paket Teri dia merasa keberatan dan protes dengan kicauan beliau setiap saat.Apalagi 2 TL tidak habis habisnya di omelin beliau..Kacian kau Agil ...
Untung saja Agil salah satu TL Ote yang piawai memecah suasana yang tidak nyaman menjadi ceria.Di salah satu keluarga Sebayang yaitu Ibu Ginting sangat jenaka dan kocak.Sehingga Agil dan Bu Ginting sangat kompak dalam bercanda dan membuat suasana menjadi seru dan lucu.salut buat kalian berdua...
Bu Ginting dan Agil lah yang membuat kami menjadi nyaman selama di perjalanan dengan tingkah Agil dan ledekan ledekan spontan mereka berdua membuat kami sejenak melupakan nasib tragis Teri medan yang belum ditemukan batang hidungnya..olala Terii oh teri...
Hampir 2 hari sang Teri mahal masih belum ditemukan sementara Berlin makin mendekat Kota yang nantinya Bu Lysda akan bertemu adiknya dan akan memberikan paket oleh oleh yang lenyap entah kemana.
Entah apa yang terjadi atau Tuhan menunjukan kebesarannya sang Teri Muahall ternyata berada dengan manis di atas Rak Bus sedikit mojok dan tanpa disadari Driver dan Co Driver kalau itu merupakan barang berharga yang dicari cari beberapa hari ini.Walahhh..
Wah seru dan heboh antar peserta saling ribut karena setelah dituduh sana sini sang teri malah mojok manja di rak atas Bus tanpa ada yang melihat.
Kasian para TL ,Sang Driver dan Co Driver menjadi bulan bulanan kemarahan si Eda.Walau akhirnya dia minta maaf tetapi kami anggota group masih sedikit kesal dengan sikap beliau sepanjang perjalanan sampai Teri Medannya ketemu.
Memang di setiap travelling kita bertemua dengan beragam corak tingkah polah dan laku manusia.Ada yang pendiam,seru,jenaka,happy terus,temperamental dan sebagainya.Perlu menyikapinya senyaman mungkin karena tidak ungkin kita memilih teman travelling semua dengan hobi dan sifat yang sama.Private Travelling pun belum tentu juga kita cocok semua ya ngak.
Dari sini kita harus belajar sabar,menghargai dan saling toleransi sesama peserta.Biar jalannya selalu nyaman dan happy.
Nach entah karma apa yang terjadi saat beberapa teman antri di salah satu Resto Ayam cepat saji (KF...) mereka kena copet saat antri bayar makanan.Yang lebih tragis Ibu Lisda malah kecopetan dompet yang berisi puluhan USD dan Euro serta Pasport beliau.Astagfirullah..
Entah apa yang terjadi sementara yang lain hanya kehilangan uang recehan dan beberapa lembar saja.Tetapi si eda kehilangan Uang dan Pasportnya.Malam ini kita sudah sampai di Berlin.
Nasib tragis setelah Teri Medan hilang tanpa sengaja nach uang dan Pasport beliau juga di copet.Mau gak mau beliau harus mendatangi Kedutaan Indonesia di Berlin untuk mengurus penggantian Pasport.Sambil maksa dia ajak Agil menemani beliau ke kedutaan tetapi Agil harus melanjutkan tugas menemani perjalanan dengan semua peserta.Akhirnya beliau dibantu keluarga dan orang KBRI untuk kemudian dijemput dan dibawa ke KBRI Berlin.Memang akhirnya Pasport beliau sudah diganti dan tertinggal beberapa destinasi.
Drama demi drama kami lalui sampai kehebohan dompet yang berisi Pasport juga dicopet wanita cantik di sebuah Resto Ayam cepat saji..Ya Allah.
Akhirnya kami semua dapat memetik hikmah dari kejadian demi kejadian yang dilalui.Siapa yang menanam  berati dia yang akan memetik hasil yang ditanamnya.Bila kita menanam baik maka kita yang menuai hasil baiknya .Begitu juga sebaliknya.
ita ambil saja hikmah dari kejadian ini.
Malah setelah pasport beliau sudah dibuat lagi dan drama akhir minta maaf beliau ke semua anggota rombongan.
Untung beliau punya keluarga Sebayang yang lebih bijaksana dan lebih santun sehingga emosi beliau yang meledak ledak bisa diredam oleh anggota keluarga yang lain.
Ternyata Keluarga Sebayang ini sering travelling keluarga ke berbagai negara dan kebetulan saja kali ini mereka joint dengan Ote.Jadi memang belum tahu gimana style dan kebiasan group Ote jalan.Lain waktu joint lagi ya eda eda yang energik dan keren..
Malah mereka masih melanjutkan perjalanan ke Paris dan memborong Product tas Mewah dan mahal di Paris..Saking serunya cerita kita diperjalanan selama destinasi kami di Eropa Timur membuat kami dengan Keluarga Sebayang masih saling bertemu.Saat teman teman Bintaro bukber di Resto Mbak Herlin dan saat Halal Bi Halal Ote.Semangat para oma oma Sebayang ini menginspirasi kami yang muda untuk selalu Travelling sampai tua.Insya Allah.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar